Cegah Gangguan Ginjal Akut, IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cek Urine Anak

Kamis, 10 November 2022 - 10:40 WIB
loading...
Cegah Gangguan Ginjal Akut, IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cek Urine Anak
Obat sirup yang tercemar etilen glikol di atas ambang batas aman hingga kini diduga kuat sebagai penyebab gangguan ginjal akut (GGA). / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Obat sirup yang tercemar etilen glikol di atas ambang batas aman hingga kini diduga kuat sebagai penyebab gangguan ginjal akut (GGA). Hal itu pun memicu kekhawatiran orang tua yang memiliki anak kecil.

Guna meminimalkan rasa cemas itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun memberitahukan bahwa terdapat gejala khas GGA yang perlu diwaspadai orang tua. Apabila dialami anak, diimbau segera ke rumah sakit rujukan GGA.

"Kali pertama cek jumlah air kencing dalam 6-12 jam itu seperti apa, apakah berkurang atau tidak. Kalau berkurang, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit rujukan yang bisa diberikan antidotum (penawar GGA) di situ," jelas Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), dalam Konferensi Pers bersama IDI secara online, Rabu, 9 November 2022.

Baca juga: Menkes Budi Kembali Tegaskan Vaksinasi Booster Sangat Penting bagi Lansia: Turunkan Risiko Kematian

Kandungan EG yang diklaim bisa menyebabkan GGA, tentu perlu diwaspadai. Terlebih Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya kandungan EG melampaui ambang batas dari ketentuan, bahkan hingga 100%.

"Kalau ukuran anak memiliki ginjalnya kecil, kalau minum cemaran EG tinggi banget (seperti temuan BPOM), bisa jadi masalah. Memang fakta yang ada, ditemukan korbannya banyak balita," ungkap dr. Piprim.



Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyebutkan jika ambang batas yang dilanggar tersebut berbahaya. Pasalnya, telah melampaui ambang batas yang telah ditentukan yaitu tidak lebih dari 0,1%.

Wakil ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof. Keri Lestari menerangkan bahwa bila EG dikonsumsi anak, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sehingga perlu adanya pengecekan lebih lanjut dari BPOM dan pihak.

Baca juga: Tayang Perdana, Sinetron Karena Aku Sayang Gelar Syukuran

"Ini sampai 50-90% itu amazing banget, wah itu bukan lagi soal cemaran bisa jadi replacement. Cemaran itu kecil sekali tidak boleh lebih dari 0,1% yang masih aman digunakan. Apalagi digunakan lebih dari itu, pantes anak kecil itu terjadi masalah pada tubuhnya," jelas Prof. Keri.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)