Cerita Ibunda Pindahkan Maudy Ayunda saat Kelas 2 SD Gara-Gara Disuruh Hafal Nama Kecamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cerita yang dibagikan ibunda Maudy Ayunda , Mauren Jasmedi, di Instagram tentang pendidikan sang putri tahun lalu kembali viral di media sosial, khususnya Twitter, belum lama ini.
Dalam unggahan itu, Mauren berkisah bahwa awalnya dia tak berniat memasukkan Maudy ke sekolah internasional. Hanya, karena kecewa dengan pembelajaran di sekolah lama sang anak yang berbasis kurikulum nasional, Mauren pun memutuskan memindahkan putrinya itu saat masih duduk di bangku kelas 2 SD.
"Haruskah sekolah di Sekolah International?? Kemaren sempat di bahas di sosmed, bahkan byk yg mencoba mhitung2 uang sekolah anak saya," tulis Mauren soal pengalaman menjadi ibu muda yang harus menyekolahkan anak kala itu, dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (29/5/2022).
Menurut Mauren, dirinya sempat kecewa terhadap materi pembelajaran yang diberikan sekolah lama Maudy karena terlalu banyak menghafal, bahkan nama-nama kecamatan di Jakarta pun harus dihafal. Itu sebabnya, ia lantas memindahkan Maudy ke sekolah internasional.
"Saat Anak sy TK & sampai kelas 2 SD, mrk bersekolah di sekolah berkurikulum nasional," kata Mauren.
"Awalnya, sama sekali tdk terpikir pindahkan anak dari sekolah tsb. Sampai suatu saat, ketika sy menemani anak2 belajar. Sy kecewa atas materi pembelajaran kala itu, dimn murid diminta menghapal nama2 kecamatan di Jkt, & materi2 hapalan lain yg sy anggap krng tepat," tambahnya.
Saat sedang mencari sekolah baru buat Maudy pun Mauren tidak bertanya pada guru atau kepala sekolah, melainkan mengamati langsung pergaulan siswa-siswi di institusi pendidikan yang didatanginya itu untuk mendapat gambaran soal pergaulan anak didik di sana.
"Saat mcari2 SD kala itu, sy tdk masuk ke ruang kantor, tp sy coba duduk di kantin, mdengar murid2 berceloteh, mengintip proses bljr di bbrapa kelas & itu sy lakukan setiap hari dibbrapa SD," ujarnya.
Hal itu dilakukan Mauren di beberapa sekolah, hingga akhirnya ia menemukan satu sekolah dengan kurikulum Nasional Plus yang baru berdiri. Satu kelas hanya diisi sembilan 9 siswa.
Mauren mengaku, suka dengan sekolah tersebut karena hubungan murid dan guru terjalin begitu dekat. Para siswanya pun tampak santun, meski mereka berbicara dalam bahasa asing.
"Saat sy mgintip di kelas2 terasa proses belajar yg menyenangkan, melibatkan murid scr aktif, berkomunikasi 2 arah & kelas terlihat penuh semngat & kegembiraan," kenang Mauren.
Keesokan harinya Mauren langsung mengajak Maudy datang ke sekolah tersebut. Ternyata sang anak pun menyukai sekolah itu.
"Hanya dlm 1hari, sulungku bahkan sdh berkeputusan tidak lagi ingin bersekolah disekolah lama, padahal kami hanya berkeliling sekolah yg kecil & akhirnya diizinkan trial hadir didlm kelas hingga kelas berakhir," pungkas Mauren.
Meski Mauren sempat khawatir karena Maudy saat itu belum mahir berbahasa Inggris, namun sang artis meyakinkan ibunya itu bahwa ia akan mampu mengatasi kendala tersebut. Benar saja, Maudy pun betah bersekolah di sekolah internasional ini hingga kelas 9 alias tamat jenjang SMP.
Lihat Juga: Viral! Pengusaha Dubai Beli Pulau Pribadi Rp756 Miliar demi Istri Bisa Berenang Pakai Bikini
Dalam unggahan itu, Mauren berkisah bahwa awalnya dia tak berniat memasukkan Maudy ke sekolah internasional. Hanya, karena kecewa dengan pembelajaran di sekolah lama sang anak yang berbasis kurikulum nasional, Mauren pun memutuskan memindahkan putrinya itu saat masih duduk di bangku kelas 2 SD.
"Haruskah sekolah di Sekolah International?? Kemaren sempat di bahas di sosmed, bahkan byk yg mencoba mhitung2 uang sekolah anak saya," tulis Mauren soal pengalaman menjadi ibu muda yang harus menyekolahkan anak kala itu, dikutip dari akun Instagramnya, Minggu (29/5/2022).
Menurut Mauren, dirinya sempat kecewa terhadap materi pembelajaran yang diberikan sekolah lama Maudy karena terlalu banyak menghafal, bahkan nama-nama kecamatan di Jakarta pun harus dihafal. Itu sebabnya, ia lantas memindahkan Maudy ke sekolah internasional.
"Saat Anak sy TK & sampai kelas 2 SD, mrk bersekolah di sekolah berkurikulum nasional," kata Mauren.
"Awalnya, sama sekali tdk terpikir pindahkan anak dari sekolah tsb. Sampai suatu saat, ketika sy menemani anak2 belajar. Sy kecewa atas materi pembelajaran kala itu, dimn murid diminta menghapal nama2 kecamatan di Jkt, & materi2 hapalan lain yg sy anggap krng tepat," tambahnya.
Saat sedang mencari sekolah baru buat Maudy pun Mauren tidak bertanya pada guru atau kepala sekolah, melainkan mengamati langsung pergaulan siswa-siswi di institusi pendidikan yang didatanginya itu untuk mendapat gambaran soal pergaulan anak didik di sana.
"Saat mcari2 SD kala itu, sy tdk masuk ke ruang kantor, tp sy coba duduk di kantin, mdengar murid2 berceloteh, mengintip proses bljr di bbrapa kelas & itu sy lakukan setiap hari dibbrapa SD," ujarnya.
Hal itu dilakukan Mauren di beberapa sekolah, hingga akhirnya ia menemukan satu sekolah dengan kurikulum Nasional Plus yang baru berdiri. Satu kelas hanya diisi sembilan 9 siswa.
Mauren mengaku, suka dengan sekolah tersebut karena hubungan murid dan guru terjalin begitu dekat. Para siswanya pun tampak santun, meski mereka berbicara dalam bahasa asing.
"Saat sy mgintip di kelas2 terasa proses belajar yg menyenangkan, melibatkan murid scr aktif, berkomunikasi 2 arah & kelas terlihat penuh semngat & kegembiraan," kenang Mauren.
Keesokan harinya Mauren langsung mengajak Maudy datang ke sekolah tersebut. Ternyata sang anak pun menyukai sekolah itu.
"Hanya dlm 1hari, sulungku bahkan sdh berkeputusan tidak lagi ingin bersekolah disekolah lama, padahal kami hanya berkeliling sekolah yg kecil & akhirnya diizinkan trial hadir didlm kelas hingga kelas berakhir," pungkas Mauren.
Meski Mauren sempat khawatir karena Maudy saat itu belum mahir berbahasa Inggris, namun sang artis meyakinkan ibunya itu bahwa ia akan mampu mengatasi kendala tersebut. Benar saja, Maudy pun betah bersekolah di sekolah internasional ini hingga kelas 9 alias tamat jenjang SMP.
Lihat Juga: Viral! Pengusaha Dubai Beli Pulau Pribadi Rp756 Miliar demi Istri Bisa Berenang Pakai Bikini
(tsa)