Artopologi Berupaya Menghubungkan Ekosistem Seni di Indonesia

Kamis, 27 Oktober 2022 - 20:54 WIB
loading...
Artopologi Berupaya Menghubungkan Ekosistem Seni di Indonesia
Karya seni dapat dianggap sebagai instrumen aset keuangan, dan berinvestasi dalam benda seni bukan hal baru. / Foto: dok.
A A A
JAKARTA - Seorang seniman butuh perlindungan dan pengakuan atas hak kekayaan intelektual bagi karya mereka. Pasalnya, karya seni dapat dianggap sebagai instrumen aset keuangan, dan berinvestasi dalam benda seni bukan hal baru.

Menyadari luasnya potensi blockchain, baik dalam menyediakan ekosistem transaksi yang fleksibel dan aman, sekaligus dapat memvalidasi keaslian karya dari setiap seniman , maka Artopologi hadir dengan membangun platform untuk menjembatani keduanya.

Kurator Pameran Seni Terintegrasi Blockchain, Rain Rosidi memaparkan, Artopologi merupakan marketplace karya seni yang terintegrasi dengan blockchain. Setiap karya seni fisik, seperti lukisan, patung, instalasi seni yang dipamerkan dan diperjualbelikan di laman Artopologi disertai dengan sertifikat keaslian digital yang terdaftar di blockchain.

Baca juga: Minum Obat Tiroid, Jessica Iskandar Sulit Berikan ASI ke Anak

"Di sini, Artopologi membuka pintu sebesar-besarnya untuk berbagai tipe karya, mulai dari lukisan, patung, video, hingga instalasi, yang bersifat unik atau hanya ada satu edisi yang diciptakan," ungkap Rain saat media workshop di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Artopologi memiliki misi besar untuk meregenerasi kolektor seni dan menghubungkan ekosistem seni di Indonesia. Sehingga platform Artopologi dilengkapi berbagai fitur, produk dan layanan yang sesuai untuk pecinta seni.

Artopologi memiliki sejumlah kelebihan, seperti terverifikasi, terkurasi, fokus pada karya seni fisik, bukan karya seni digital, merekam jejak pengkaryaan dan karier seniman, terintegrasi dengan blockchain, menghubungkan ekosistem, serta tim Art Advisory.

Dalam kesempatan yang sama, Sudjud Dartanto, yang juga Kurator Pameran, menyebutkan bahwa sertifikat yang tertulis secara kekal dan terdaftar di blockchain untuk menjamin keaslian suatu karya fisik.

Dengan penggunaan smart contract sebagai basis sertifikasi, maka transfer kepemilikan bisa diketahui dan royalti bisa dibayarkan ke seniman sesuai besaran nilai transaksi di pasar sekunder.

"Artopologi memungkinkan karya seni yang ada di dunia nyata untuk dienkripsi dan didaftarkan di blockchain. Detail atribusi keaslian juga akan terekam secara otomatis dalam smart contract yang berlaku pada karya seni tersebut," jelasnya.

Ada beberapa keuntungan yang didapat dengan mensertifikasi karya di Artopologi, di antaranya proses pendaftaran karya dan pembuatan sertifikat mudah serta tidak perlu menggunakan cryptocurrency, sehingga tetap mematuhi regulasi dan peraturan pemerintah Indonesia.

Kemudian, nilai karya seni yang didaftarkan di Artopologi bisa dijaga, bahkan bisa bertambah, dengan jaminan sertifikat keaslian dan jejak kepemilikan yang jelas, serta seniman pencipta bisa mendapatkan royalti atas nilai transaksi di pasar sekunder yang dilakukan di Artopologi.

Sementara itu, CEO Artopologi, Intan Wibisono mengatakan, artologi merupakan lokapasar yang terkurasi integrasi bersama blockchain.

Baca juga: Tips Memilih Concealer Makeup Sesuai dengan Undertone Kulit, Ladies Wajib Tahu

"Yang ditransaksikan atau yang ditampilkan di situ karya seni fisik. Jadi transaksinya di rupiah dan tidak menggunakan cryptocurency apapun. Jadi connect wallet-nya itu untuk proses transfer sertifikat keasliannya (COA)," ujarnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)