Gangguan Ginjal Akut pada Anak Jarang Ternyata Sering Terjadi Setiap Tahun

Selasa, 25 Oktober 2022 - 14:01 WIB
loading...
Gangguan Ginjal Akut pada Anak Jarang Ternyata Sering Terjadi Setiap Tahun
Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa gangguan ginjal akut pada anak sudah sering terjadi setiap tahunnya di Indonesia. / Foto: ilustrasi/onlymyhealth.com
A A A
JAKARTA - Gangguan ginjal akut pada anak ternyata sudah sering terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Fakta tersebut sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan.

Akan tetapi, kali ini menjadi sorotan lantaran jumlah kasusnya sangat tinggi, bahkan menyebabkan kematian.

Setiap tahun biasanya hanya terjadi 1-2 kasus ditemukan. Dan pada kejadian tahun ini, gangguan ginjal akut terjadi karena cemaran senyawa dalam obat sirup yaitu etilen glikol (EG).

Baca juga: Apakah Gangguan Ginjal Akut pada Anak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Hal tersebut diketahui setelah adanya penelitian atau investigasi dari Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan berbagai pihak. Sehingga dipastikan penyebabnya bukan karena Covid-19 ataupun vaksinasi.

"Kasus gagal ginjal akut ini terjadi setiap tahunnya, tapi terjadi sangat sedikit hanya 1-2 tiap bulan, namun menjadi perhatian karena terjadi lonjakan kasus," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara daring, Selasa (25/10/2022).



"Terjadi lonjakan kasus akibat cemaran senyawa, sehingga bukan karena Covid-19 atau vaksinasi maupun infeksi Covid-19. Kemenkes terus melakukan investigasi dengan penelitian-penelitian, dan akhirnya menjuru ke adanya toksikasi senyawa yaitu etilen glikol," paparnya.

Hal senada ditegaskan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam darah anak-anak terbukti ditemukan senyawa yang diklaim berbahaya yakni etilen glikol. Sehingga dapat dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut.

Baca juga: Kemenkes Sebut Varian XBB Tidak Lebih Ganas dan Tak Mematikan

"Jauh lebih pasti dibandingkan sebelumnya, karena memang terbukti di anak anak ada. Di darah anak terbukti mengandung senyawa ini (etilen glikol)," jelas Menkes Budi Gunadi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2350 seconds (0.1#10.140)