Film Mila Kunis 'Luckiest Girl Alive' Dikecam, Dinilai Picu Trauma Korban Kekerasan Seksual
loading...
A
A
A
"Saya tidak siap sama sekali. Ini bertentangan dengan pekerjaan yang saya lakukan, tidak hanya sebagai penyintas tetapi sebagai manusia untuk dapat membuat pilihan aktif tentang apakah saya akan terlibat dalam insiden traumatis di layar atau tidak," beber Charteris, seperti dikutip dari laman independent.co.uk, Minggu (16/10/2022).
Setelah berbagi pemikirannya di media sosial, Charteris dibanjiri tanggapan dari sesama penyintas yang menganggap film tersebut sangat sulit untuk ditonton. Salah satunya Jayne Butler, CEO badan amal Rape Crisis.
"Sangat penting bagi pemirsa untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang menonton film yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Jayne Butler.
Jayne Butler, menambahkan bahwa film tersebut bisa memberikan dampak negatif bagi para penyintas kekerasan seksual.
"Setiap representasi kekerasan seksual di media, khususnya penggambaran, bisa sangat traumatis bagi para korban dan penyintas. Banyak dari mereka masih menghadapi dampak negatif dari pengalaman mereka," ujar Butler.
Setelah berbagi pemikirannya di media sosial, Charteris dibanjiri tanggapan dari sesama penyintas yang menganggap film tersebut sangat sulit untuk ditonton. Salah satunya Jayne Butler, CEO badan amal Rape Crisis.
"Sangat penting bagi pemirsa untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang menonton film yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Jayne Butler.
Jayne Butler, menambahkan bahwa film tersebut bisa memberikan dampak negatif bagi para penyintas kekerasan seksual.
"Setiap representasi kekerasan seksual di media, khususnya penggambaran, bisa sangat traumatis bagi para korban dan penyintas. Banyak dari mereka masih menghadapi dampak negatif dari pengalaman mereka," ujar Butler.
(tsa)