Program Kartu Prakerja Dorong Kaum Wanita Mandiri dengan Berwirausaha dari Rumah
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Data Survei Angkatan Kerja Nasional memperlihatkan bahwa partisipasi kebekerjaan wanita di Indonesia hanya mencapai 53.34% dibandingkan laki-laki yang mencapai 80%.
Akan tetapi, dengan kehadiran berbagai macam pelatihan online yang disediakan di ekosistem Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan perempuan kembali ke pasar kerja dengan berwirausaha mandiri dari rumah.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam acara Mini Temu Raya Kartu Prakerja Fest yang diselenggarakan lembaga pelatihan Baking World di Jogja Expo Center, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Rawat Kulit Pakai Our In One Aja, Ada Diskon s.d 35% + Gratis Ongkir Hanya di AladinMall!
Acara yang diikuti sekitar 1.500 peserta ini menjadi ajang bagi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan lembaga pelatihan Baking World untuk mendengar langsung bagaimana para penerima manfaat Kartu Prakerja menerapkan ilmu membuat makanan dan minum serta bertransformasi.
Dalam acara tersebut, terdapat 26 booth usaha makanan dan minuman alumni Program Kartu Prakerja lulusan Baking World yang mayoritas milik perempuan. Acara ini menjadi ajang promosi produk para alumni selama program pelatihan.
Menurut data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 49% penerima Kartu Prakerja adalah perempuan. Selain itu sejak mengikuti Program Kartu Prakerja, terjadi pertumbuhan wirausaha perempuan penerima Kartu Prakerja sebesar 42% menjadi 1,4 juta wirausaha perempuan.
Keberhasilan program Kartu Prakerja tidak terlepas dari dukungan lembaga-lembaga pelatihan yang ada di dalam ekosistem. Salah satunya Baking World, yang tidak hanya memberikan pelatihan membuat kue, tapi juga menyeluruh secara bisnis, dari mulai cara menghitung harga pokok, proses pembuatan yang higienis, branding, packaging dan serta cara menjual produk, sehingga tidak merugi.
Baking World berdiri pada awal 2018 dengan menawarkan kursus luring atau membuat kue dan memasak yang seluruh materinya melewati proses seleksi. "Ini untuk memastikan resep yang dijelaskan adalah resep yang benar-benar pasti jadi dengan rasa yang enak," kata CEO & Founder Baking World, Willy Tandra.
Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan lembaga pelatihan. Pendampingan yang Baking World lakukan, antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven.
"Dengan pendampingan kontinyu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan," tutur Willy Tandra.
Sementara itu, salah satu alumni pelatihan Baking World yang memiliki kisah bahagia adalah Desfikasari. Salah satu wanita pemilik booth yang meramaikan acara itu mampu meningkatkan taraf hidup melalui program kartu prakerja.
"Sebelumnya, aku cuma ibu rumah tangga biasa. Setelah mengikuti program kartu prakerja memiliki usaha sendiri yaitu dengan brand Gula Bhoga, yang memiliki menu martabak mini manis, lapis brownies cappucino, dan brownies bundar. Lapis brownies cappucino pun menjadi signature menu," ujar Desfikasari.
Baca juga: Investigasi Belum Selesai, Penyebab Gangguan Ginjal Akut Masih Misterius
"Rata-rata omzet yang didapat hingga Rp7 jutaan. Bahkan, sebelumnya, saat Ramadhan dan Idul Fitri bisa menembus sampai Rp30 juta, karena ada kue kering juga," bebernya.
Akan tetapi, dengan kehadiran berbagai macam pelatihan online yang disediakan di ekosistem Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan perempuan kembali ke pasar kerja dengan berwirausaha mandiri dari rumah.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam acara Mini Temu Raya Kartu Prakerja Fest yang diselenggarakan lembaga pelatihan Baking World di Jogja Expo Center, Sabtu (15/10/2022).
Baca juga: Rawat Kulit Pakai Our In One Aja, Ada Diskon s.d 35% + Gratis Ongkir Hanya di AladinMall!
Acara yang diikuti sekitar 1.500 peserta ini menjadi ajang bagi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan lembaga pelatihan Baking World untuk mendengar langsung bagaimana para penerima manfaat Kartu Prakerja menerapkan ilmu membuat makanan dan minum serta bertransformasi.
Dalam acara tersebut, terdapat 26 booth usaha makanan dan minuman alumni Program Kartu Prakerja lulusan Baking World yang mayoritas milik perempuan. Acara ini menjadi ajang promosi produk para alumni selama program pelatihan.
Menurut data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 49% penerima Kartu Prakerja adalah perempuan. Selain itu sejak mengikuti Program Kartu Prakerja, terjadi pertumbuhan wirausaha perempuan penerima Kartu Prakerja sebesar 42% menjadi 1,4 juta wirausaha perempuan.
Keberhasilan program Kartu Prakerja tidak terlepas dari dukungan lembaga-lembaga pelatihan yang ada di dalam ekosistem. Salah satunya Baking World, yang tidak hanya memberikan pelatihan membuat kue, tapi juga menyeluruh secara bisnis, dari mulai cara menghitung harga pokok, proses pembuatan yang higienis, branding, packaging dan serta cara menjual produk, sehingga tidak merugi.
Baking World berdiri pada awal 2018 dengan menawarkan kursus luring atau membuat kue dan memasak yang seluruh materinya melewati proses seleksi. "Ini untuk memastikan resep yang dijelaskan adalah resep yang benar-benar pasti jadi dengan rasa yang enak," kata CEO & Founder Baking World, Willy Tandra.
Setelah mengikuti pelatihan, para alumni juga dapat memanfaatkan program pendampingan yang dilakukan lembaga pelatihan. Pendampingan yang Baking World lakukan, antara lain study tour ke pabrik makanan untuk membuka wawasan, mendirikan komunitas alumni yang rajin berinteraksi dan bertukar info dan mengadakan pelatihan tambahan gratis dengan hadiah alat masak seperti oven.
"Dengan pendampingan kontinyu, harapannya mereka dapat menjalankan usahanya secara mandiri dan berkelanjutan. Karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kami juga sebagai lembaga pelatihan," tutur Willy Tandra.
Sementara itu, salah satu alumni pelatihan Baking World yang memiliki kisah bahagia adalah Desfikasari. Salah satu wanita pemilik booth yang meramaikan acara itu mampu meningkatkan taraf hidup melalui program kartu prakerja.
"Sebelumnya, aku cuma ibu rumah tangga biasa. Setelah mengikuti program kartu prakerja memiliki usaha sendiri yaitu dengan brand Gula Bhoga, yang memiliki menu martabak mini manis, lapis brownies cappucino, dan brownies bundar. Lapis brownies cappucino pun menjadi signature menu," ujar Desfikasari.
Baca juga: Investigasi Belum Selesai, Penyebab Gangguan Ginjal Akut Masih Misterius
"Rata-rata omzet yang didapat hingga Rp7 jutaan. Bahkan, sebelumnya, saat Ramadhan dan Idul Fitri bisa menembus sampai Rp30 juta, karena ada kue kering juga," bebernya.
(nug)