Denny Caknan dan Melanie Subono Bakal Hadirkan Festival Musik Ujung Ujungnya Dangdut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Denny Caknan dan Melanie Subono menginisiasi lahirnya festival musik Ujung Ujungnya Dangdut (UUD) yang awalnya merupakan sebuah platform musik dangdut yang dimodernisasi dan memiliki ambisi untuk membuat naik ke kelas dunia.
Dalam festival yang diharapkan semakin membuat nama musik dangdut semakin berkembang dan tak kalah dengan festival musik lain ini, pada edisi perdananya akan menyambangi kota Banyuwangi pada 19 November 2022 dan Surabaya pada 24 Desember 2022.
"Ini sebuah mimpi masa lalu sebelum jadi penyanyi dangdut saya mau buat festival musik dangdut, kalau selama ini kan banyak festival Pop, Jazz dan kebenaran saya penyanyi Dangdut saya rasa bisa nih bikin festival dangdut," kata Denny Caknan dalam jumpa pers di Sun Katsura, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
"Kebetulan after pandemi saya sudah sering diundang beberapa festival dan selama ini stigma dangdut yang suka tawuran itu gak ada di Jakarta tuh penontonnya anak muda dan tertib mereka, meskipun di kota lain masih ada beberapa dan kalo festival ini dibuat bagus insya Insya allah gak dipandang remeh sekaligus wujudkan mimpi dangdut bisa naik level," ujar Denny Caknan.
Melanie Subono sebagai Creative Director pun seperti turun gunung dalam menggarap festival musik yang telah lama ditekuni bersama sang ayah Adrie Subono lewat Java Musikindo.
"Awalnya saya diajak sama Denny Caknan ke Ngawi dikasih makan pecel ya terus aku nanya mau apa, dia tuh tau apa soal dangdut karena dangdut berantakan, soundnya gak jelas, kalau pulang gak benar. Nah dia bilang mau dangdut naik kelas, terus di beberapa festival dangdut tuh udah jadi headliner," kata Melanie Subono.
"Pertanyaan gue cuman satu saat itu yang bikin akhirnya support festival ini meski di awal ketika mau ke Ngawi muncul pertanyaan dalam diri yang bimbang iya apa gak saya tanya dia apa semimpi lu yang ingin dicapai dan kenapa, dia berikan jawaban yang membuat gue dari situ akhirnya setuju gabung sama dia. Akhirnya gua mikir untuk berkolaborasi membuat ide festival sendiri yang mungkin bisa lebih keren dari festival genre musik lainnya dan the next level," sambungnya.
Tidak ingin musik dangdut dianggap punya stigma miring atau negatif keduanya ingin mengemas musik dangdut Indonesia menjadi semakin elegan dan tentunya menembus pasar dunia.
“Harapan saya sebagai pegiat musik dangdut di Indonesia, saya ingin untuk mengenalkan dangdut sampai ke mancanegara hingga nanti musik dangdut dikenal sebagai musik yang keren, elegan serta mampu menjangkau masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ujar Denny Caknan.
“Nantinya pada konser mega tur ini saya akan mengemas layout maupun tata panggung sehingga konser ini akan elegan dan bikin dangdut naik kelas dan setara dengan festival musik lain kayak pop atau jazz," timpal Melanie Subono.
Dalam festival yang diharapkan semakin membuat nama musik dangdut semakin berkembang dan tak kalah dengan festival musik lain ini, pada edisi perdananya akan menyambangi kota Banyuwangi pada 19 November 2022 dan Surabaya pada 24 Desember 2022.
"Ini sebuah mimpi masa lalu sebelum jadi penyanyi dangdut saya mau buat festival musik dangdut, kalau selama ini kan banyak festival Pop, Jazz dan kebenaran saya penyanyi Dangdut saya rasa bisa nih bikin festival dangdut," kata Denny Caknan dalam jumpa pers di Sun Katsura, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
"Kebetulan after pandemi saya sudah sering diundang beberapa festival dan selama ini stigma dangdut yang suka tawuran itu gak ada di Jakarta tuh penontonnya anak muda dan tertib mereka, meskipun di kota lain masih ada beberapa dan kalo festival ini dibuat bagus insya Insya allah gak dipandang remeh sekaligus wujudkan mimpi dangdut bisa naik level," ujar Denny Caknan.
Melanie Subono sebagai Creative Director pun seperti turun gunung dalam menggarap festival musik yang telah lama ditekuni bersama sang ayah Adrie Subono lewat Java Musikindo.
"Awalnya saya diajak sama Denny Caknan ke Ngawi dikasih makan pecel ya terus aku nanya mau apa, dia tuh tau apa soal dangdut karena dangdut berantakan, soundnya gak jelas, kalau pulang gak benar. Nah dia bilang mau dangdut naik kelas, terus di beberapa festival dangdut tuh udah jadi headliner," kata Melanie Subono.
"Pertanyaan gue cuman satu saat itu yang bikin akhirnya support festival ini meski di awal ketika mau ke Ngawi muncul pertanyaan dalam diri yang bimbang iya apa gak saya tanya dia apa semimpi lu yang ingin dicapai dan kenapa, dia berikan jawaban yang membuat gue dari situ akhirnya setuju gabung sama dia. Akhirnya gua mikir untuk berkolaborasi membuat ide festival sendiri yang mungkin bisa lebih keren dari festival genre musik lainnya dan the next level," sambungnya.
Tidak ingin musik dangdut dianggap punya stigma miring atau negatif keduanya ingin mengemas musik dangdut Indonesia menjadi semakin elegan dan tentunya menembus pasar dunia.
“Harapan saya sebagai pegiat musik dangdut di Indonesia, saya ingin untuk mengenalkan dangdut sampai ke mancanegara hingga nanti musik dangdut dikenal sebagai musik yang keren, elegan serta mampu menjangkau masyarakat Indonesia secara menyeluruh," ujar Denny Caknan.
“Nantinya pada konser mega tur ini saya akan mengemas layout maupun tata panggung sehingga konser ini akan elegan dan bikin dangdut naik kelas dan setara dengan festival musik lain kayak pop atau jazz," timpal Melanie Subono.
(hri)