Kemenkes Ungkap Perbedaan Pola Sebaran Covid-19 dengan Hepatitis Misterius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit hepatitis akut pada anak menjadi perhatian dunia saat ini. Sebab, penyebabnya belum diketahui. Meski demikian, banyak asumsi yang mengaitkan hepatitis misterius ini dengan Covid-19.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, penyakit hepatitis sudah ada sejak lama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, penyebabnya diketahui karena virus hepatitis A,B,C,D, dan E, terkecuali hepatitis akut ini.
"Pertama, penyakit hepatitis sudah ada di seluruh negara. Kedua, selain tadi disebabkan oleh virus ABCDE ada yang lain, (hepatitis akut misterius) ditemukan penyebab lain yaitu virus Adenovirus," ujar dr. Nadia, dikutip dari tayangan video di akun Instagram dr. Fajri @drfajriaddai, Minggu (15/5/2022).
Kemudian, muncul Hepatitis akut misterius ini dan diuji ke laboratorium. Ditemukan adanya virus Adenovirus dan virus non-hepatitis ABCDE. Sehingga, kemunculan hepatitis akut dijadikan penyakit yang harus diwaspadai oleh WHO.
"Muncul hepatitis suatu gejala dengan hepatitis yang ditemukan, kemudian dalam pemeriksaan dalam laboratorium ditemukan jenis virus Adenovirus dan non-hepatitis ABCDE. Ini kita kategorikan oleh WHO, sebagai penyakit harus diwaspadai, makanya ada sistem kewaspadaan yang dibuat WHO," beber dr. Nadia
Lantas, bagaimana dengan Covid-19?
Nadia menjelaskan bahwa pola penyebaran virus Covid-19 diketahui dari China. Kemudian menyebar ke berbagai negara melalui perjalanan (luar negeri/domestik).
"Berbeda dengan Corona. Kalau Covid-19 dari Wuhan kemudian menyebar ke negara lain melalui perjalanan," jelas dia.
Sementara, hepatitis akut pada anak pola penyebarannya masih diteliti lebih lanjut oleh para ahli epidemiologi. Bahkan sejumlah negara sudah mengupayakan investigasi untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut.
Kendati demikian, dr. Nadia mengatakan, virus Adenovirus dan penyakit hepatitis (ABCDE) sudah ada sejak lama di dunia.
"Jadi pola penyebarannya ini sedang dicari tahu, apakah ini Adenovirus, apakah ada virus sudah bermutasi atau adanya virus baru muncul. Inilah yang sedang dicari tahu oleh para ahli," kata dr. Nadia.
"Kalau ini memang virus hepatitis dan virus Adenovirus merupakan penyakit yang lama ada, artinya kemudian bermutasi," lanjutnya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, penyakit hepatitis sudah ada sejak lama di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, penyebabnya diketahui karena virus hepatitis A,B,C,D, dan E, terkecuali hepatitis akut ini.
"Pertama, penyakit hepatitis sudah ada di seluruh negara. Kedua, selain tadi disebabkan oleh virus ABCDE ada yang lain, (hepatitis akut misterius) ditemukan penyebab lain yaitu virus Adenovirus," ujar dr. Nadia, dikutip dari tayangan video di akun Instagram dr. Fajri @drfajriaddai, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga
Kemudian, muncul Hepatitis akut misterius ini dan diuji ke laboratorium. Ditemukan adanya virus Adenovirus dan virus non-hepatitis ABCDE. Sehingga, kemunculan hepatitis akut dijadikan penyakit yang harus diwaspadai oleh WHO.
"Muncul hepatitis suatu gejala dengan hepatitis yang ditemukan, kemudian dalam pemeriksaan dalam laboratorium ditemukan jenis virus Adenovirus dan non-hepatitis ABCDE. Ini kita kategorikan oleh WHO, sebagai penyakit harus diwaspadai, makanya ada sistem kewaspadaan yang dibuat WHO," beber dr. Nadia
Lantas, bagaimana dengan Covid-19?
Nadia menjelaskan bahwa pola penyebaran virus Covid-19 diketahui dari China. Kemudian menyebar ke berbagai negara melalui perjalanan (luar negeri/domestik).
"Berbeda dengan Corona. Kalau Covid-19 dari Wuhan kemudian menyebar ke negara lain melalui perjalanan," jelas dia.
Sementara, hepatitis akut pada anak pola penyebarannya masih diteliti lebih lanjut oleh para ahli epidemiologi. Bahkan sejumlah negara sudah mengupayakan investigasi untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut.
Kendati demikian, dr. Nadia mengatakan, virus Adenovirus dan penyakit hepatitis (ABCDE) sudah ada sejak lama di dunia.
"Jadi pola penyebarannya ini sedang dicari tahu, apakah ini Adenovirus, apakah ada virus sudah bermutasi atau adanya virus baru muncul. Inilah yang sedang dicari tahu oleh para ahli," kata dr. Nadia.
"Kalau ini memang virus hepatitis dan virus Adenovirus merupakan penyakit yang lama ada, artinya kemudian bermutasi," lanjutnya.
(tsa)