Viral! Kisah Pria Dorong Istri yang Cacat ke Laut karena Lelah Merawatnya

Minggu, 06 November 2022 - 19:37 WIB
loading...
Viral! Kisah Pria Dorong...
Belum lama ini publik Jepang tengah dihebohkan oleh kisah seorang pria mendorong istrinya yang cacat ke laut, dengan alasan karena lelah merawatnya selama 40 tahun. foto/ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Belum lama ini publik Jepang tengah dihebohkan oleh kisah seorang pria mendorong istrinya yang cacat ke laut, dengan alasan karena lelah merawatnya selama 40 tahun.

Belum lama ini publik Jepang tengah dihebohkan oleh kisah seorang pria mendorong istrinya yang cacat ke laut, dengan alasan karena lelah merawatnya selama 40 tahun.

Menurut pihak Kepolisian di Oiso, Jepang, pria bernama Hiroshi Fujiwara (81) mengaku bersalah dan mengakui tuduhan tersebut. Hiroshi tidak menampik sedikitpun tindakan yang dia perbuat.

Seperti yang dikutip dari independent.co.uk, Hiroshi kepada polisi mengatakan bahwa pada 3 November 2022 sekitar pukul 17.30 waktu setempat, dia mengantar istrinya Teruko (79) yang mengenakan kursi roda ke dermaga di Oiso, dan mendorongnya ke laut.



Media lokal melaporkan, bahwa Hiroshi mengakui tindak kejahatanannya kepada putra sulungnya setelah kejadian tersebut. Saat mengetahui hal itu, sang anak langsung menelepon polisi setempat. "Ayah saya bilang dia mendorong ibu ke laut," ujar sang anak pada Polisi.

Pasangan suami istri tersebut dikabarkan hanya tinggal hidup berdua, dan mmengaku kepada polisi bahwa dia telah merawat istrinya yang cacat selama lebih dari 40 tahun.

Pada hari Jumat 4 November 2022, Pihak Kepolisian Oiso mengatakan, bahwa Hiroshi ditangkap satu haru setelah insiden tersebut terjadi, dan dibawah ke tahanan polisi karena telah melakukan pembunuhan.

Singkat cerita, pada 3 November 2022, seseorang menelepon polisi sekitar pukul 7 malam, setelah dia melihat sesosok tubuh mengambang di perairan.

Sosok tersebut diketahui perempuan berusia 79 tahun, dan segera dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Namun, sayangnya perempuan tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Sebagai informasi, Jepang memiliki populasi sekitar 126 juta jiwa, dan lebih dari seperempat penduduknya berusia 65 tahun ke atas.

Setelah kejadian tersebut, pengguna media sosial di Jepang menuding pemerintah mengabaikan pelecehan yang dihadapi para manula di negara tersebut.

Menurut South China Morning Post, Survei kementerian kesehatan dan kesejahteraan di Jepang menemukan, bahwa ada 17.281 insiden orang tua yang diserang secara fisik oleh anggota keluarga pada tahun 2020, dan menyebabkan 25 kematian.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1815 seconds (0.1#10.140)