Perankan Ismail Marzuki dalam Teater Monolog, Lukman Sardi Ngaku Mules
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor kenamaan Lukman Sardi dipercaya memerankan tokoh Ismail Marzuki dalam pementasan monolog yang dihelat Titimangsa di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2022).
Kelompok taeter Titimangsa kembali menyuguhkan pementasan dalam format monolog. Diproduseri Happy Salma, Titimangsa menukil kisah hidup Ismail Marzuki dengan tajuk Senandung di Ujung Revolusi. Pementasan ini juga menampilkan perjalanan sang seniman yang tak banyak diketahui publik.
Tokoh Ismail Marzuki diperankan oleh Lukman Sardi. Aktor 50 tahun itu sontak berpenampilan layaknya mendiang Ismail Marzuki lengkap dengan jazz dan rambut klimisnya.
"Kali ini tantangannya luar biasa, biasanya ramai-ramai tapi ini sendirian, monolog Ismail Marzuki lagi," ujar Lukman Sardi usai pementasan.
Puluhan tahun menggeluti dunia seni peran, Lukman Sardi tampaknya masih mengalami demam panggung. Ia bahkan mengaku kesulitan dalam memerani tokoh tersebut.
"Kegelisahan itu terus ada, dari mules-mules, grogi, khawatir, ya semua jadi satulah," kata Lukman.
"Yang paling penting adalah memahami isu dari cerita itu sendiri. Mungkin bisa lupa tapi kita tetap jalan. Kalau belum dilatih belum tentu bisa seperti itu," sambungnya.
Meski demikian, Lukman mengaku bangga terlibat dalam garapan tersebut. Ia juga mengatakan pertunjukan teater merupakan hal mendasar bagi akting seorang aktor.
"Tentunya sebuah kesempatan luar biasa, aku selalu mendapat kesempatan lebih baik dari Titimangsa," pungkasnya.
Kelompok taeter Titimangsa kembali menyuguhkan pementasan dalam format monolog. Diproduseri Happy Salma, Titimangsa menukil kisah hidup Ismail Marzuki dengan tajuk Senandung di Ujung Revolusi. Pementasan ini juga menampilkan perjalanan sang seniman yang tak banyak diketahui publik.
Tokoh Ismail Marzuki diperankan oleh Lukman Sardi. Aktor 50 tahun itu sontak berpenampilan layaknya mendiang Ismail Marzuki lengkap dengan jazz dan rambut klimisnya.
"Kali ini tantangannya luar biasa, biasanya ramai-ramai tapi ini sendirian, monolog Ismail Marzuki lagi," ujar Lukman Sardi usai pementasan.
Puluhan tahun menggeluti dunia seni peran, Lukman Sardi tampaknya masih mengalami demam panggung. Ia bahkan mengaku kesulitan dalam memerani tokoh tersebut.
"Kegelisahan itu terus ada, dari mules-mules, grogi, khawatir, ya semua jadi satulah," kata Lukman.
"Yang paling penting adalah memahami isu dari cerita itu sendiri. Mungkin bisa lupa tapi kita tetap jalan. Kalau belum dilatih belum tentu bisa seperti itu," sambungnya.
Meski demikian, Lukman mengaku bangga terlibat dalam garapan tersebut. Ia juga mengatakan pertunjukan teater merupakan hal mendasar bagi akting seorang aktor.
"Tentunya sebuah kesempatan luar biasa, aku selalu mendapat kesempatan lebih baik dari Titimangsa," pungkasnya.
(tsa)