4 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Bersama Keluarga, Adegannya Vulgar dan Sadis
loading...
A
A
A
Film ini berkisah tentang sekelompok siswa SMA yang diculik dan dijadikan bahan eksperimen. Mereka harus memainkan sebuah permainan hidup dan mati dengan membunuh satu sama lain. Orang terakhir yang hidup akan menjadi pemenangnya.
3. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film ini dirilis pada tahun 1985 dan disutradarai Hideshi Hino. Dalam sejarahnya, film jepang ini sempat dicekal karena menampilkan adegan-adegan yang cukup sadis.
Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood berkisah tentang seorang pembunuh berantai dengan pakaian samurai. Dia kerap menargetkan korbannya pada wanita dan akan menyiksanya.
Baca juga : 4 Film Jepang Series Terbaik, dari Romantis hingga Menegangkan
4. In The Realm of the Senses
Film Jepang garapan Nagisa Oshima ini rilis pada tahun 1976. Dalam penayangannya, film ini menjadi salah satu yang cukup kontroversial. Banyaknya adegan dewasa didalamnya, membuat film ini sangat tidak disarankan untuk ditonton bersama keluarga.
In The Realm of the Senses berkisah tentang Sada Abe. Dalam salah satu adegan, dia diceritakan memotong alat kelamin pasangannya. Tak sampai disitu, dia menggunakannya sebagai jimat di kimononya.
3. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film ini dirilis pada tahun 1985 dan disutradarai Hideshi Hino. Dalam sejarahnya, film jepang ini sempat dicekal karena menampilkan adegan-adegan yang cukup sadis.
Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood berkisah tentang seorang pembunuh berantai dengan pakaian samurai. Dia kerap menargetkan korbannya pada wanita dan akan menyiksanya.
Baca juga : 4 Film Jepang Series Terbaik, dari Romantis hingga Menegangkan
4. In The Realm of the Senses
Film Jepang garapan Nagisa Oshima ini rilis pada tahun 1976. Dalam penayangannya, film ini menjadi salah satu yang cukup kontroversial. Banyaknya adegan dewasa didalamnya, membuat film ini sangat tidak disarankan untuk ditonton bersama keluarga.
In The Realm of the Senses berkisah tentang Sada Abe. Dalam salah satu adegan, dia diceritakan memotong alat kelamin pasangannya. Tak sampai disitu, dia menggunakannya sebagai jimat di kimononya.
(bim)