Industri Kuliner di Indonesia Semakin Menjanjikan, IFGC 2022 Hadirkan Peluang Bisnis

Jum'at, 15 Juli 2022 - 17:45 WIB
loading...
Industri Kuliner di Indonesia Semakin Menjanjikan, IFGC 2022 Hadirkan Peluang Bisnis
International F&B Growth Conference (IFGC) Indonesia 2022, pameran waralaba (franchise) dan jaringan F&B yang digelar di Pullman Jakarta Central Park, Jumat (15/7/2022). Foto/Thomas Manggalla
A A A
JAKARTA - Industri kuliner makanan utamanya waralaba atau franchise food and beverage (F&B) terus bertumbuh dan seolah tak mengalami penurunan berarti di masa pandemi. Hal itu lantaran makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi semua dan tentu merupakan pasar bisnis yang begitu menguntungkan.

Melihat peluang bisnis makanan dan minuman atau kuliner di Indonesia yang begitu menjanjikan ini yang menginisiasi hadirnya ajang International F&B Growth Conference (IFGC) Indonesia 2022, pameran waralaba (franchise) dan jaringan F&B yang digelar di Pullman Jakarta Central Park, Jumat (15/7).

Lewat gelaran yang dihadiri Koordinator Pengembangan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Kezia Stephani, Levita Supit dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Seah Jun Hao dan Ishaan Poddar (Co-founder Simple Group), Aaron Ee sebagai Direktur Regional (Indonesia) – Enterprise Singapore tersebut ingin membuka peluang bisnis makanan dan minuman bagi 46 brand food and beverage (F&B) dari 5 negara, yaitu Singapura, Amerika Serikat (AS), Malaysia, Vietnam, dan Indonesia sekaligus IFGC Indonesia 2022 menjadi platform bagi pelaku usaha dan investor untuk menggali peluang bisnis dan waralaba F&B baru di Indonesia.

Levita Supit dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia mengatakan tentunya semua bisnis terkena dampak pandemi salah satunya F&B terkena dampak luar biasa tapi tidak terlalu lama karena penjualan secara offline sehingga tetap jalan dilakukan melalui online tapi semenjak akhir 2020 sudah mulai kembali tentu bisnis F&B sudah mulai menggeliat seperti teman liat resto sudah mulai banyak dan penuh itu menunjukan respon masyarakat cukup baik dan respon masyarakat pun terlihat salah satu yang membuat turun ditutupnya mall atau restoran ada di perkantoran dan ruko.



"Sampai saat ini bisnis F&B begitu menguasai hampir 55 persen semua bisnis waralaba dan respon masyarakat bagus ada permintaan dan peluang yang direspon bagus pelaku usaha sehingga dibuka banyak bisnis kuliner meski sebagai pelaku bisnis F&B harus kreatif dan inovatif karena semakin banyak kompetitor dan banyak F&B asing yang masuk Indonesia dan banyak F&B Indonesia go internasional jadi contoh sudah ada di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Timur Tengah, Eropa dan Amerika,"ujarnya kepada SINDOnews.com seusai pembukaan International F&B Growth Conference (IFGC) Indonesia 2022 di Pullman Central Park, Jakarta Barat, Jumat (15/7/2022).

Levita Supit menjelaskan Indonesia merupakan pasar yang seksi dimana semua negara berbondong mau masuk bisnis ke Indonesia karena penduduk Indonesia 250 juta jiwa itu menjadi segmen pasar yang besar dan ingat masyarakat Indonesia orang spender konsumtif nah itulah yang menjadi incaran semua pelaku bisnis F&B terutama dari luar Negeri yang masuk ke Indonesia jadi bisnis F&B dari luar gak hanya dari Singapura tapi ada Amerika, Vietnam, Thailand semua pun rebutan mau masuk ke Indonesia.

"Jadi Indonesia masih menjadi negara pasar yang potensial untuk membuka bisnis khususnya F&B dan bisnis franchise atau waralaba itu 55 persen di Indonesia dikuasai F&B. Masyarakat boleh gak shoping atau apa tapi urusan perut kan nomor satu tinggal masuk resto sesuai kantong jadi peluang bisnis F&B di Indonesia masih sangat besar," tegasnya.

Co-founders Simple Group Ishaan Poddar mengatakan, IFGC digelar di Indonesia, mengingat prospek ekonomi makro negara yang kuat dan lanskap konsumen yang menguntungkan. Apalagi pertumbuhan bisnis F&B di Indonesia masih sangat menarik.

“Kami menyatukan stakeholder F&B di berbagai negara dalam satu platform untuk membantu pemilik brand memahami dinamika pasar dan mengidentifikasi mitra yang tepat untuk bekerja sama menuju go internasional,” terangnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2937 seconds (0.1#10.140)