IGIS 2022 Digelar dengan Melalui Pendekatan Jurnal Kuliner
loading...
A
A
A
JAKARTA - ARISE+ Indonesia meluncurkan program Indonesia's Geographical Indication Show (IGIS) 2022. Program ini diluncurkan di bawah naungan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DGPEN) Kementerian Perdagangan , serta Uni Eropa sebagai pendonor.
Sebagai pelaksana program, ARISE+ Indonesia yang merupakan Fasilitas Dukungan Perdagangan yang didanai oleh Uni Eropa, telah menunjuk Gambaranbrand, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan brand lokal . IGIS 2022 mempromosikan Indikasi Geografis Indonesia melalui serangkaian jurnal kuliner ke situs-situs IG terpilih. IGIS 2022 dipublikasikan melalui situs khusus igis.id dan saluran media sosial.
IGIS 2022 yang diinisiasi ARISE+ Indonesia bertujuan untuk menunjukkan bahwa Indikasi Geografis lebih dari sekadar soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya.
Baca juga: 6 Drama Korea, Anime hingga Film Rekomendasi Suga BTS
Melalui pendekatan jurnal kuliner, IGIS 2022 ingin mengajak seluruh pihak, mulai dari pemilik modal, eksportir, potential buyer, asosiasi, komunitas, pecinta kuliner, praktisi kuliner, penggiat usaha, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum untuk lebih meningkatkan dukungannya pada upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing, dan penguatan posisi Indonesia melalui keaslian dan kualitas produk yang premium.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Kurniaman Telaumbanua berharap bahwa melalui program IGIS ini Indikasi Geografis di Indonesia semakin dikenal masyarakat secara luas serta dapat membuka akses pasar yang lebih luas.
"Harapannya, pasar lokal dan internasional semakin mengapresiasi produk Indonesia yang berlabel Indikasi," ujar Kurniaman dalam launching IGIS 2022 secara virtual, Jumat (13/5/2022).
Pada saat yang sama, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Ni Made Ayu Marthini mengutarakan jika sudah saatnya produk Indonesia berindikasi geografis dipromosikan lebih gencar.
"Ini karena akan memberikan keuntungan nyata bagi petani, menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis," jelasnya.
Kunci kompetisi dan daya saing saat ini adalah keunikan, kualitas dan reputasi dari produk yang dihasilkan. IGIS 2022 mengeksplorasi keunikan yang menjadi ciri khas setiap Indikasi Geografis dalam bentuk video dokumenter, cooking show, resep olahan produk Indikasi Geografis, side talk show, dan webinar.
Sebagai bentuk keterwakilan, dalam IGIS 2022 ada 10 produk unggulan Indikasi Geografis Indonesia, di antaranya Beras Adan Krayan, Garam Bali Amed, Lada Luwu Timur, Kopi Arabika Gayo, Kayu Manis Koerintji, Gula Kelapa Kulonprogo Jogja, Teh Java Preanger, Lada Putih Muntok, Cengkih Minahasa dan Pala Siaw.
Sementara itu, peluncuran IGIS 2022 pada Jumat (13/5/2022) ditandai dengan webinar bertajuk "Hello From The Spices Land".
Dalam kegiatan ini sendiri membahas tentang IGIS, seluk beluk Indikasi Geografis secara luas, penerapannya dalam kuliner dan gastronomi serta tips kepada para pecinta kuliner, trader, eksportir, serta masyarakat umum.
Baca juga: Berjuang Lawan Kanker Payudara, Aida Saskia Curhat Pengalaman Jalani Kemoterapi Ketiga
Webinar ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dari industri kuliner, gastronomi, dan retail, seperti Willian Wongso (Gastronomy Expertise), Helianti Hilman (Founder of Javara), Maria Suwarni (Marketing and Merchandising Director of Ranch Market Group), dan banyak lainnya. Webinar ini dimoderatori Brand Activist Indonesia, Arto Biantoro.
Sebagai pelaksana program, ARISE+ Indonesia yang merupakan Fasilitas Dukungan Perdagangan yang didanai oleh Uni Eropa, telah menunjuk Gambaranbrand, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan brand lokal . IGIS 2022 mempromosikan Indikasi Geografis Indonesia melalui serangkaian jurnal kuliner ke situs-situs IG terpilih. IGIS 2022 dipublikasikan melalui situs khusus igis.id dan saluran media sosial.
IGIS 2022 yang diinisiasi ARISE+ Indonesia bertujuan untuk menunjukkan bahwa Indikasi Geografis lebih dari sekadar soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya.
Baca juga: 6 Drama Korea, Anime hingga Film Rekomendasi Suga BTS
Melalui pendekatan jurnal kuliner, IGIS 2022 ingin mengajak seluruh pihak, mulai dari pemilik modal, eksportir, potential buyer, asosiasi, komunitas, pecinta kuliner, praktisi kuliner, penggiat usaha, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum untuk lebih meningkatkan dukungannya pada upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing, dan penguatan posisi Indonesia melalui keaslian dan kualitas produk yang premium.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Kurniaman Telaumbanua berharap bahwa melalui program IGIS ini Indikasi Geografis di Indonesia semakin dikenal masyarakat secara luas serta dapat membuka akses pasar yang lebih luas.
"Harapannya, pasar lokal dan internasional semakin mengapresiasi produk Indonesia yang berlabel Indikasi," ujar Kurniaman dalam launching IGIS 2022 secara virtual, Jumat (13/5/2022).
Pada saat yang sama, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Ni Made Ayu Marthini mengutarakan jika sudah saatnya produk Indonesia berindikasi geografis dipromosikan lebih gencar.
"Ini karena akan memberikan keuntungan nyata bagi petani, menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis," jelasnya.
Kunci kompetisi dan daya saing saat ini adalah keunikan, kualitas dan reputasi dari produk yang dihasilkan. IGIS 2022 mengeksplorasi keunikan yang menjadi ciri khas setiap Indikasi Geografis dalam bentuk video dokumenter, cooking show, resep olahan produk Indikasi Geografis, side talk show, dan webinar.
Sebagai bentuk keterwakilan, dalam IGIS 2022 ada 10 produk unggulan Indikasi Geografis Indonesia, di antaranya Beras Adan Krayan, Garam Bali Amed, Lada Luwu Timur, Kopi Arabika Gayo, Kayu Manis Koerintji, Gula Kelapa Kulonprogo Jogja, Teh Java Preanger, Lada Putih Muntok, Cengkih Minahasa dan Pala Siaw.
Sementara itu, peluncuran IGIS 2022 pada Jumat (13/5/2022) ditandai dengan webinar bertajuk "Hello From The Spices Land".
Dalam kegiatan ini sendiri membahas tentang IGIS, seluk beluk Indikasi Geografis secara luas, penerapannya dalam kuliner dan gastronomi serta tips kepada para pecinta kuliner, trader, eksportir, serta masyarakat umum.
Baca juga: Berjuang Lawan Kanker Payudara, Aida Saskia Curhat Pengalaman Jalani Kemoterapi Ketiga
Webinar ini menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dari industri kuliner, gastronomi, dan retail, seperti Willian Wongso (Gastronomy Expertise), Helianti Hilman (Founder of Javara), Maria Suwarni (Marketing and Merchandising Director of Ranch Market Group), dan banyak lainnya. Webinar ini dimoderatori Brand Activist Indonesia, Arto Biantoro.
(nug)