Harta Orang Tua Habis karena Riba, Pesulap Merah: Sampai Sekarang Saya Totalitas Antiriba
loading...
A
A
A
Marcel yang mengandalkan pemasukan dari profesi sulap merasa jika penghasilannya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. Pasalnya, jadwal untuk pertunjukan sulapnya tidak terlalu sering, dan dia pun tiap malam berdoa.
"Saya tiap malam itu lari ke atas genteng, ke tempat jemuran. Itu tiap malam saya berdoa, 'Ya Allah tolong kasih donk kerjaan saya, yang bisa menghidupkan," ucap Marcel.
"Yang bisa menghidupin," seloroh Arie Untung.
"Bukan... Yang bisa menghidupin tapi ketika saya ada jadwal sulap bisa diambil juga," sahut Marcel, yang juga mengatakan jika dia berdoa sambil menangis.
(Foto: Instagram @marcelradhival1)
Menurutnya, dia itu berdoa ketika rumah sudah dijual, namun masih diberi waktu kesempatan selama 1 bulan sebelum benar-benar harus angkat kaki.
"Kalau itu saya tidak berhasil menghidupi (memberi nafkah) orang tua, kami tinggal di jalanan. Pilihannya itu doang," ucapnya.
Menurut Marcel, orang tuanya menjual rumah karena untuk membayar utang. "Jual rumah Rp350 juta dulu, utangnya Rp200 juta, jadi sisa Rp150 juta nih. Tadinya mikir mau beli rumah kecil-kecilan," ungkapnya.
"Nah, sisanya Rp150 juta itu enggak tahu kenapa habis saja pas mau bayar rumah berikutnya, jadi buat beli makan dan sebagainya gitu," sambungnya.
"Jadi beneran guys, riba itu benar-benar, di awal mungkin kelihatan happy, ending-nya pasti habis," ucap Marcel mengingatkan para pemirsa.
"Saya tiap malam itu lari ke atas genteng, ke tempat jemuran. Itu tiap malam saya berdoa, 'Ya Allah tolong kasih donk kerjaan saya, yang bisa menghidupkan," ucap Marcel.
"Yang bisa menghidupin," seloroh Arie Untung.
"Bukan... Yang bisa menghidupin tapi ketika saya ada jadwal sulap bisa diambil juga," sahut Marcel, yang juga mengatakan jika dia berdoa sambil menangis.
(Foto: Instagram @marcelradhival1)
Menurutnya, dia itu berdoa ketika rumah sudah dijual, namun masih diberi waktu kesempatan selama 1 bulan sebelum benar-benar harus angkat kaki.
"Kalau itu saya tidak berhasil menghidupi (memberi nafkah) orang tua, kami tinggal di jalanan. Pilihannya itu doang," ucapnya.
Menurut Marcel, orang tuanya menjual rumah karena untuk membayar utang. "Jual rumah Rp350 juta dulu, utangnya Rp200 juta, jadi sisa Rp150 juta nih. Tadinya mikir mau beli rumah kecil-kecilan," ungkapnya.
"Nah, sisanya Rp150 juta itu enggak tahu kenapa habis saja pas mau bayar rumah berikutnya, jadi buat beli makan dan sebagainya gitu," sambungnya.
"Jadi beneran guys, riba itu benar-benar, di awal mungkin kelihatan happy, ending-nya pasti habis," ucap Marcel mengingatkan para pemirsa.