Staf Kerajaan Sebut Meghan Markle Sosiopat dan Narsis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf kerajaan menyebut Meghan Markle sebagai sosiopat dan narsis. Seorang sumber mengatakan kepada Valentine Low yang menulis Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown bahwa anggota staf menciptakan julukan itu untuk Duchess of Sussex.
Dilansir dari New York Post, Senin (26/9/2022) buku itu merinci dugaan perilaku buruk Meghan dan suaminya, Pangeran Harry, yang berhenti dari tugas kerajaan mereka pada 2020.
“Semua orang tahu bahwa institusi akan dinilai dari kebahagiaannya. Kesalahan yang mereka buat adalah berpikir bahwa dia ingin bahagia,” kata seorang mantan staf.
“Dia ingin ditolak, karena dia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama," sambungnya.
Para staf juga diduga mengklaim bahwa mereka dipermainkan oleh pasangan suami istri tersebut. Meghan disebut sering memaki dan berteriak kepada staf. Bahkan, banyak staf yang sakit hati karena sikap seenaknya mantan artis itu.
"Ada banyak orang yang sakit hati. Perempuan muda sakit hati oleh perilaku mereka," jelas mantan staf itu.
Dalam buku tebalnya, Low menggambarkan satu dugaan insiden di mana perempuan 41 tahun itu, memaki seorang pekerja wanita muda di depan rekan-rekan lainnya.
"Jangan khawatir. Jika benar-benar ada orang lain yang bisa saya minta untuk melakukan ini, saya akan meminta mereka daripada Anda,” kata Meghan kepada staf itu.
Meghan juga disebut telah melukai staf secara verbal dalam banyak kesempatan. Dia diduga marah dengan satu karyawan atas insiden yang melibatkan pers pada keterlibatan publik.
“Dia tidak mengangkat. Saya merasa takut. Ini sangat konyol. Saya tidak bisa berhenti gemetar,” ujar staf itu setelah mereka tidak dapat menghubungi Meghan melalui telepon.
Seorang mantan ajudan kerajaan mengklaim bahwa pasangan yang menikah pada Mei 2018 itu berulang kali memanggil mereka saat keluar untuk makan malam dan kemudian memakinya.
“Setiap 10 menit saya harus keluar untuk diteriaki olehnya dan Harry. 'Saya tidak percaya Anda telah melakukan ini. Anda telah mengecewakan saya. Apa yang kamu pikirkan?'. Itu berlangsung selama beberapa jam," ungkap mantan ajudan tersebut.
Ketika Meghan dan Harry diminta untuk memperlakukan staf dengan lebih hormat, mereka menolaknya. "Bukan tugas saya memanjakan orang," jawab pasangan itu.
Dilansir dari New York Post, Senin (26/9/2022) buku itu merinci dugaan perilaku buruk Meghan dan suaminya, Pangeran Harry, yang berhenti dari tugas kerajaan mereka pada 2020.
“Semua orang tahu bahwa institusi akan dinilai dari kebahagiaannya. Kesalahan yang mereka buat adalah berpikir bahwa dia ingin bahagia,” kata seorang mantan staf.
“Dia ingin ditolak, karena dia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama," sambungnya.
Para staf juga diduga mengklaim bahwa mereka dipermainkan oleh pasangan suami istri tersebut. Meghan disebut sering memaki dan berteriak kepada staf. Bahkan, banyak staf yang sakit hati karena sikap seenaknya mantan artis itu.
"Ada banyak orang yang sakit hati. Perempuan muda sakit hati oleh perilaku mereka," jelas mantan staf itu.
Dalam buku tebalnya, Low menggambarkan satu dugaan insiden di mana perempuan 41 tahun itu, memaki seorang pekerja wanita muda di depan rekan-rekan lainnya.
"Jangan khawatir. Jika benar-benar ada orang lain yang bisa saya minta untuk melakukan ini, saya akan meminta mereka daripada Anda,” kata Meghan kepada staf itu.
Baca Juga
Meghan juga disebut telah melukai staf secara verbal dalam banyak kesempatan. Dia diduga marah dengan satu karyawan atas insiden yang melibatkan pers pada keterlibatan publik.
“Dia tidak mengangkat. Saya merasa takut. Ini sangat konyol. Saya tidak bisa berhenti gemetar,” ujar staf itu setelah mereka tidak dapat menghubungi Meghan melalui telepon.
Seorang mantan ajudan kerajaan mengklaim bahwa pasangan yang menikah pada Mei 2018 itu berulang kali memanggil mereka saat keluar untuk makan malam dan kemudian memakinya.
“Setiap 10 menit saya harus keluar untuk diteriaki olehnya dan Harry. 'Saya tidak percaya Anda telah melakukan ini. Anda telah mengecewakan saya. Apa yang kamu pikirkan?'. Itu berlangsung selama beberapa jam," ungkap mantan ajudan tersebut.
Baca Juga
Ketika Meghan dan Harry diminta untuk memperlakukan staf dengan lebih hormat, mereka menolaknya. "Bukan tugas saya memanjakan orang," jawab pasangan itu.
(dra)