Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Senin, 19 September 2022 - 15:48 WIB
loading...
Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I
Kerajaan Inggris selalu menggunakan perhiasan saat berkabung. Ketika keluarga kerajaan meninggal, mereka menggunakan perhiasan kalung, cincin atau anting. Foto/Vogue
A A A
JAKARTA - Kerajaan Inggris selalu menggunakan perhiasan saat berkabung. Ketika keluarga kerajaan meninggal, mereka kerap terlihat tak tampil biasa, melainkan menggunakan perhiasan baik kalung, cincin atau anting-anting hingga bros.

Saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia, sejumlah anggota keluarga Istana Inggris terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Mereka juga tampak menggunakan anting-anting, bros maupun kalung mutiara.

Ternyata mutiara bagi keluarga Kerajaan Inggris sangat bermakna Di mana di dalamnya terdapat arti kesucian hingga menunjukan kebanggsawanan itu sendiri. Jenis perhiasan ini sangatlah bernilai, bukan hanya saoal harga, tapi kualitasnya.

Sejarawan perhiasan Vivienne Becker mengatakan, penggunaan perhiasan mutiara di masa berkabung adalah tradisi turun temurun. Bahkan sejak zaman Renaissance, Ratu Elizabeth I.

Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Foto/Vogue





"Dengan memilihnya (mutiara), maka ia akan bersikap rendah hati dan penuh hormat," kata Becker dilansir dari Vogue, Senin (19/9/2022).

Mutiara sendiri berasal dari alam, terbentuk secara kebetulan di dalam cangkang moluska. Di mana benda ini merupakan sebuah keajaiban yang langka, dan telah membuat siapa saja terpesona akan kehadirannya.

Orang Yunani percaya, bahwa mereka terbentuk dari air mata para dewa. Kemudian dalam budaya Hindu, mutiara dikaitkan dengan bulan, melambangkan kebijaksanaan dan kemurnian.

Sementara itu dalam tradisi China, mutiara ditempatkan di mulut orang mati sebagai perlindungan, untuk memudahkan perjalanan mereka ke alam baka.

Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Foto/Vogue



Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Foto/Vogue

“Sangat menarik, betapa pentingnya mutiara di seluruh budaya dunia. Mereka adalah simbol keanggunan yang halus, dan orang dapat menghubungkannya dari mana pun mereka berasal,” jelas desainer Melanie Georgakopoulos.

Selanjutnya selama Renaisans mengingat kelangkaan dan nilainya fantastis, permata laut ini dikaitkan dengan kekayaan dan peringkat sosial yang tinggi. Bagi Ratu Elizabeth I, yang ingin memproyeksikan citranya sebagai Ratu Perawan, mutiara mewakili kemurnian dan kesucian, serta menjadi tanda visual yang menyampaikan kekayaan dan kekuatannya.

Namun pada masa pemerintahan Ratu Victoria, mutiara menjadi sangat terkait dengan berkabung. Dia baru berusia 42 tahun ketika kehilangan suami tercinta, Pangeran Albert pada 1861. Lalu dia menghabiskan sisa hidupnya hampir 40 tahun dalam keadaan duka.

Berkatnya, aturan ketat dikembangkan di sekitar berkabung. Seperti yang ditulis Clare Phillips, kurator perhiasan di Museum Victoria dan Albert, dalam bukunya Jewels and Jewellery.

Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Foto/Vogue



Sejarah Perhiasan yang Dipakai Kerajaan Inggris saat Berkabung, Dimulai Sejak Era Ratu Elizabeth I

Foto/Vogue

“Etika seputar kematian menjadi lebih kompleks dan kaku selama abad 19, atau pada 1860-an. Seorang janda diharapkan berpakaian hitam selama satu tahun dan sehari setelah kematian suaminya, mengenakan ornamen matte hitam minimal, biasanya dari jet yang tidak dipoles," tulis Phillips.

"Lambat laun, dia diizinkan memakai perhiasan berkabung yang lebih rumit, kemudian berlian dan mutiara dan akhirnya kembali ke batu berwarna. Beberapa janda, mengikuti contoh Ratu Victoria, tidak pernah kembali ke potongan hati yang lebih ringan," sambungnya.

Akan tetapi aturan seperti itu tentu saja tidak lagi dipatuhi secara ketat. Hanya sedikit orang yang memakai perhiasan itu di hari berkabung, dan perdagangan gading, bahan tidak berwarna lain yang populer dalam pakaian berkabung abad ke-19 dilarang.

Namun mutiara, dengan polesan lembut dan halus serta hubungannya dengan kemurnian, masih dianggap sebagai pilihan yang tepat, bahkan lebih baik sekarang berkat pengembangan industri mutiara budidaya oleh Kokichi Mikimoto di awal abad ke-20. Jenis permata ini jauh lebih mudah diakses.

Keluarga kerajaan sendiri cukup beruntung untuk memakai perhiasan mutiara. Ratu Elizabeth II sendiri mengenakannya, ketika dia sedang berduka atas ayahnya George VI setelah kematiannya pada Februari 1952. Raja itu menemani ibunya, Ibu Suri, dan neneknya, Ratu Mary, untuk menemui peti jenazah ayahnya di stasiun Kings Cross.

Putri Diana kemudian memilih mutiara ketika menghadiri pemakaman Putri Grace of Monaco, yang meninggal secara tragis dalam kecelakaan mobil pada 1982. Diana juga memilih kalung pendek mutiara besar ketika dia menghadiri pemakaman Gianni Versace, setelah pembunuhannya di Juli 1997.

Kate Middleton mengenakan kalung mutiara lain yang sebelumnya dikenakan oleh Diana saat pemakaman Pangeran Philip pada April 2021. The Duchess of Cambridge tampil dengan kalung mutiara dan berlian empat untai berisi mutiara yang diberikan kepada Ratu oleh pemerintah Jepang pada 1970-an.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4371 seconds (0.1#10.140)