Vitiligo Kebanyakan Muncul di Usia Anak-anak, Ini Saran Dokter untuk Para Orang Tua

Kamis, 23 Juni 2022 - 09:13 WIB
loading...
Vitiligo Kebanyakan Muncul di Usia Anak-anak, Ini Saran Dokter untuk Para Orang Tua
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Reiva Farah Dwiyana, Sp.KK(K) menjelaskan bahwa kebanyakan kasus vitiligo munculnya di usia anak-anak. Foto/Ilustrasi/healthline
A A A
JAKARTA - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Reiva Farah Dwiyana, Sp.KK(K) menjelaskan bahwa kebanyakan kasus vitiligo munculnya di usia anak-anak. Orang tua diimbau untuk tidak cemas berlebih karena itu bisa memperburuk keadaan.

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan warna kulit memudar. Area kulit yang memudar biasanya bertambah besar seiring waktu.

Menurut dr Reiva, secara global prevalensi vitiligo itu sebanyak 0,5 hingga 2 persen dari populasi dunia. Dari jumlah tersebut, kebanyakan vitiligo muncul pertama kali di usia anak-anak.

"80% vitiligo muncul pertama kali pada usia di bawah 18 tahun. Pengalaman saya sendiri, pasien termuda saya itu mengalami vitiligo pertama kali pada usia 7 bulan," terang dr Reiva di webinar, kemarin (22/6/2022).



Meski begitu, dr Reiva menegaskan bahwa tidak ada bayi yang baru lahir langsung mengalami vitiligo. Sekalipun terdapat pola putih di kulit bayi yang berbeda dari warna kulitnya, itu bukan vitiligo melainkan tanda lahir saja.

"Tidak ada kasus sejauh ini vitiligo ditemukan sesaat setelah bayi dilahirkan. Kalaupun ada semacam bercak putih besar di kulit, itu adalah tanda lahir, bukan vitiligo," tegas dr Reiva.

Ia melanjutkan, menilai vitiligo derajat ringan hingga berat itu secara sederhana dinilai dari besaran telapak tangan pasien terhadap pola putih yang ada di kulitnya.

Artinya, jika ditemukan satu pola vitiligo di tangan misalnya, lalu ukurannya sebesar telapak tangan pasien, maka itu bisa dikatakan vitiligo 1%. Menjadi serius ketika vitiligo yang ada di tubuh lebih dari 10%.

"Kalau sudah 10% maka penanganan yang lebih serius perlu dilakukan misal dengan phototherapy, tentunya ditunjang juga oleh obat oles maupun obat minum," tambah dr Reiva.

Menjadi catatan penting di sini, ketika si anak mengalami vitiligo, maka orang tua sangat diminta untuk tidak cemas berlebih. Sebab, vitiligo bisa disembuhkan.

"Ketika orangtua cemas atau stres, ini akan menular ke anaknya. Sayangnya, ketika si anak yang mengalami vitiligo stres, bercak putihnya akan semakin membesar dan semakin banyak," terang dr Reiva.

"Makanya, penderita vitiligo jangan stres karena itu bisa memperluas vitiligo di tubuhnya," tambahnya.

Di sisi lain, dr Reiva mengatakan kalau kebanyakan kasus vitiligo itu mencari bantuan medis sudah terlambat. Ini yang membuat kemungkinan kesembuhan vitiligonya mengecil.

"Vitiligo itu muncul pertama kali kebanyakan kasusnya di usia di bawah 18 tahun. Tapi, kebanyakan pasien itu mencari bantuan medis ketika usia mereka sudah 20 bahkan 30 tahun," ungkapnya.

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh rasa tidak percaya diri pasien untuk bertemu dokter ataupun masalah lain yang berkaitan dengan mental pasien. Padahal, semakin dini vitiligo ditemukan, tentu penanganannya akan lebih baik.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2075 seconds (0.1#10.140)