Apakah Penderita Kolesterol Harus Minum Obat Seumur Hidup? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolesterol yang diidap banyak orang kerap membuat penderitanya bertanya-tanya, apakah harus minum obat seumur hidup? Orang dengan kolesterol tinggi biasanya mengonsumsi obat-obatan, salah satunya Statin yang dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 30%.
Namun, kembali ke pertanyaan awal, apakah penderita kolesterol harus minum obat seumur hidup? Jawabannya adalah tidak selalu.
Kolesterol tinggi dapat memengaruhi risiko jantung, atau kemungkinan terkena penyakit jantung. Hal-hal lain, termasuk usia, berat badan, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga, dapat memengaruhi risiko jantung juga.
Dilansir dari Forbes Health, biasanya dokter akan menilai risiko jantung berdasarkan pemeriksaan, riwayat kesehatan, dan tes yang dilakukan. Informasi ini akan membantu dokter untuk memutuskan bagaimana mengobati kolesterol tinggi yang dimiliki. Apakah dengan diet sehat dan olahraga saja, atau dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Biasanya, orang yang minum obat kolesterol membutuhkannya selama sisa hidup mereka, dan Anda cenderung membutuhkan seiring pertambahan usia. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa memiliki kolesterol tinggi. Perubahan gaya hidup sering kali dapat mencegah kebutuhan akan pengobatan atau bekerja dengan obat-obatan untuk menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Nutrisi, berat badan, dan aktivitas fisik semuanya dapat membuat perbedaan dalam kadar kolesterol. Anda mungkin dapat mengurangi kolesterol tanpa obat dengan melakukan perubahan, seperti:
1. Makan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol.
Menambahkan lebih banyak serat larut juga dapat membantu, yang bisa melibatkan makan makanan seperti gandum, buah-buahan tertentu seperti jeruk atau pir, sayuran, kacang, dan lentil.
Namun, kembali ke pertanyaan awal, apakah penderita kolesterol harus minum obat seumur hidup? Jawabannya adalah tidak selalu.
Kolesterol tinggi dapat memengaruhi risiko jantung, atau kemungkinan terkena penyakit jantung. Hal-hal lain, termasuk usia, berat badan, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga, dapat memengaruhi risiko jantung juga.
Dilansir dari Forbes Health, biasanya dokter akan menilai risiko jantung berdasarkan pemeriksaan, riwayat kesehatan, dan tes yang dilakukan. Informasi ini akan membantu dokter untuk memutuskan bagaimana mengobati kolesterol tinggi yang dimiliki. Apakah dengan diet sehat dan olahraga saja, atau dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Biasanya, orang yang minum obat kolesterol membutuhkannya selama sisa hidup mereka, dan Anda cenderung membutuhkan seiring pertambahan usia. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa memiliki kolesterol tinggi. Perubahan gaya hidup sering kali dapat mencegah kebutuhan akan pengobatan atau bekerja dengan obat-obatan untuk menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Nutrisi, berat badan, dan aktivitas fisik semuanya dapat membuat perbedaan dalam kadar kolesterol. Anda mungkin dapat mengurangi kolesterol tanpa obat dengan melakukan perubahan, seperti:
1. Makan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol.
Menambahkan lebih banyak serat larut juga dapat membantu, yang bisa melibatkan makan makanan seperti gandum, buah-buahan tertentu seperti jeruk atau pir, sayuran, kacang, dan lentil.