11 Efek Buruk Orang Tua Terlalu Sering Memarahi Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pekerjaan yang menumpuk di kantor dan waktu istirahat yang minim sering membuat para orang tua stres dan memiliki emosi tidak stabil. Tanpa disadari, anak kerap menjadi sasaran ketika orang tua marah.
Memang, marah merupakan luapan emosi yang wajar dan pasti pernah dialami setiap orang. Akan tetapi, sebagai orang tua, kemarahan wajib dikendalikan karena bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
Cari tahu akibat orang tua sering marah pada anak lewat ulasan berikut ini.
1. Penakut
Akibat orang tua sering marah pada anak, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut. Anak akan merasa menjadi sumber kemarahan orang tuanya.
Ia juga akan takut bertindak maupun berkata-kata, karena khawatir perbuatan atau perkataannya akan membuat orang tuanya marah. Pada akhirnya, anak akan hidup dalam ketakutan, bahkan hingga ia dewasa.
Baca Juga: Tanda-tanda Anda sedang Membesarkan Anak Pemarah
2. Cemas
Akibat anak sering dimarahi akan membuat anak menjadi cemas. Ketakutan yang berkepanjangan akibat anak sering dibentak dan dimarahi akan membuatnya menjadi pribadi yang mudah cemas dan khawatir dalam bertindak.
Rasa cemas yang selalu meliputinya ini pun dapat membuat anak sulit untuk berkembang. Ia cenderung kurang berani dalam mengambil keputusan, apalagi mencoba hal-hal baru.
3. Tidak Percaya Diri dan Depresi
Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya.
Selain itu, interaksi antara orang tua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan mengembangkan gangguan mental berupa depresi.
Kondisi ini pada akhirnya membawa anak mencari solusi lewat cara-cara yang salah. Misalnya, konsumsi alkohol hingga obat-obatan terlarang suntuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
4. Cuek
Karena orang tua mudah marah, anak bisa saja bersikap cuek sebagai bentuk perlawanannya. Ia akan bersikap tidak peduli dengan nasihat orang tuanya.
Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar. Padahal, perkataan orang tuanya hanya dianggap sebagai angin lalu.
Hal ini membuat kepercayaan anak terhadap orang tua pun hilang. Pada akhirnya, bisa berdampak buruk pada hubungan di dalam keluarga, juga pada kehidupan sosial anak di masa depan.
5. Pemberontak
Salah satu dampak negatif anak sering dimarahi lainnya adalah ia tumbuh menjadi pemberontak. Ia menjadi pribadi yang keras kepala, suka melawan dan tidak mematuhi perkataan orang tua.
Baca Juga: Benarkah Anak Pemarah Diturunkan dari Ayah yang Galak?
Mengapa? Sebab anak merasa tidak dihargai oleh orang tuanya. Anak malah merasa senang jika orang tua marah dan emosi kepadanya. Itu menjadi alasan baginya untuk bisa memberontak dan tidak mengindahkan apa yang dikatakan ayah atau ibunya.
6. Pemarah
Seperti pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, orang tua yang sering marah juga akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang pemarah. Ini bisa terjadi, karena ia melihat bahwa marah adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah.
Jadi, jangan heran bila mendapati anak yang mudah emosi dan marah terhadap teman- temannya. Bisa jadi, sifat itu muncul karena ia mendapatkan perlakuan yang sama di rumah.
7. Sulit Berkonsentrasi
Anak yang sering dimarahi juga akan tumbuh menjadi seseorang yang sulit berkonsentrasi. Kondisi ini kemudian membuat mereka sulit memahami dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Sulit berkonsentrasi juga membuat anak enggan untuk belajar suatu keahlian ataupun mencari keahlian baru di luar akademis. Pada gilirannya, ia dapat tumbuh tanpa kemampuan yang memadai ketika memasuki masa dewasa nantinya.
8. Prestasi Buruk di Sekolah
Akibat dari sulit berkonsentrasi, anak-anak yang sering dimarahi akan memiliki prestasi yang kurang baik di sekolahnya. Mereka biasanya akan tertinggal dari teman-temannya yang lain.
Apabila prestasi maupun nilainya semakin buruk di sekolah, ia juga bisa menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Ia pun merasa ini akan membuatnya sulit untuk membangun interaksi sosial dengan teman-temannya. Pada gilirannya, kondisi ini dapat berkembang menjadi stres hingga depresi.
9. Mudah Putus Asa
Dampak negatif anak sering dimarahi lainnya adalah anak tumbuh menjadi individu yang mudah putus asa. Jika dihadapkan pada sebuah tugas atau masalah yang cukup besar, mereka cenderung frustasi.
Anak merasa bahwa tidak akan ada solusi darinya yang bisa berhasil menyelesaikan masalah atau tugas tersebut. Hasilnya, mereka akan sulit menyelesaikan berbagai tugas atau masalah yang sedang mereka hadapi dengan baik.
10. Sulit Berkomunikasi dengan Orang Lain
Anak yang sering dimarahi atau dibentak oleh orang tuanya bisa mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Ia akan sulit mengungkapkan perasaanya kepada orang lain.
Baca Juga: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak
Hal ini bisa disebabkan oleh pengalamannya di dalam rumah, bahwa ketika mengeluarkan pendapat atau perasaan pribadinya, ia justru dimarahi. Kesulitan berkomunikasi sejak masih anak-anak tentu akan berefek buruk pada kemampuannya bersosialisasi ketika sudah dewasa.
11. Masalah Kesehatan Lainnya
Selain bermasalah secara psikologis, anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya juga tak jarang mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya. Beberapa di antaranya adalah gangguan tidur, meningkatnya denyut jantung, serta ketidakseimbangan hormon yang berkaitan dengan stres.
Nah, sekarang sudah jelas bahwa orang tua yang mudah marah bisa memberikan dampak negatif terhadap psikologis anak. Sebaiknya, bila anak terbukti salah, jangan langsung memarahi atau membentak anak.
Anda bisa memberitahu anak dengan cara yang baik, bahasa yang mudah dipahami, dan disampaikan dengan penuh kasih sayang. Gunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi lebih dalam terkait hal ini.
Penulis: dr. Muhammad Isman
Memang, marah merupakan luapan emosi yang wajar dan pasti pernah dialami setiap orang. Akan tetapi, sebagai orang tua, kemarahan wajib dikendalikan karena bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
Cari tahu akibat orang tua sering marah pada anak lewat ulasan berikut ini.
1. Penakut
Akibat orang tua sering marah pada anak, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penakut. Anak akan merasa menjadi sumber kemarahan orang tuanya.
Ia juga akan takut bertindak maupun berkata-kata, karena khawatir perbuatan atau perkataannya akan membuat orang tuanya marah. Pada akhirnya, anak akan hidup dalam ketakutan, bahkan hingga ia dewasa.
Baca Juga: Tanda-tanda Anda sedang Membesarkan Anak Pemarah
2. Cemas
Akibat anak sering dimarahi akan membuat anak menjadi cemas. Ketakutan yang berkepanjangan akibat anak sering dibentak dan dimarahi akan membuatnya menjadi pribadi yang mudah cemas dan khawatir dalam bertindak.
Rasa cemas yang selalu meliputinya ini pun dapat membuat anak sulit untuk berkembang. Ia cenderung kurang berani dalam mengambil keputusan, apalagi mencoba hal-hal baru.
3. Tidak Percaya Diri dan Depresi
Anak yang terus-menerus dimarahi akan merasa bahwa dirinya tidak berguna. Akibatnya, anak akan kehilangan rasa percaya diri dan harga dirinya.
Selain itu, interaksi antara orang tua dan anak akan memburuk. Jika tidak ditangani secara serius, anak akan mengembangkan gangguan mental berupa depresi.
Kondisi ini pada akhirnya membawa anak mencari solusi lewat cara-cara yang salah. Misalnya, konsumsi alkohol hingga obat-obatan terlarang suntuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
4. Cuek
Karena orang tua mudah marah, anak bisa saja bersikap cuek sebagai bentuk perlawanannya. Ia akan bersikap tidak peduli dengan nasihat orang tuanya.
Sesaat, ketika dibentak atau dimarahi, anak kelihatan diam dan seolah-olah mendengar. Padahal, perkataan orang tuanya hanya dianggap sebagai angin lalu.
Hal ini membuat kepercayaan anak terhadap orang tua pun hilang. Pada akhirnya, bisa berdampak buruk pada hubungan di dalam keluarga, juga pada kehidupan sosial anak di masa depan.
5. Pemberontak
Salah satu dampak negatif anak sering dimarahi lainnya adalah ia tumbuh menjadi pemberontak. Ia menjadi pribadi yang keras kepala, suka melawan dan tidak mematuhi perkataan orang tua.
Baca Juga: Benarkah Anak Pemarah Diturunkan dari Ayah yang Galak?
Mengapa? Sebab anak merasa tidak dihargai oleh orang tuanya. Anak malah merasa senang jika orang tua marah dan emosi kepadanya. Itu menjadi alasan baginya untuk bisa memberontak dan tidak mengindahkan apa yang dikatakan ayah atau ibunya.
6. Pemarah
Seperti pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, orang tua yang sering marah juga akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang pemarah. Ini bisa terjadi, karena ia melihat bahwa marah adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah.
Jadi, jangan heran bila mendapati anak yang mudah emosi dan marah terhadap teman- temannya. Bisa jadi, sifat itu muncul karena ia mendapatkan perlakuan yang sama di rumah.
7. Sulit Berkonsentrasi
Anak yang sering dimarahi juga akan tumbuh menjadi seseorang yang sulit berkonsentrasi. Kondisi ini kemudian membuat mereka sulit memahami dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Sulit berkonsentrasi juga membuat anak enggan untuk belajar suatu keahlian ataupun mencari keahlian baru di luar akademis. Pada gilirannya, ia dapat tumbuh tanpa kemampuan yang memadai ketika memasuki masa dewasa nantinya.
8. Prestasi Buruk di Sekolah
Akibat dari sulit berkonsentrasi, anak-anak yang sering dimarahi akan memiliki prestasi yang kurang baik di sekolahnya. Mereka biasanya akan tertinggal dari teman-temannya yang lain.
Apabila prestasi maupun nilainya semakin buruk di sekolah, ia juga bisa menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Ia pun merasa ini akan membuatnya sulit untuk membangun interaksi sosial dengan teman-temannya. Pada gilirannya, kondisi ini dapat berkembang menjadi stres hingga depresi.
9. Mudah Putus Asa
Dampak negatif anak sering dimarahi lainnya adalah anak tumbuh menjadi individu yang mudah putus asa. Jika dihadapkan pada sebuah tugas atau masalah yang cukup besar, mereka cenderung frustasi.
Anak merasa bahwa tidak akan ada solusi darinya yang bisa berhasil menyelesaikan masalah atau tugas tersebut. Hasilnya, mereka akan sulit menyelesaikan berbagai tugas atau masalah yang sedang mereka hadapi dengan baik.
10. Sulit Berkomunikasi dengan Orang Lain
Anak yang sering dimarahi atau dibentak oleh orang tuanya bisa mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Ia akan sulit mengungkapkan perasaanya kepada orang lain.
Baca Juga: Sikap Orang Tua yang Bisa Merusak Anak
Hal ini bisa disebabkan oleh pengalamannya di dalam rumah, bahwa ketika mengeluarkan pendapat atau perasaan pribadinya, ia justru dimarahi. Kesulitan berkomunikasi sejak masih anak-anak tentu akan berefek buruk pada kemampuannya bersosialisasi ketika sudah dewasa.
11. Masalah Kesehatan Lainnya
Selain bermasalah secara psikologis, anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya juga tak jarang mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya. Beberapa di antaranya adalah gangguan tidur, meningkatnya denyut jantung, serta ketidakseimbangan hormon yang berkaitan dengan stres.
Nah, sekarang sudah jelas bahwa orang tua yang mudah marah bisa memberikan dampak negatif terhadap psikologis anak. Sebaiknya, bila anak terbukti salah, jangan langsung memarahi atau membentak anak.
Anda bisa memberitahu anak dengan cara yang baik, bahasa yang mudah dipahami, dan disampaikan dengan penuh kasih sayang. Gunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi lebih dalam terkait hal ini.
Penulis: dr. Muhammad Isman
(wur)