Usung Tema Spesial, Gelaran Mammamia Jadi Wadah Berbagi Edukasi Para Ibu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gelaran Mamammia edisi spesial #KataOma4Family mengangkat tema Ibu, Kamu Harus Bahagia Lebih Dulu. Mamammia merupakan program kolaborasi Kata Oma Telur Gabus dengan Komunitas Ibu se-Indonesia.
Kata Oma Telur Gabus berharap program ini bisa menjadi wadah bagi para ibu untuk berbagi informasi/edukasi dan hiburan dalam komunitasnya. Edisi kali ini disebut spesial lantaran sekaligus merayakan ulang tahun keempat Kata Oma Telur Gabus.
Founder Kata Oma Telur Gabus, Furiyanti menyebutkan, memasuki usia empat tahun, pihaknya terus menjalankan misi untuk mendukung dan memberdayakan wanita Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai ibu penjaga kehangatan keluarga.
Baca juga: IDI Ingatkan hanya 2 Profesi Ini yang Boleh Keluarkan Surat Izin Sakit
Dia berharap kegiatan seperti Mamammia bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi para ibu sebagai penjaga kehangatan keluarga. Sehingga mereka merasa berbahagia dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan istri, karena #HappyMomHappyFamily.
"Kami percaya bahwa Ibu adalah perekat dan penjaga kehangatan keluarga. Dan kami berharap di usia keempat, Kata Oma Telur Gabus tetap menjadi pilihan camilan yang #AsliAlamiDariOma," tutur Furiyanti dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Dalam perhelatan Mammamia spesial kali ini, para ibu didorong untuk tetap bisa menjaga kesehatan mental agar tetap merasa bahagia di tengah kesibukannya mengurus keluarga. "Kami percaya bahwa ibu yang bahagia akan membuat keluarganya bahagia juga," ujar Furiyanti.
Sementara itu, dalam rangkaian Mammamia edisi spesial #KataOma4Family diselenggarakan webinar bertema How to Recover from Toxic Situation. Pembicara yang dihadirkan adalah psikolog Agata Paskarista, M.Psi. dan mom influencer Jess @jessnchika.
Agata Paskarista menyampaikan, ada beberapa penyebab seseorang menjadi toxic. Mulai dari pola asuh yang kurang kasih sayang, pernah dibully dan gangguan mental yang tidak terdiagnosis.
"Ada beberapa tanda orang berada di hubungan toxic relationship. Mulai dari mengorbankan kebutuhan diri sendiri, merasa tidak dianggap, tidak dihargai, merasa sendiri, menarik diri dari lingkungan, selalu disalahkan, jadi berhati-hati dalam bertindak, tidak menjadi diri sendiri, komunikasi berujung cekcok dan ada keinginan balas dendam," jelas Agata.
Menurutnya, bila orang terdekat berada dalam bahaya fisik karena toxic relationship, maka disarankan untuk melaporkan ke pihak berwenang.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Harian Bersama Kino, Ada Diskon s.d 80% + Gratis Beras dan Ongkir hanya di AladinMall!
"Jika pemicu yang mendasari misalnya depresi/trauma memengaruhi perilaku satu atau kedua individu, maka diperlukan perawatan dari ahli. Penyintas kerap membutuhkan pertolongan profesional untuk membantu melepaskan beban emosinya," tambah dia.
Kata Oma Telur Gabus berharap program ini bisa menjadi wadah bagi para ibu untuk berbagi informasi/edukasi dan hiburan dalam komunitasnya. Edisi kali ini disebut spesial lantaran sekaligus merayakan ulang tahun keempat Kata Oma Telur Gabus.
Founder Kata Oma Telur Gabus, Furiyanti menyebutkan, memasuki usia empat tahun, pihaknya terus menjalankan misi untuk mendukung dan memberdayakan wanita Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai ibu penjaga kehangatan keluarga.
Baca juga: IDI Ingatkan hanya 2 Profesi Ini yang Boleh Keluarkan Surat Izin Sakit
Dia berharap kegiatan seperti Mamammia bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi para ibu sebagai penjaga kehangatan keluarga. Sehingga mereka merasa berbahagia dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan istri, karena #HappyMomHappyFamily.
"Kami percaya bahwa Ibu adalah perekat dan penjaga kehangatan keluarga. Dan kami berharap di usia keempat, Kata Oma Telur Gabus tetap menjadi pilihan camilan yang #AsliAlamiDariOma," tutur Furiyanti dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Dalam perhelatan Mammamia spesial kali ini, para ibu didorong untuk tetap bisa menjaga kesehatan mental agar tetap merasa bahagia di tengah kesibukannya mengurus keluarga. "Kami percaya bahwa ibu yang bahagia akan membuat keluarganya bahagia juga," ujar Furiyanti.
Sementara itu, dalam rangkaian Mammamia edisi spesial #KataOma4Family diselenggarakan webinar bertema How to Recover from Toxic Situation. Pembicara yang dihadirkan adalah psikolog Agata Paskarista, M.Psi. dan mom influencer Jess @jessnchika.
Agata Paskarista menyampaikan, ada beberapa penyebab seseorang menjadi toxic. Mulai dari pola asuh yang kurang kasih sayang, pernah dibully dan gangguan mental yang tidak terdiagnosis.
"Ada beberapa tanda orang berada di hubungan toxic relationship. Mulai dari mengorbankan kebutuhan diri sendiri, merasa tidak dianggap, tidak dihargai, merasa sendiri, menarik diri dari lingkungan, selalu disalahkan, jadi berhati-hati dalam bertindak, tidak menjadi diri sendiri, komunikasi berujung cekcok dan ada keinginan balas dendam," jelas Agata.
Menurutnya, bila orang terdekat berada dalam bahaya fisik karena toxic relationship, maka disarankan untuk melaporkan ke pihak berwenang.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Harian Bersama Kino, Ada Diskon s.d 80% + Gratis Beras dan Ongkir hanya di AladinMall!
"Jika pemicu yang mendasari misalnya depresi/trauma memengaruhi perilaku satu atau kedua individu, maka diperlukan perawatan dari ahli. Penyintas kerap membutuhkan pertolongan profesional untuk membantu melepaskan beban emosinya," tambah dia.
(nug)