Selain Nutrisi, Kebersihan Udara Turut Berperan Penting terhadap Ibu Hamil dan Janin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Orang tua tentunya memiliki keinginan anaknya bisa tumbuh sehat sejak dari masa kandungan atau janin hingga dewasa. Oleh karenanya, semua kebutuhan nutrisi baik diperlukan agar sang anak dapat tumbuh dengan baik.
Akan tetapi, tidak hanya nutrisi, ternyata polusi udara juga memiliki peran dalam perkembangan anak , khususnya sejak masa kandungan.
"Kualitas udara atau kualitas udara yang buruk yang berpolusi itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin apabila terhirup oleh ibu yang sedang mengandung," ungkap Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Dinda Darmeisya dalam bincang bersama Bicara Udara, belum lama ini.
Baca juga: Ini 8 Posisi Duduk yang Benar untuk Cegah Badan Sakit
Menurutnya, masalah polusi udara bagi kesehatan ibu hamil dan janin ini belum dianggap penting karena banyak yang masih belum tahu. Padahal ini adalah ancaman lain di samping dari ancaman nutrisi atau gizi buruk pada ibu hamil. "Jadi awareness-nya masih sangat rendah," tukasnya.
Dokter Dinda memaparkan bahwa polusi udara terdiri dari dua macam, yakni gas dan partikel. Dokter Untuk polusi udara berupa partikel bisa masuk ke dalam pembuluh darah ibu hamil melalui paru-paru, kemudian dibawa terus sampai ke ari-ari.
"Itu yang bisa menyebabkan nanti gangguan terhadap perkembangan bayinya," ungkap dr. Dinda.
Dalam ilmu patofisiologi, polusi udara bisa berdampak pada komplikasi kehamilan, berpotensi berbahaya atau preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
"Jadi sama-sama partikel itu dibawa dia akan merusak, dan di situ terjadi hambatan aliran nutrisi dari ibu ke bayinya, sehingga bayi tidak bisa berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya," terang dr. Dinda.
Akan tetapi, tidak hanya nutrisi, ternyata polusi udara juga memiliki peran dalam perkembangan anak , khususnya sejak masa kandungan.
"Kualitas udara atau kualitas udara yang buruk yang berpolusi itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin apabila terhirup oleh ibu yang sedang mengandung," ungkap Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Dinda Darmeisya dalam bincang bersama Bicara Udara, belum lama ini.
Baca juga: Ini 8 Posisi Duduk yang Benar untuk Cegah Badan Sakit
Menurutnya, masalah polusi udara bagi kesehatan ibu hamil dan janin ini belum dianggap penting karena banyak yang masih belum tahu. Padahal ini adalah ancaman lain di samping dari ancaman nutrisi atau gizi buruk pada ibu hamil. "Jadi awareness-nya masih sangat rendah," tukasnya.
Dokter Dinda memaparkan bahwa polusi udara terdiri dari dua macam, yakni gas dan partikel. Dokter Untuk polusi udara berupa partikel bisa masuk ke dalam pembuluh darah ibu hamil melalui paru-paru, kemudian dibawa terus sampai ke ari-ari.
"Itu yang bisa menyebabkan nanti gangguan terhadap perkembangan bayinya," ungkap dr. Dinda.
Dalam ilmu patofisiologi, polusi udara bisa berdampak pada komplikasi kehamilan, berpotensi berbahaya atau preeklamsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
"Jadi sama-sama partikel itu dibawa dia akan merusak, dan di situ terjadi hambatan aliran nutrisi dari ibu ke bayinya, sehingga bayi tidak bisa berkembang atau tumbuh sebagaimana mestinya," terang dr. Dinda.