; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Cita Rasa Prancis dari Korea Selatan Kini Dapat Ditemui di Indonesia
loading...
Paris Baguette Indonesia meluncurkan menu baru bersamaan dengan perayaan ulang tahun pertamanya pada 14 November 2022. / Foto: mgg
A
A
A
JAKARTA - Paris Baguette Indonesia meluncurkan menu baru bersamaan dengan perayaan ulang tahun pertamanya pada 14 November 2022. Menu tersebut antara lain Royal Pudding, Korean Spicy Crab Salad Croquette, dan Sausage Cheese Pastry.
Mulai beroperasi di Indonesia pada 11 November 2021, Paris Baguette telah membuka 8 cabang, di antaranya Ashta District 8, Senayan City, Pondok Indah Mall 3, Summarecon Mall Bekasi, Gandaria City, Summarecon Mall Serpong, Kota Kasablanka, serta Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue.
"Paris Baguette di Pondok Indah Mall 3 merupakan salah satu outlet yang terbesar dan memiliki desain unik, karena bernuansa French Botanical Garden, dengan dua area, yaitu dining dan take away," ungkap Head Corporate Erajaya Food, Djunadi Satrio saat dijumpai di Jakarta, Senin, 14 November 2022.
Baca juga: Jelang Kelahiran, Ridho 2R Konsultasi Nama Anak ke Ustaz Abdul Somad
Paris Baguette Indonesia dikenal dengan menunya yang bernuansa Prancis. Meskipun begitu, juga disediakan customize menu agar cocok dengan lidah orang Indonesia. Beberapa di antaranya rendang sandwich, roti martabak, hingga beef bulgogi cream pasta dengan cita rasa Indonesia.
Di samping itu, menu minuman, khususnya kopi, tidak ketinggalan untuk disesuaikan dengan selera masyarakat. "Kopi pun mengikuti cita rasa Indonesia, yaitu kopi susu yang cenderung manis. Produk kopi di Korea yang laku adalah americano, sedangkan Indonesia, lebih kepada kopi susu," jelas Djunadi.
Untuk diketahui, Paris Baguette awalnya adalah toko kue kecil di Korea yang berdiri pada 1945. Seiring berjalannya waktu, Paris Baguette berkembang semakin besar dan diresmikan sebagai franchise pada 1988.
Tahun 2004, Paris Baguette mulai membuka berbagai cabang ke pasar internasional. Sukses di berbagai negara di dunia, Paris Baguette pun mencoba masuk ke Asia Tenggara pada 2012.
"Hingga kini telah lebih dari 4.000 outlet Paris Baguette buka di seluruh dunia. Lebih dari 3.000 di antaranya buka di Korea Selatan," ungkap Djunadi.
Mulai beroperasi di Indonesia pada 11 November 2021, Paris Baguette telah membuka 8 cabang, di antaranya Ashta District 8, Senayan City, Pondok Indah Mall 3, Summarecon Mall Bekasi, Gandaria City, Summarecon Mall Serpong, Kota Kasablanka, serta Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue.
"Paris Baguette di Pondok Indah Mall 3 merupakan salah satu outlet yang terbesar dan memiliki desain unik, karena bernuansa French Botanical Garden, dengan dua area, yaitu dining dan take away," ungkap Head Corporate Erajaya Food, Djunadi Satrio saat dijumpai di Jakarta, Senin, 14 November 2022.
Baca juga: Jelang Kelahiran, Ridho 2R Konsultasi Nama Anak ke Ustaz Abdul Somad
Paris Baguette Indonesia dikenal dengan menunya yang bernuansa Prancis. Meskipun begitu, juga disediakan customize menu agar cocok dengan lidah orang Indonesia. Beberapa di antaranya rendang sandwich, roti martabak, hingga beef bulgogi cream pasta dengan cita rasa Indonesia.
Di samping itu, menu minuman, khususnya kopi, tidak ketinggalan untuk disesuaikan dengan selera masyarakat. "Kopi pun mengikuti cita rasa Indonesia, yaitu kopi susu yang cenderung manis. Produk kopi di Korea yang laku adalah americano, sedangkan Indonesia, lebih kepada kopi susu," jelas Djunadi.
Untuk diketahui, Paris Baguette awalnya adalah toko kue kecil di Korea yang berdiri pada 1945. Seiring berjalannya waktu, Paris Baguette berkembang semakin besar dan diresmikan sebagai franchise pada 1988.
Tahun 2004, Paris Baguette mulai membuka berbagai cabang ke pasar internasional. Sukses di berbagai negara di dunia, Paris Baguette pun mencoba masuk ke Asia Tenggara pada 2012.
"Hingga kini telah lebih dari 4.000 outlet Paris Baguette buka di seluruh dunia. Lebih dari 3.000 di antaranya buka di Korea Selatan," ungkap Djunadi.
Explore More