Penyebab Sembelit dan Tips untuk Mengatasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sembelit atau konstipasi merupakan gangguan di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) sehingga frekuensi BAB kurang dari hitungan normal. Frekuensi BAB normal adalah setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu. Konstipasi berpotensi membuat sakit perut melilit atau tidak nyaman.
Menurut dr. Shannia Tritama, sembelit dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai makanan yang kurang serat, stres, kurang olahraga, dehidrasi, perubahan rutinitas, hingga kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi kontraksi pada kolon sehingga menghambat keinginan untuk buang air besar.
“Gejala yang menandai sembelit biasanya adalah frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses yang terasa keras dan kering, proses BAB yang harus mengejan, dan rasa tidak tuntas walaupun sudah selesai buang air besar. Walaupun kedengarannya sepele, namun jangan pernah mengabaikan gangguan sembelit, karena jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker usus,” terang dr. Shannia melalui keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).
Untuk mengatasinya, dr. Shannia menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup serta memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur. Pastikan juga untuk minum air putih sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam satu hari, batasi konsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein, serta berolahraga teratur dalam seminggu sekitar 2 sampai 3 kali.
Terkait masalah sembelit ini, perusahaan farmasi PT Lapi Laboratories meluncurkan obat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, yaitu L-LAX. Obat ini dapat dibeli bebas oleh masyarakat tanpa resep dokter, serta cocok untuk segala usia, termasuk aman digunakan oleh wanita hamil dan menyusui.
“Untuk membantu meredakan gejala konstipasi, kami menghadirkan produk baru L-LAX. L-LAX berbentuk gel dalam kemasan tube, bekerja cepat dalam waktu 5-15 menit, sehingga mampu mengatasi sembelit tanpa berbelit," kata Heskhel Wijaya, Marketing Manager Divisi OTC PT Lapi Laboratories.
"L-LAX bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses dan secara bersamaan menyerap air ke dalam usus besar, sehingga feses menjadi lunak sekaligus dapat melumasi bagian bawah rectum sehingga feses lebih mudah dikeluarkan,” tambahnya.
Obat L-LAX juga telah teruji dan sesuai dengan standar BPOM RI.
Menurut dr. Shannia Tritama, sembelit dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai makanan yang kurang serat, stres, kurang olahraga, dehidrasi, perubahan rutinitas, hingga kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi kontraksi pada kolon sehingga menghambat keinginan untuk buang air besar.
“Gejala yang menandai sembelit biasanya adalah frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses yang terasa keras dan kering, proses BAB yang harus mengejan, dan rasa tidak tuntas walaupun sudah selesai buang air besar. Walaupun kedengarannya sepele, namun jangan pernah mengabaikan gangguan sembelit, karena jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker usus,” terang dr. Shannia melalui keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).
Untuk mengatasinya, dr. Shannia menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup serta memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur. Pastikan juga untuk minum air putih sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam satu hari, batasi konsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein, serta berolahraga teratur dalam seminggu sekitar 2 sampai 3 kali.
Terkait masalah sembelit ini, perusahaan farmasi PT Lapi Laboratories meluncurkan obat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, yaitu L-LAX. Obat ini dapat dibeli bebas oleh masyarakat tanpa resep dokter, serta cocok untuk segala usia, termasuk aman digunakan oleh wanita hamil dan menyusui.
“Untuk membantu meredakan gejala konstipasi, kami menghadirkan produk baru L-LAX. L-LAX berbentuk gel dalam kemasan tube, bekerja cepat dalam waktu 5-15 menit, sehingga mampu mengatasi sembelit tanpa berbelit," kata Heskhel Wijaya, Marketing Manager Divisi OTC PT Lapi Laboratories.
"L-LAX bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan feses dan secara bersamaan menyerap air ke dalam usus besar, sehingga feses menjadi lunak sekaligus dapat melumasi bagian bawah rectum sehingga feses lebih mudah dikeluarkan,” tambahnya.
Obat L-LAX juga telah teruji dan sesuai dengan standar BPOM RI.
(tsa)