Fahmi Bachmid soal Nindy Ayunda Selalu Dikawal saat Berpergian: Merasa Terancam?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Nindy Ayunda tengah dicari polisi karena tiga kali mangkir dari panggilan penyidik Polres Jakarta Selatan. Kabar yang beredar menyebutkan, saat ini pelantun lagu ‘Cuma Satu’ ini selalu mendapat pengawalan dari seorang pria berambut cepak dan berbadan tegap.
Beredar foto sebuah mobil Lexus warna hitam yang disebut-sebut ditumpangi oleh Nindy Ayunda. Yang menarik perhatian, mobil tersebut dikawal oleh seorang pengendara motor besar.
Selain itu, mobil yang ditumpangi Nindy menggunakan plat nomor yang hanya boleh digunakan oleh pejabat negara.
Fahmi Bachmid, kuasa hukum korban penyekapan, Sulaiman, mengaku dirinya mendengar kabar bahwa Nindy Ayunda kini mendapat pengawalan.
“Ya saya mendengar itu, tapi saya tidak dapat memastikan kebenarannya,” kata Fahmi Bachmid saat dihubungi melalui telepon, Minggu (24/7/2022).
Justru dia bertanya, jika kabar itu benar apa adanya, apa alasan Nindy Ayunda minta dikawal. “Alasan dia apa minta dikawal. Merasa terancam? Yang mengancam siapa? Ungkap saja ke publik,” ujarnya.
Justru kata Fahmi, jika benar dikawal, muncul kesan di publik seolah-olah Nindy Ayunda ingin berlindung di balik pengawalnya tersebut dari panggilan polisi.
“Ini jadi pertanyaan loh. Dia kan sedang dicari polisi, tapi ke mana-mana dikawal. Maksudnya apa,” tanya Fahmi Bachmid.
Kepala Seksi Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyarankan pasangan kekasih tersebut menyerahkan diri untuk diperiksa dalam perkara dugaan penyekapan terhadap Sulaiman, eks sopir pribadi Nindy Ayunda.
“Surat perintah penjemputan paksa sudah diterbitkan. Tapi kalau sudari N (Nindy Ayunda) melihat informasi ini, silakan datang sendiri ke Polres Metro Jaya Selatan,” kata Nurma Dewi.
Saat ini penyidik masih berusaha untuk mencari keberadaan Nindy Ayunda. Pencarian tersebut berdasarkan unggahannya di media sosial.
“Kita sudah berusaha dan berkoordinasi dengan orang yang mungkin terdekat dan sudah mencari ke beberapa tempat yang mungkin di sosmed yang rekan-rekan sudah lihat,” tutur Nurma Dewi.
“Dan itu untuk sementara, belum kita mendapatkan saudari N,” sambungnya.
Nurma Dewi menegaskan, tim penyidik akan segera membawa Nindy Ayunda untuk diperiksa dalam waktu dekat. “Tapi yang jelas dan pastinya akan kita bawa dia,” tegasnya.
Nindy Ayunda mangkir dari panggilan penyidik Polres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan dalam kasus penyekapan dan penganiayaan yang diduga melibatkan dirinya dengan korban Sulaiman, mantan sopir pribadinya.
Tiga kali Nindy Ayunda mangkir dari panggilan penyidik polisi yaitu tanggal 30 Juni, 11 Juli, dan 18 Juli 2022.
Nindy Ayunda dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Rini Diana, istri Sulaiman, ke Polres Jakarta Selatan pada tanggal 15 Februari 2021.
Dalam laporannya, Rini Diana mengatakan suaminya, Sulaiman, yang merupakan mantan sopir pribadinya Nindy Ayunda menjadi korban penyekapan yang dilakukan Nindy.
Laporan Rini Diana teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan sangkaan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang yang hukumannya 8 tahun penjara.
Beredar foto sebuah mobil Lexus warna hitam yang disebut-sebut ditumpangi oleh Nindy Ayunda. Yang menarik perhatian, mobil tersebut dikawal oleh seorang pengendara motor besar.
Selain itu, mobil yang ditumpangi Nindy menggunakan plat nomor yang hanya boleh digunakan oleh pejabat negara.
Fahmi Bachmid, kuasa hukum korban penyekapan, Sulaiman, mengaku dirinya mendengar kabar bahwa Nindy Ayunda kini mendapat pengawalan.
“Ya saya mendengar itu, tapi saya tidak dapat memastikan kebenarannya,” kata Fahmi Bachmid saat dihubungi melalui telepon, Minggu (24/7/2022).
Justru dia bertanya, jika kabar itu benar apa adanya, apa alasan Nindy Ayunda minta dikawal. “Alasan dia apa minta dikawal. Merasa terancam? Yang mengancam siapa? Ungkap saja ke publik,” ujarnya.
Justru kata Fahmi, jika benar dikawal, muncul kesan di publik seolah-olah Nindy Ayunda ingin berlindung di balik pengawalnya tersebut dari panggilan polisi.
“Ini jadi pertanyaan loh. Dia kan sedang dicari polisi, tapi ke mana-mana dikawal. Maksudnya apa,” tanya Fahmi Bachmid.
Kepala Seksi Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyarankan pasangan kekasih tersebut menyerahkan diri untuk diperiksa dalam perkara dugaan penyekapan terhadap Sulaiman, eks sopir pribadi Nindy Ayunda.
“Surat perintah penjemputan paksa sudah diterbitkan. Tapi kalau sudari N (Nindy Ayunda) melihat informasi ini, silakan datang sendiri ke Polres Metro Jaya Selatan,” kata Nurma Dewi.
Saat ini penyidik masih berusaha untuk mencari keberadaan Nindy Ayunda. Pencarian tersebut berdasarkan unggahannya di media sosial.
“Kita sudah berusaha dan berkoordinasi dengan orang yang mungkin terdekat dan sudah mencari ke beberapa tempat yang mungkin di sosmed yang rekan-rekan sudah lihat,” tutur Nurma Dewi.
“Dan itu untuk sementara, belum kita mendapatkan saudari N,” sambungnya.
Nurma Dewi menegaskan, tim penyidik akan segera membawa Nindy Ayunda untuk diperiksa dalam waktu dekat. “Tapi yang jelas dan pastinya akan kita bawa dia,” tegasnya.
Nindy Ayunda mangkir dari panggilan penyidik Polres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan dalam kasus penyekapan dan penganiayaan yang diduga melibatkan dirinya dengan korban Sulaiman, mantan sopir pribadinya.
Tiga kali Nindy Ayunda mangkir dari panggilan penyidik polisi yaitu tanggal 30 Juni, 11 Juli, dan 18 Juli 2022.
Nindy Ayunda dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Rini Diana, istri Sulaiman, ke Polres Jakarta Selatan pada tanggal 15 Februari 2021.
Dalam laporannya, Rini Diana mengatakan suaminya, Sulaiman, yang merupakan mantan sopir pribadinya Nindy Ayunda menjadi korban penyekapan yang dilakukan Nindy.
Laporan Rini Diana teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan sangkaan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang yang hukumannya 8 tahun penjara.
(hri)