Ruben Onsu Duga Motif Pelemparan Batu Taman Pendidikan Sarwendah Pencurian: Ambil Kipas Angin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ruben Onsu menduga motif pelemparan batu Taman Pandidikan Sarwendah adalah pencurian. Ini karena taman pendidikan yang terletak di kawasan Cipetir, Cikidang, Sukabumi itu sudah tiga kali mengalami hal serupa.
Ruben mengatakan bahwa sebelum kejadian ini, sejumlah barang di Taman Pendidikan Sarwendah pun raib. Mulai dari kipas angin hingga lampu dilaporkan hilang dicuri. Namun, saat itu Ruben dan Sarwendah memilih untuk diam.
"Ya karena udah tiga kali, sekalian. Waktu itu ambil kipas angin, kita diam aja. Sampai bohlam-bohlam di ambil, bohlam yang di depan," kata Ruben saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2022).
"Mencuri kali ya. Saya nggak ngerti apa modusnya, yang pasti saya udah lapor aja ke Polsek setempat," sambungnya.
Pelemparan batu, dijelaskan Ruben dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Di mana terdapat banyak anak-anak dan guru di dalam kelas. Akibatnya, sejumlah anak murid dilaporkan mengalami syok.
"Iya syok, kaget untungnya mungkin mereka yang kayak gitu lari kan. Cuma kan nggak boleh terulang-terulang lagi, nggak boleh lah, kalau bisa kan. Kasian, karena ini kan sarana untuk belajar," jelas Ruben.
Sebelumnya, Sarwendah melalui unggahan Instagram Ruben mengaku sedih akan kejadian ini. Pasalnya, dia sudah beberapa kali membenarkan kaca taman pendidikan miliknya, namun kembali dirusak.
“Sedih, padahal udah dibenerin beberapa kali dan tetap dirusak lagi. Semoga anak-anak nggak apa-apa ya,” tulis Sarwendah.
Ruben mengatakan bahwa sebelum kejadian ini, sejumlah barang di Taman Pendidikan Sarwendah pun raib. Mulai dari kipas angin hingga lampu dilaporkan hilang dicuri. Namun, saat itu Ruben dan Sarwendah memilih untuk diam.
"Ya karena udah tiga kali, sekalian. Waktu itu ambil kipas angin, kita diam aja. Sampai bohlam-bohlam di ambil, bohlam yang di depan," kata Ruben saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2022).
"Mencuri kali ya. Saya nggak ngerti apa modusnya, yang pasti saya udah lapor aja ke Polsek setempat," sambungnya.
Pelemparan batu, dijelaskan Ruben dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Di mana terdapat banyak anak-anak dan guru di dalam kelas. Akibatnya, sejumlah anak murid dilaporkan mengalami syok.
"Iya syok, kaget untungnya mungkin mereka yang kayak gitu lari kan. Cuma kan nggak boleh terulang-terulang lagi, nggak boleh lah, kalau bisa kan. Kasian, karena ini kan sarana untuk belajar," jelas Ruben.
Sebelumnya, Sarwendah melalui unggahan Instagram Ruben mengaku sedih akan kejadian ini. Pasalnya, dia sudah beberapa kali membenarkan kaca taman pendidikan miliknya, namun kembali dirusak.
“Sedih, padahal udah dibenerin beberapa kali dan tetap dirusak lagi. Semoga anak-anak nggak apa-apa ya,” tulis Sarwendah.
(dra)