Covid-19 Varian XBB Banyak Ditemukan di Batam, Menkes: karena Dekat Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 varian XBB banyak ditemukan di Batam . Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan hal tersebut disebabkan karena lokasi Batam yang dekat dengan Singapura .
Jumlah kasus Covid-19 di Singapura dilaporkan mengalami kenaikan hingga 6.000 per harinya. Tingginya kasus Covid-19 di negara tersebut karena varian XBB yang lebih mudah menular dari varian sebelumnya.
"XBB paling banyak di Batam ya. Di Batam karena dekat dari Singapura," kata Menkes Budi dalam acara penghargaan tenaga kesehatan di Jakarta, Jumat (11/11/2022)
Sementara di Indonesia, jumlah kasus Covid-19 varian XBB sampai saat ini tercatat sebanyak 48 kasus. Dari kasus yang ada, dikatakan mayoritas pasien mengalami gejala ringan.
Namun sampai saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi subvarian BA.4 dan BA.5.
"Sampai Oktober dan saat ini masih didominasi subvarian BA.4 dan BA.5. Meskipun kita lihat varian baru XBB mulai muncul di pertengahan ini," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril.
Covid-19 varian XBB disebut Syahril mampu terhindar dari sistem kekebalan tubuh (escape immunity). Namun, tingkat kefatalan (fatality) diklaim rendah dan memiliki gejala yang ringan.
"XBB ataupun XBB.1 ini transmisinya lebih cepat dari BA.5. Namun fatality rendah dan sifatnya juga imun escape sama (Omicron)," tutup Syahril.
Jumlah kasus Covid-19 di Singapura dilaporkan mengalami kenaikan hingga 6.000 per harinya. Tingginya kasus Covid-19 di negara tersebut karena varian XBB yang lebih mudah menular dari varian sebelumnya.
"XBB paling banyak di Batam ya. Di Batam karena dekat dari Singapura," kata Menkes Budi dalam acara penghargaan tenaga kesehatan di Jakarta, Jumat (11/11/2022)
Sementara di Indonesia, jumlah kasus Covid-19 varian XBB sampai saat ini tercatat sebanyak 48 kasus. Dari kasus yang ada, dikatakan mayoritas pasien mengalami gejala ringan.
Namun sampai saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi subvarian BA.4 dan BA.5.
"Sampai Oktober dan saat ini masih didominasi subvarian BA.4 dan BA.5. Meskipun kita lihat varian baru XBB mulai muncul di pertengahan ini," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril.
Covid-19 varian XBB disebut Syahril mampu terhindar dari sistem kekebalan tubuh (escape immunity). Namun, tingkat kefatalan (fatality) diklaim rendah dan memiliki gejala yang ringan.
"XBB ataupun XBB.1 ini transmisinya lebih cepat dari BA.5. Namun fatality rendah dan sifatnya juga imun escape sama (Omicron)," tutup Syahril.
(dra)