Denny Cagur Dibuat Sedih oleh Anak yang Ditinggal Orang Tuanya Akibat Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
MALANG - Komedian Denny Cagur dibuat sedih saat menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan. Denny Cagur yang bergabung dalam Dewan Eksekutif Nasional Rampai Nusantara sebagai Wakil Ketua Umum turut menyerahkan langsung santunan tersebut ke korban.
Satu persatu perwakilan keluarga ahli waris diberikan Denny Cagur. Saat ia memberikan santunan ke bocah bernama M. Rafli, anak dari kedua orang tua yang meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan, selebritis kelahiran Bandung ini tak kuasa langsung memeluknya.
Denny Cagur mengaku amat terpukul begitu mendengar kabar banyaknya korban jiwa pasca pertandingan sepakbola Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10/2022).
"Saya pribadi dan mewakili Rampai Nusantara menyampaikan duka cita mendalam, bukan duka kita saja, tapi duka seluruh dunia. Kejadian kemarin jadi kejadian terpuruk kedua di dunia dari jumlah korban, pertama di Peru," ungkap Denny Cagur di sela-sela penyerahan santunan ke ahli waris korban tragedi Kanjuruhan, pada Jumat sore (11/11/2022).
Dirinya berharap tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh insan persepakbolaan Indonesia, jangan ada lagi korban satu nyawa pun dari sepakbola. "Semoga bisa jadi pelajaran yang baik ke depan, baik bagi penyelenggara, petugas keamanan, dan pecinta sepakbola, semoga sepakbola kita lebih baik lagi," terangnya.
Jika tragedi itu menjadi pembelajaran dan menjadi langkah pembenahan persepakbolaan Indonesia, maka para korban tragedi Kanjuruhan pelajaran itu bisa jadi aliran pahala bagi korban meninggal.
"Jika semuanya itu bisa lebih baik lagi, itu bisa jadi aliran pahala bagi korban," tukasnya.
Sebagai informasi, babak baru tragedi Kanjuruhan Malang muncul setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur memutuskan mengembalikan berkas perkara dari penyidik Polda Jawa Timur. Kejati menilai berkas yang disampaikan belum lengkap dan dinyatakan P-18, sehingga harus dikembalikan atau P-19.
Proses autopsi pun telah dilakukan sebagaimana rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Autopsi dilakukan ke dua korban yakni Natasya Debi Ramadhani (16) dan Naila Debi Anggraini (14), yang merupakan kakak beradik, sepanjang Sabtu pekan lalu (5/11/2022). Keduanya warga RT 1 RW Demangjaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang dimakamkan di TPU Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Sejauh ini ada 135 korban meninggal dunia, sedangkan 660 orang terkonfirmasi luka-luka dengan rincian 24 orang, luka sedang 50 orang, luka ringan 586 orang. Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.
Setelah kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.
Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan. Keenam tersangka sendiri telah ditahan di Polda Jawa Timur setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
Lihat Juga: Denny Cagur Klarifikasi soal Promosikan Situs Judi Online: Waktu Itu karena Ketidaktahuan
Satu persatu perwakilan keluarga ahli waris diberikan Denny Cagur. Saat ia memberikan santunan ke bocah bernama M. Rafli, anak dari kedua orang tua yang meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan, selebritis kelahiran Bandung ini tak kuasa langsung memeluknya.
Denny Cagur mengaku amat terpukul begitu mendengar kabar banyaknya korban jiwa pasca pertandingan sepakbola Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam (1/10/2022).
"Saya pribadi dan mewakili Rampai Nusantara menyampaikan duka cita mendalam, bukan duka kita saja, tapi duka seluruh dunia. Kejadian kemarin jadi kejadian terpuruk kedua di dunia dari jumlah korban, pertama di Peru," ungkap Denny Cagur di sela-sela penyerahan santunan ke ahli waris korban tragedi Kanjuruhan, pada Jumat sore (11/11/2022).
Dirinya berharap tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran bagi seluruh insan persepakbolaan Indonesia, jangan ada lagi korban satu nyawa pun dari sepakbola. "Semoga bisa jadi pelajaran yang baik ke depan, baik bagi penyelenggara, petugas keamanan, dan pecinta sepakbola, semoga sepakbola kita lebih baik lagi," terangnya.
Jika tragedi itu menjadi pembelajaran dan menjadi langkah pembenahan persepakbolaan Indonesia, maka para korban tragedi Kanjuruhan pelajaran itu bisa jadi aliran pahala bagi korban meninggal.
"Jika semuanya itu bisa lebih baik lagi, itu bisa jadi aliran pahala bagi korban," tukasnya.
Sebagai informasi, babak baru tragedi Kanjuruhan Malang muncul setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur memutuskan mengembalikan berkas perkara dari penyidik Polda Jawa Timur. Kejati menilai berkas yang disampaikan belum lengkap dan dinyatakan P-18, sehingga harus dikembalikan atau P-19.
Proses autopsi pun telah dilakukan sebagaimana rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Autopsi dilakukan ke dua korban yakni Natasya Debi Ramadhani (16) dan Naila Debi Anggraini (14), yang merupakan kakak beradik, sepanjang Sabtu pekan lalu (5/11/2022). Keduanya warga RT 1 RW Demangjaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang dimakamkan di TPU Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Sejauh ini ada 135 korban meninggal dunia, sedangkan 660 orang terkonfirmasi luka-luka dengan rincian 24 orang, luka sedang 50 orang, luka ringan 586 orang. Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.
Setelah kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.
Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan. Keenam tersangka sendiri telah ditahan di Polda Jawa Timur setelah menjalani serangkaian pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
Lihat Juga: Denny Cagur Klarifikasi soal Promosikan Situs Judi Online: Waktu Itu karena Ketidaktahuan
(hri)