Kenapa Polio Tidak Selalu Akibatkan Lumpuh? Ini Penjelasannya

Selasa, 29 November 2022 - 14:51 WIB
loading...
Kenapa Polio Tidak Selalu Akibatkan Lumpuh? Ini Penjelasannya
Kasus polio yang ditemukan di Pidie, Aceh, menjadi catatan serius bangsa Indonesia bahwa penyakit ini belum hilang sepenuhnya dari Indonesia. / Foto: ilustrasi/Antara Foto
A A A
JAKARTA - Penyakit polio belum sepenuhnya hilang dari Tanah Air. Beberapa waktu lalu, ditemukan kasus polio di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Kasus polio pertama yang ditemukan terjadi pada anak berusia 7 tahun. Menurut laporan Kementerian Kesehatan , bocah tersebut alami kelumpuhan yang kini tengah ditangani. Infeksi virusnya sendiri pun sedang diobati.

Di sisi lain, ditemukan kasus positif virus polio di wilayah yang sama dengan kasus pertama, namun pasiennya tidak mengalami kelumpuhan. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Baca juga: 6 Cara Membedakan Tas Louis Vuitton Asli dan Palsu, Kenali agar Tidak Tertipu

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa salah satu faktor dari tidak lumpuhnya anak yang terkonfirmasi positif virus polio adalah karena adanya riwayat imunisasi pada tubuh anak tersebut.

"Anaknya punya riwayat imunisasi polio. Jadi, dia memang positif virus polio, namun tidak lumpuh dan tidak akan lumpuh karena sudah divaksin polio," terang Siti Nadia, beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, menurut data Alodokter yang diterima MNC Portal, Selasa (29/11/2022), penyakit polio sendiri dibagi menjadi dua jenis jika dilihat dari karakter gejala yang muncul.

"Berdasarkan gejalanya, terdapat dua jenis polio, yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan (paralisis)," sebut laporan tersebut.

Nah, seperti apa jelasnya kedua jenis polio tersebut?

1. Polio Nonparalisis

Ini adalah jenis polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan dan gejala ini berlangsung selama 1-10 hari yang akan menghilang dengan sendirinya.



Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot terasa lemah, kaku di bagian leher dan punggung, nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai.

2. Polio Paralisis

Ini jenis polio yang berbahaya, karena menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen.

Untuk gejala awal yang terjadi serupa dengan gejala polio nonparalisis, namun setelah 1 minggu, akan ada gejala lain yang mengikuti seperti hilangnya refleks tubuh, ketegangan otot yang terasa nyeri, tungkai atau lengan terasa lemah.

Lebih lanjut, Medical Content Marketing Senior Manager Alodokter, dr. Abi Noya memaparkan jika sudah terkena polio, maka penanganannya akan sulit sekali dilakukan, terlebih hingga kini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan polio sepenuhnya.

Pengobatan yang ada saat ini umumnya baru mampu meringankan keluhan, memperlambat perjalanan penyakitnya, dan mencegah komplikasi.

Baca juga: 5 Film Indonesia yang Masuk Netflix, Nomor 2 dan 4 Borong Piala Citra FFI 2021

"Oleh karena itu, janganlah kita menyepelekan pepatah yang sudah sering kita dengar yakni mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menepati jadwal imunisasi dasar yang sudah dicanangkan pemerintah melalui program-program Kementerian Kesehatan RI, kita bisa mencegah bahkan mengakhiri penyebaran polio," jelas dr. Abi Noya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2567 seconds (0.1#10.140)