Ini Lima Misinformasi Soal Vape yang Masih Kerap Muncul
loading...
A
A
A
Mengacu dari penelitian yang dilakukan National Center for Biotechnology Information di AS menyebutkan bahwa hasil emisi vape memiliki kadar bahan kimia yang lebih sedikit ketimbang dengan asap rokok. Emisi asap rokok juga bertahan lebih lama dibandingkan dengan vape (sekitar 20-40 menit), sedangkan aerosol vape akan menghilang dalam kurun waktu kurang dari 2 menit.
Sejauh ini, menurut National Health Service UK, belum ada bukti kuat bahwa aerosol vape dapat membahayakan orang di sekitar.
Baca juga: Obesitas dan Diabetes Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar, Ini Penjelasan Dokter
Ahli toksikologi Shoim Hidayat juga membeberkan bahwa kandungan vape lebih rendah risiko ketimbang dengan rokok konvensional. Shoim memaparkan jika kandungan TAR (Total Aerosol Residue) yang biasa ditemukan pada rokok, tidak terdapat dalam vape. Proses pemanasan yang terjadi pada vape tidak menghasilkan asap dan memiliki risiko 90 persen lebih rendah daripada rokok.
Sejauh ini, menurut National Health Service UK, belum ada bukti kuat bahwa aerosol vape dapat membahayakan orang di sekitar.
Baca juga: Obesitas dan Diabetes Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar, Ini Penjelasan Dokter
Ahli toksikologi Shoim Hidayat juga membeberkan bahwa kandungan vape lebih rendah risiko ketimbang dengan rokok konvensional. Shoim memaparkan jika kandungan TAR (Total Aerosol Residue) yang biasa ditemukan pada rokok, tidak terdapat dalam vape. Proses pemanasan yang terjadi pada vape tidak menghasilkan asap dan memiliki risiko 90 persen lebih rendah daripada rokok.
(nug)