Penanganan yang Akurat Dapat Meminimalisir Kerusakan Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit jantung hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka morbiditas dan mortalitasnya mencapai 18,6 juta orang tiap tahunnya.
Sedangkan di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Kemenkes Ungkap 5 Faktor Pemicu Risiko Penyakit Jantung Bisa Dikendalikan
Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia, 29 September 2022, Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) bersama tim Cardiac Center menggelar media gathering sekaligus seminar kesehatan jantung.
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit jantung.
Dalam seminar mengenai pentingnya perawatan komprehensif pada orang yang terkena serangan jantung ini, dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA, menuturkan bahwa serangan jantung bisa menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani.
"Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan. Pada kasus seperti ini pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif," jelasnya.
"Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal," lanjut dr. Hasril Hadis.
Pada kesempatan yang sama, CEO RSPJ, Dr. Susan Ananda menyampaikan bahwa salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak 2015 dengan layanan jantung komprehensif.
"Kami di RSPJ sangat bangga dengan adanya fasilitas ini, terutama dengan jajaran Dokter Spesialis Jantung yang kami miliki. Sebagai penyedia layanan Kesehatan tentunya kami mengharapkan kehadiran kami juga dapat menambah akses terhadap layanan jantung di Indonesia," paparnya.
Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah.
"Di RSPJ kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS)," ungkap dr. Susan Ananda.
Baca juga: Buah yang Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat, Cukup Makan Sekali Sehari
Sementara, MICS, seperti diterangkan dr. Amin Tjubandi, Sp.BTKV(K), merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung, di mana metode pembedahan menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka morbiditas dan mortalitasnya mencapai 18,6 juta orang tiap tahunnya.
Sedangkan di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga: Kemenkes Ungkap 5 Faktor Pemicu Risiko Penyakit Jantung Bisa Dikendalikan
Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia, 29 September 2022, Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) bersama tim Cardiac Center menggelar media gathering sekaligus seminar kesehatan jantung.
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit jantung.
Dalam seminar mengenai pentingnya perawatan komprehensif pada orang yang terkena serangan jantung ini, dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA, menuturkan bahwa serangan jantung bisa menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani.
"Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan. Pada kasus seperti ini pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif," jelasnya.
"Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal," lanjut dr. Hasril Hadis.
Pada kesempatan yang sama, CEO RSPJ, Dr. Susan Ananda menyampaikan bahwa salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak 2015 dengan layanan jantung komprehensif.
"Kami di RSPJ sangat bangga dengan adanya fasilitas ini, terutama dengan jajaran Dokter Spesialis Jantung yang kami miliki. Sebagai penyedia layanan Kesehatan tentunya kami mengharapkan kehadiran kami juga dapat menambah akses terhadap layanan jantung di Indonesia," paparnya.
Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah.
"Di RSPJ kami juga melakukan layanan bedah jantung dengan teknik Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dan Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS)," ungkap dr. Susan Ananda.
Baca juga: Buah yang Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat, Cukup Makan Sekali Sehari
Sementara, MICS, seperti diterangkan dr. Amin Tjubandi, Sp.BTKV(K), merupakan inovasi terkini dalam teknik bedah jantung, di mana metode pembedahan menggunakan sayatan kecil sehingga kehilangan darah lebih sedikit, mengurangi ketidaknyamanan paska operasi, waktu penyembuhan lebih cepat, menurunkan risiko infeksi, serta menghilangkan kemungkinan infeksi luka dalam sternum.
(nug)