Hadapi Varian Baru Covid-19, Dokter Paru Ungkap 4 Strategi Ini

Senin, 13 Juni 2022 - 14:22 WIB
loading...
Hadapi Varian Baru Covid-19, Dokter Paru Ungkap 4 Strategi Ini
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa ada 4 strategi selanjutnya bisa dilakukan untuk menghadapi varian baru Covid-19. Foto/dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Sejak 2020 Indonesia sudah hidup dengan Covid-19 , yang saat ini masih kembali muncul varian baru, bernama BA.4 dan BA.5. Muncul varian itu, tentu perlu upaya agar bisa melindungi diri dan meminimalisir terinfeksi atau menularkan virus.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan bahwa ada 4 strategi selanjutnya bisa dilakukan untuk menghadapi varian baru Covid-19.

"Berikutnya ada strategi yang sebenarnya sudah lama dicanangkan oleh pemerintah. Tapi di situasi sekarang ternyata sangat berguna," ujar dr Erlina dalam webinar Waspada Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dalam Masa Transisi Menuju Endemi, Minggu (12/6/2022)

Strategi tersebut menurut dr Erlina, ada empat poin, yang sebetulnya telah lama dicanangkan pemerintah. Berikut 4 strategi lengkap untuk menghadapi varian baru Covid-19:



1. Penerapan PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan hal baik untuk pencegahan penyakit.

2. Pemberlakuan protokol kesehatan yang baru
Protokol kesehatan yang direvisi harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

3. Peningkatan kesadaran individu
Kesehatan individu adalah tanggung jawab setiap individu, termasuk dalam aspek pencegahan.

4. Pemberlakuan hukuman
Tetap harus ada sanksi yang tegas pada orang-orang yang melanggar protokol kesehatan.

Sekadar informasi, dua varian baru BA.4 dan BA.5 masih tabu ditengah masyarakat, sehingga belum banyak yang tahu bila lebih menular dari Omicron (BA.2). Jika kedua varian itu, bisa menginfeksi anak-anak, dikatakan dr Erlina.

Menurutnya BA.4 dan BA.5 merupakan turunan dari Omicron (BA.2) yang lebih menular dari varian sebelumnya.

"Kemungkinan itu bisa. Apa lagi kita tahu penelitian di Afrika selatan untuk BA.2 ada buktinya bisa terinfeksi lebih banyak, umumnya omicron lebih dibandingkan delta," jelasnya dalam pemaparan.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)