Ini 4 Penyakit Menular di Afrika, dari Ebola hingga Cacar Monyet

Rabu, 19 Oktober 2022 - 11:52 WIB
loading...
Ini 4 Penyakit Menular...
Beberapa penyakit menular di Afrika sempat menghebohkan dunia. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Beberapa penyakit menular di Afrika sempat menghebohkan dunia. Kawasan Afrika sendiri cukup sering dilanda wabah penyakit.

Di luar pandemi Covid-19, Afrika kerap mengalami sederet penyakit menular yang mengancam nyawa.

Berikut sederet penyakit menular di Afrika dalam beberapa waktu ini, seperti dikutip dari beberapa sumber.

Baca juga: 4 Sayuran Hijau Penurun Kolesterol, Khasiatnya Terbukti Efektif

1. Virus Ebola

Penyakit virus ebola (PVE) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola, yang termasuk dalam famili filovirus. Penyakit ini dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Haemorrhagic Fever (EHF).

Virus ebola kali pertama diidentifikasi pada 1976 di dua tempat secara bersamaan, yakni di Yambuku (sebuah desa yang terletak tidak jauh dari Sungai Ebola, Republik Demokratik Kongo) dan Nzara, Sudan Selatan.

Wabah di Afrika bagian Barat (kasus pertama pada Maret 2014) adalah yang terbesar dan paling kompleks sejak virus ebola kali pertama ditemukan pada 1976.

Negara yang terkena dampak paling parah yakni Guinea, Liberia dan Sierra Leone.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan PVE sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) akibat timbulnya wabah PVE di Republik Demokratik Kongo pada 17 Juni 2019, namun telah dideklarasikan berakhir pada 26 Juni 2020.

2. HIV/AIDS

HIV/AIDS di Afrika merupakan epidemik virus HIV/AIDS yang meluas di negara-negara yang berada di benua Afrika yang penyebarannya bervariasi satu sama lainnya.

Walaupun penyebaran penyakit ini tidak hanya di Afrika, tetapi nyatanya Afrika adalah daerah yang paling terpengaruh dari penyebaran virus ini.

Benua Afrika didiami oleh 10% dari jumlah populasi dunia namun pada saat yang sama 60% dari jumlah populasinya mengidap AIDS.

3. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.

Di dalam tubuh manusia, parasit plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.

Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oseania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.

Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk anopheles.

Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya. 90 persen kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.

4. Virus Monkeypox atau Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus orthopoxvirus dalam famili poxviridae.

Genus orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Cacar monyet kali pertama ditemukan pada 1958. Kala itu, ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.

Baca juga: Kemenkes Imbau Apotek dan Nakes Stop Obat Sirup Imbas Kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut

Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya, seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1252 seconds (0.1#10.140)