Buntut Podcast Bareng Ragil Mahardika, Status Mualaf Deddy Corbuzier Ikut Dibahas Netizen

JAKARTA - Kehadiran Ragil Mahardika dalam podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier masih menjadi buah bibir netizen. Sebagian mereka tak mempermasalahkan dan menganggap isi perbincangan Deddy dan Ragil bisa membuka pandangan baru dari sisi seorang gay .

Tapi, tetap saja ada netizen yang merasa kontra atas konten milik mantan suami Kalina Ocktaranny itu. Bahkan salah satu warga Twitter menyinggung soal status Deddy Corbuzier yang kini sudah menjadi mualaf.

"Bodo amat Ragil dan "lakinya" diundang podcast Deddy. Itu semakin memperjelas dia mualaf bukannya menjadi lebih lebih baik tapi malah sebaliknya," kata akun @Hisy**Mo*****, dikutip Senin (9/5/2022).



Tak sampai di situ saja, di ujung tweet, netizen tersebut juga mempertanyakan soal kemungkinan Deddy Corbuzier keliru memilih guru agama.

"Salah guru?" sambungnya.

Pendapat pedas ini pun langsung memperoleh banyak reaksi netizen lain. Sebagian dari mereka merasa penilaian salah atau benar tak perlu diutarakan.

"Intinya jd manusia jgn merasa ibadah kita paling bener, ajaran agama kita paling baik. Dan ngeliat org yg 'menyimpang dikit' lgsung dicap pendosa. Emgnya buku catatan Rokib Atit kita yang pegang?" komentar @ko********.

"Dimana salahnya? Trus yang bener kita harus menjaga jarak gitu ya dari orang kaya ragil? Sepertinya anda yg salah guru" kata @ni*******.





"Anda luar biasa. Biasa jadi malaikat kah? Atau anda panitia surga atau neraka?? Deddy Corbuzier mualaf bukan karena gurunya tapi keinginannya sendiri. Kenapa anda bawa-bawa aqidah bro?" ucap @al******.

Namun di samping itu, ada pula yang berpendapat sebaliknya.

"Baik buruknya sesorang memang tuhan yang menilai, tapi apakah jika ada perbuatan salah satu kaum anda ada yang salah anda diam saja?, padahal dalam agama saya wajib hukumnya menasehati sesamanya," ujar @hr******.

Diketahui, podcast Deddy Corbuzier kembali memicu kontroversi. Pasalnya, Deddy mengundang pasangan gay yakni Ragil dan suaminya, Frederik Vollert, yang berasal dari Jerman.

Dalam video berdurasi sekitar satu jam itu, mereka banyak membahas seputar kehidupan dari seorang gay.