5 Tempat di Dunia yang Dilarang Dikunjungi Manusia, Bisa Mengancam Nyawa

Sabtu, 07 Mei 2022 - 18:20 WIB
loading...
5 Tempat di Dunia yang Dilarang Dikunjungi Manusia, Bisa Mengancam Nyawa
Beberapa tempat di dunia dilarang dikunjungi oleh manusia. Alasannya pun beragam, dari keamanan, melindungi sejarah, habitat satwa liar, dan tempat alien. Foto/Readers Digest
A A A
JAKARTA - Beberapa tempat di dunia dilarang dikunjungi oleh manusia. Alasannya pun beragam, dari keamanan, melindungi sejarah, habitat satwa liar, hingga tempat para masyarakat yang tidak pernah melakukan kontak dengan orang luar dan tempat alien.

Karena alasan tersebut, pemerintah setempat melarang tempat-tempat ini dikunjungi oleh manusia. Meski demikian, masih banyak wisatawan yang penasaran menjelajahi tempat ini, khususnya mereka yang ingin menantang adrenalin.

Lantas tempat di dunia mana saja yang dilarang dikunjungi manusia? Berikut daftarnya seperti dilansir dari Reader's Digest, Sabtu (7/5/2022).


1. Zona Penyangga PBB, Siprus

5 Tempat di Dunia yang Dilarang Dikunjungi Manusia, Bisa Mengancam Nyawa


Pasukan Turki menginvasi Siprus pada 1974, memicu perang saudara antara penduduk Yunani dan Turki. Ketika pertempuran berakhir dengan gencatan senjata, PBB mengambil alih "zona penyangga" tanah tak bertuan di ibu kota negara itu, Nicosia. Di sana, tembok memisahkan komunitas Turki di Utara dari komunitas Yunani di Selatan.

Di balik tembok ada rumah dan bisnis yang ditinggalkan. Beberapa area mengizinkan warga sipil, tetapi area lain praktis tidak tersentuh selama beberapa dekade, seperti bandara yang ditinggalkan dan menakutkan.

2. Area 51, Nevada

5 Tempat di Dunia yang Dilarang Dikunjungi Manusia, Bisa Mengancam Nyawa


Pemerintah AS tidak akan mengakui Area 51 ada sampai dokumen 1992 yang dirilis pada 2013 menyebutkan pangkalan militer Nevada. Para pejabat masih belum mengungkapkan jenis penelitian apa yang sedang berlangsung, meskipun teori konspirasi mengklaim aktivitas alien dipelajari di sana.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1985 seconds (0.1#10.140)