Beauty-Tech Social Bella Dapat Pendanaan Baru dari Investor Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Startup beauty-tech Social Bella mendapat pendanaan dari investor global Temasek Singapura, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures. Investasi ini didapatkan perusahaan di tengah turbulensi di lingkungan bisnis secara keseluruhan karena pandemi coronavirus.
Co-Founder dan Presiden Social Bella Christopher Madiam memaparkan, Euromonitor memperkirakan bakal ada pertumbuhan di pasar perawatan kecantikan dan pribadi di Indonesia hingga sebesar USD8,5 miliar pada 2022. Dengan dukungan berkelanjutan dari para investor, pihaknya berada pada posisi yang baik untuk membuka potensi pertumbuhan itu dengan model bisnis berkelanjutan dan ekosistem yang komprehensif. ( )
Christopher menambahkan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia bisnis secara global. Namun, pihaknya beradaptasi dengan cepat untuk melayani kebutuhan konsumen. Dengan ekosistem yang terintegrasi, didukung oleh teknologi serta pemahaman yang mendalam tentang konsumen Indonesia, Social Bella mampu melayani konsumen secara relevan dan tetap kompetitif.
“Hal ini menghasilkan peningkatan organic traffic secara signifikan pada platform kami selama periode karantina,” ujar Christopher melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Christopher melihat kemitraan dengan Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures sebagai kunci untuk mendukung misi jangka panjang perusahaan. Wawasan mendalam tentang konsumen dikombinasikan dengan pengalaman luas Temasek serta pengetahuan komprehensif Pavilion Capital dan Jungle Ventures akan membuka peluang bisnis baru.
“Hal ini memungkinkan kami untuk memberikan manfaat lebih bagi pelanggan melalui serangkaian produk dan layanan autentik yang semakin bervariasi,” kata Christopher.
Co-Founder and Managing Partner of East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, sejak awal pihaknya telah melihat potensi dan kesiapan Social Bella untuk memenangkan pasar kecantikan. Menurutnya, e-commerce ini bisa menyediakan penawaran dan produk yang tetap relevan dengan kebutuhan di pasar.
“Itulah alasan utama bagi kami untuk terus mendukung mereka lewat tiap putaran pendanaan sejak 2015,” ujar Willson. ( )
Sementara menurut David Gowdey dari Jungle Ventures, investasi di Social Bella merupakan tonggak penting bagi perusahaannya di Indonesia. Dia belum pernah melihat perusahaan kecantikan yang menyediakan ekosistem holistik seperti Social Bella dan tidak sabar untuk menyaksikan pertumbuhan besar pada bisnis intinya.
“Investasi tambahan ini akan memperkuat kemitraan kami dengan Social Bella dan memungkinkan Jungle Ventures untuk memperluas kerja sama secara regional," ujar David.
Co-Founder dan Presiden Social Bella Christopher Madiam memaparkan, Euromonitor memperkirakan bakal ada pertumbuhan di pasar perawatan kecantikan dan pribadi di Indonesia hingga sebesar USD8,5 miliar pada 2022. Dengan dukungan berkelanjutan dari para investor, pihaknya berada pada posisi yang baik untuk membuka potensi pertumbuhan itu dengan model bisnis berkelanjutan dan ekosistem yang komprehensif. ( )
Christopher menambahkan, pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia bisnis secara global. Namun, pihaknya beradaptasi dengan cepat untuk melayani kebutuhan konsumen. Dengan ekosistem yang terintegrasi, didukung oleh teknologi serta pemahaman yang mendalam tentang konsumen Indonesia, Social Bella mampu melayani konsumen secara relevan dan tetap kompetitif.
“Hal ini menghasilkan peningkatan organic traffic secara signifikan pada platform kami selama periode karantina,” ujar Christopher melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Christopher melihat kemitraan dengan Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures sebagai kunci untuk mendukung misi jangka panjang perusahaan. Wawasan mendalam tentang konsumen dikombinasikan dengan pengalaman luas Temasek serta pengetahuan komprehensif Pavilion Capital dan Jungle Ventures akan membuka peluang bisnis baru.
“Hal ini memungkinkan kami untuk memberikan manfaat lebih bagi pelanggan melalui serangkaian produk dan layanan autentik yang semakin bervariasi,” kata Christopher.
Co-Founder and Managing Partner of East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, sejak awal pihaknya telah melihat potensi dan kesiapan Social Bella untuk memenangkan pasar kecantikan. Menurutnya, e-commerce ini bisa menyediakan penawaran dan produk yang tetap relevan dengan kebutuhan di pasar.
“Itulah alasan utama bagi kami untuk terus mendukung mereka lewat tiap putaran pendanaan sejak 2015,” ujar Willson. ( )
Sementara menurut David Gowdey dari Jungle Ventures, investasi di Social Bella merupakan tonggak penting bagi perusahaannya di Indonesia. Dia belum pernah melihat perusahaan kecantikan yang menyediakan ekosistem holistik seperti Social Bella dan tidak sabar untuk menyaksikan pertumbuhan besar pada bisnis intinya.
“Investasi tambahan ini akan memperkuat kemitraan kami dengan Social Bella dan memungkinkan Jungle Ventures untuk memperluas kerja sama secara regional," ujar David.
(tsa)