Ellen Widyasari Bagikan Kisah Rintis Bisnis Nasi Tumpeng lewat Podcast Aksi Nyata, Berawal di Negeri Tetangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bisnis nasi tumpeng tak hanya marak di Indonesia, di Singapura pun ada. Usaha kuliner satu itu ternyata sangat menjanjikan di Negeri Singa.
Owner Butik Tumpeng Ellen Widyasari sempat merasakan hal itu. Ellen sendiri memang merintis bisnis nasi tumpengnya di Singapura sebelum kemudian pindah ke Indonesia.
“Butik Tumpeng ini usaha yang mulai saya rintis dari tahun 2007, waktu saya dan suami masih tinggal di Singapura,” kata Ellen membuka cerita, dilansir dari Podcast Aksi Nyata Partai Perindo di YouTube, Senin (10/10/2022).
Ellen mengungkapkan, kemampuannya di bidang memasak adalah hal yang ajaib kala baru merintis usaha. Pasalnya, saat itu Ellen belum bisa memasak sama sekali. Dia mengaku mulai belajar memasak ketika awal mendampingi suami bekerja di Singapura. Ternyata, di situlah Ellen merasakan bahwa memasak sangatlah mengasyikkan.
“Karena tinggal di luar negeri kami jadi mulai suka masak, ya lama-lama jadi makin sering memasak dan saya melihat ini sebagai peluang,” ungkapnya.
Ellen pun makin terpesona dengan dunia kuliner ketika seorang teman yang sedang hamil memesan katering harian kepadanya. Pada saat itulah Ellen mulai fokus dengan dunia masak.
“Gara-gara awalnya ada teman saya yang hamil, dia ngidam, minta dibikinin masakan, terus dia minta di kateringin buat satu keluarga karena dia waktu itu lagi nggak bisa masak,” kenangnya.
Selanjutnya, ada lagi seorang teman Ellen yang memesan tumpeng. Permintaan itu Ellen sanggupi, hingga akhirnya dari mulut ke mulut semakin banyak order pesanan yang datang menghampirinya. Apalagi masyarakat Indonesia yang ada di Singapura memang selalu kangen dengan masakan Indonesia, termasuk tumpeng.
Saat kembali ke Indonesia, Ellen lantas kembali melanjutkan usahanya. Dia yang semula belajar masak secara autodidak, mulai menambah ilmu. Dari ikut komunitas kuliner hingga mengikuti kursus memasak.
Selama kurang lebih 15 tahun, Ellen konsisten menjalani usaha tumpengnya itu. Meski pandemi Covid-19 sempat melanda, dia tak putus asa dan tidak berhenti berinovasi.
“Tidak cuma di bisnis tumpeng aja ya, tapi di semua bisnis, yang paling penting itu adalah konsisten, kesabaran, dan tidak mudah putus asa,” ungkap Ellen.
“Karena yang namanya hambatan itu pasti ada aja. Ada yang kadang kala bisa kita kontrol atau ada juga hal-hal yang nggak bisa kita kontrol, kayak masalah pandemi kemarin. Tapi ada hal kita bisa mengatasi hambatan-hambatan itu menjadi sebuah tantangan yang bisa dilampaui,” pungkasnya.
Owner Butik Tumpeng Ellen Widyasari sempat merasakan hal itu. Ellen sendiri memang merintis bisnis nasi tumpengnya di Singapura sebelum kemudian pindah ke Indonesia.
“Butik Tumpeng ini usaha yang mulai saya rintis dari tahun 2007, waktu saya dan suami masih tinggal di Singapura,” kata Ellen membuka cerita, dilansir dari Podcast Aksi Nyata Partai Perindo di YouTube, Senin (10/10/2022).
Ellen mengungkapkan, kemampuannya di bidang memasak adalah hal yang ajaib kala baru merintis usaha. Pasalnya, saat itu Ellen belum bisa memasak sama sekali. Dia mengaku mulai belajar memasak ketika awal mendampingi suami bekerja di Singapura. Ternyata, di situlah Ellen merasakan bahwa memasak sangatlah mengasyikkan.
Baca Juga
“Karena tinggal di luar negeri kami jadi mulai suka masak, ya lama-lama jadi makin sering memasak dan saya melihat ini sebagai peluang,” ungkapnya.
Ellen pun makin terpesona dengan dunia kuliner ketika seorang teman yang sedang hamil memesan katering harian kepadanya. Pada saat itulah Ellen mulai fokus dengan dunia masak.
“Gara-gara awalnya ada teman saya yang hamil, dia ngidam, minta dibikinin masakan, terus dia minta di kateringin buat satu keluarga karena dia waktu itu lagi nggak bisa masak,” kenangnya.
Selanjutnya, ada lagi seorang teman Ellen yang memesan tumpeng. Permintaan itu Ellen sanggupi, hingga akhirnya dari mulut ke mulut semakin banyak order pesanan yang datang menghampirinya. Apalagi masyarakat Indonesia yang ada di Singapura memang selalu kangen dengan masakan Indonesia, termasuk tumpeng.
Saat kembali ke Indonesia, Ellen lantas kembali melanjutkan usahanya. Dia yang semula belajar masak secara autodidak, mulai menambah ilmu. Dari ikut komunitas kuliner hingga mengikuti kursus memasak.
Selama kurang lebih 15 tahun, Ellen konsisten menjalani usaha tumpengnya itu. Meski pandemi Covid-19 sempat melanda, dia tak putus asa dan tidak berhenti berinovasi.
“Tidak cuma di bisnis tumpeng aja ya, tapi di semua bisnis, yang paling penting itu adalah konsisten, kesabaran, dan tidak mudah putus asa,” ungkap Ellen.
“Karena yang namanya hambatan itu pasti ada aja. Ada yang kadang kala bisa kita kontrol atau ada juga hal-hal yang nggak bisa kita kontrol, kayak masalah pandemi kemarin. Tapi ada hal kita bisa mengatasi hambatan-hambatan itu menjadi sebuah tantangan yang bisa dilampaui,” pungkasnya.
(tsa)