Wujudkan Program One Health, Zero Death Melalui Edukasi dan Vaksinasi Rabies
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit anjing gila atau rabies masih memberikan ancaman terhadap kehidupan manusia dan hewan itu sendiri. Guna menciptakan lingkungan yang sehat, maka didengungkan kampanye Rabies: One Health, Zero Death.
Dalam upaya mencapai nol kematian pada manusia dari gigitan anjing penderita rabies, dibutuhkan banyak pemangku kepentingan di industri terkait agar kampanye tersebut berhasil.
Bersamaan dengan Hari Rabies Sedunia , yang jatuh tiap 28 September, Royal Canin Indonesia dan Zoetis Indonesia menggelar webinar edukasi, kampanye #AyokeDokterHewan dan #AyoVaksinasi, serta menyumbangkan 10.000 dosis vaksin rabies milik Zoetis untuk 500 klinik hewan di seluruh Tanah Air.
Baca juga: Jakarta Moon Rave Dance 2022 Kembali Digelar setelah 2 Tahun Vakum
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, angka kematian akibat rabies masih relatif tinggi, sekitar 100-156 kematian per tahun. Secara statistik, penyumbang terbesar penularan rabies adalah melalui gigitan anjing.
Di Indonesia, masih ada provinsi yang belum bebas dari rabies. Berdasarkan survei yang dilakukan Zoetis Indonesia tahun 2021, terdapat 22,5 juta populasi anjing dan kucing berpemilik di Indonesia, namun hanya 3,93% hewan kesayangan yang divaksin.
Kondisi tersebut memperlihatkan perlunya upaya bersama dari semua pihak, termasuk pemilik hewan peliharaan, untuk bahu-membahu menekan penyebaran penyakit rabies ini.
Presiden Direktur Royal Canin Indonesia, Ridarrahim Nirwandar mengatakan, tren adopsi hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing, di kalangan masyarakat Indonesia juga menjadi momentum untuk terus menyebarkan kesadaran tentang masalah rabies.
"Untuk mendukung Rabies: One Health, Zero Death, kami telah mengadaptasi kampanye inisiasi global Take Your Pet to the Vet (Bawa Hewan Peliharaan Anda ke Dokter Hewan). Secara lokal, kampanye yang disebut #AyokeDokterHewan dan #AyoVaksinasi, meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan kucing dan anjing," jelas Ridarrahim dalam pernyataannya, Kamis (29/9/2022).
Ridarrahim memaparkan, berdasarkan riset internal Royal Canin Indonesia selama 2018-2022, diketahui bahwa setidaknya 76% atau sekitar 14 juta pemilik hewan peliharaan tidak pernah membawa hewan peliharaannya ke klinik hewan.
Sementara 81% pemilik hewan peliharaan tidak memvaksinasi hewan peliharaan mereka sama sekali. Padahal keberadaan hewan peliharaan di setiap rumah rata-rata terdapat 2-3 hewan peliharaan.
"Sayangnya, dari hasil penelitian kami itu juga menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 pecinta hewan yang pernah mengunjungi dokter hewan, dan masih ada pemilik hewan peliharaan yang memiliki pengetahuan terbatas untuk memberikan hewan peliharaan mereka vaksinasi rutin," paparnya.
Melalui momentum Hari Rabies Sedunia, Royal Canin Indonesia dan Zoetis Indonesia pun turut aktif mendorong percepatan penanggulangan rabies pada kucing dan anjing.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Zoetis Indonesia, Ulrich E. Ginting menyampaikan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk membantu hewan peliharaan untuk hidup lebih lama, lebih sehat melalui obat-obatan dan terapi yang inovatif, serta inisiatif keberlanjutan yang beragam.
Baca juga: 3 Film Korea yang Dibintangi Kim Tae Ri, Nomor 2 Banyak Adegan Erotis
"Sangat penting bagi kita untuk melakukan berbagai kemungkinan guna meminimalkan dari bahaya paparan penyakit dan mencegah hewan kesayangan kita terserang penyakit dengan vaksin yang terpercaya," ujar Ulrich.
Dalam upaya mencapai nol kematian pada manusia dari gigitan anjing penderita rabies, dibutuhkan banyak pemangku kepentingan di industri terkait agar kampanye tersebut berhasil.
Bersamaan dengan Hari Rabies Sedunia , yang jatuh tiap 28 September, Royal Canin Indonesia dan Zoetis Indonesia menggelar webinar edukasi, kampanye #AyokeDokterHewan dan #AyoVaksinasi, serta menyumbangkan 10.000 dosis vaksin rabies milik Zoetis untuk 500 klinik hewan di seluruh Tanah Air.
Baca juga: Jakarta Moon Rave Dance 2022 Kembali Digelar setelah 2 Tahun Vakum
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, angka kematian akibat rabies masih relatif tinggi, sekitar 100-156 kematian per tahun. Secara statistik, penyumbang terbesar penularan rabies adalah melalui gigitan anjing.
Di Indonesia, masih ada provinsi yang belum bebas dari rabies. Berdasarkan survei yang dilakukan Zoetis Indonesia tahun 2021, terdapat 22,5 juta populasi anjing dan kucing berpemilik di Indonesia, namun hanya 3,93% hewan kesayangan yang divaksin.
Kondisi tersebut memperlihatkan perlunya upaya bersama dari semua pihak, termasuk pemilik hewan peliharaan, untuk bahu-membahu menekan penyebaran penyakit rabies ini.
Presiden Direktur Royal Canin Indonesia, Ridarrahim Nirwandar mengatakan, tren adopsi hewan peliharaan, terutama kucing dan anjing, di kalangan masyarakat Indonesia juga menjadi momentum untuk terus menyebarkan kesadaran tentang masalah rabies.
"Untuk mendukung Rabies: One Health, Zero Death, kami telah mengadaptasi kampanye inisiasi global Take Your Pet to the Vet (Bawa Hewan Peliharaan Anda ke Dokter Hewan). Secara lokal, kampanye yang disebut #AyokeDokterHewan dan #AyoVaksinasi, meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan kucing dan anjing," jelas Ridarrahim dalam pernyataannya, Kamis (29/9/2022).
Ridarrahim memaparkan, berdasarkan riset internal Royal Canin Indonesia selama 2018-2022, diketahui bahwa setidaknya 76% atau sekitar 14 juta pemilik hewan peliharaan tidak pernah membawa hewan peliharaannya ke klinik hewan.
Sementara 81% pemilik hewan peliharaan tidak memvaksinasi hewan peliharaan mereka sama sekali. Padahal keberadaan hewan peliharaan di setiap rumah rata-rata terdapat 2-3 hewan peliharaan.
"Sayangnya, dari hasil penelitian kami itu juga menunjukkan bahwa hanya 3 dari 10 pecinta hewan yang pernah mengunjungi dokter hewan, dan masih ada pemilik hewan peliharaan yang memiliki pengetahuan terbatas untuk memberikan hewan peliharaan mereka vaksinasi rutin," paparnya.
Melalui momentum Hari Rabies Sedunia, Royal Canin Indonesia dan Zoetis Indonesia pun turut aktif mendorong percepatan penanggulangan rabies pada kucing dan anjing.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Zoetis Indonesia, Ulrich E. Ginting menyampaikan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk membantu hewan peliharaan untuk hidup lebih lama, lebih sehat melalui obat-obatan dan terapi yang inovatif, serta inisiatif keberlanjutan yang beragam.
Baca juga: 3 Film Korea yang Dibintangi Kim Tae Ri, Nomor 2 Banyak Adegan Erotis
"Sangat penting bagi kita untuk melakukan berbagai kemungkinan guna meminimalkan dari bahaya paparan penyakit dan mencegah hewan kesayangan kita terserang penyakit dengan vaksin yang terpercaya," ujar Ulrich.
(nug)