Sering Diabaikan, Kenali Gejala Kanker Ovarium Sebelum Terlambat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kanker ovarium merupakan salah satu penyakit yang kerap disebut sebagai the silent killer. Namun, masih cukup banyak masyarakat awam yang belum memahami bagaimana gejala-gejala kanker ovarium .
Menurut dokter spesialis onkologi, dr. Oni Khonsa, Sp. OG, Subsp. Onk, kanker ovarium memiliki gejala yang beragam, sehingga tidak bisa dipastikan.
Seringkali gejala kanker ovarium disalahartikan sebagai penyakit lain. Dan berikut beberapa gejala kanker ovarium, yakni perut kembung, nyeri panggul, diare, mual, muntah, dll.
Baca juga: Kesadaran Masyarakat Indonesia terhadap Kesehatan Mental Masih Minim
"Ada yang sakit ovarium itu enggak ada salahnya cek, sebelum ada gejala. Sebab gejala yang ada kerap disalahartikan karena mirip dengan gejala lainnya, seperti perut kembung, bisa saja maag," jelas dr. Oni Khonsa dalam Press Briefing Kampanye 10 Jari I Wish I Knew : What Doctor, Patient, Survivors and Caregivers Want You To Know secara online, Sabtu (3/12/2022).
Kanker ovarium merupakan kanker pada perempuan nomor 3 dari segi insiden dan angka kematian. Selain itu, kanker ovarium juga penyebab kematian nomor 8 di dunia.
Dalam kebanyakan kasus, dr. Oni menyebutkan bahwa mayoritas pasien sudah dalam keadaan stadium lanjut. Sehingga, dia mendorong agar wanita melakukan pencegahan dengan cek kesehatan rahim ke dokter spesialis.
Baca juga: Kemenkes Targetkan Bedah Jantung Terbuka Dapat Dilakukan di Seluruh Indonesia pada 2027
"Ada yang sakit ovarium itu saat datang ke kami atau banyak sudah masuk stadium lanjut. Enggak ada salahnya cek sebelum ada gejala, sehingga peluang untuk hidup lebih lama," pungkasnya.
Menurut dokter spesialis onkologi, dr. Oni Khonsa, Sp. OG, Subsp. Onk, kanker ovarium memiliki gejala yang beragam, sehingga tidak bisa dipastikan.
Seringkali gejala kanker ovarium disalahartikan sebagai penyakit lain. Dan berikut beberapa gejala kanker ovarium, yakni perut kembung, nyeri panggul, diare, mual, muntah, dll.
Baca juga: Kesadaran Masyarakat Indonesia terhadap Kesehatan Mental Masih Minim
"Ada yang sakit ovarium itu enggak ada salahnya cek, sebelum ada gejala. Sebab gejala yang ada kerap disalahartikan karena mirip dengan gejala lainnya, seperti perut kembung, bisa saja maag," jelas dr. Oni Khonsa dalam Press Briefing Kampanye 10 Jari I Wish I Knew : What Doctor, Patient, Survivors and Caregivers Want You To Know secara online, Sabtu (3/12/2022).
Kanker ovarium merupakan kanker pada perempuan nomor 3 dari segi insiden dan angka kematian. Selain itu, kanker ovarium juga penyebab kematian nomor 8 di dunia.
Dalam kebanyakan kasus, dr. Oni menyebutkan bahwa mayoritas pasien sudah dalam keadaan stadium lanjut. Sehingga, dia mendorong agar wanita melakukan pencegahan dengan cek kesehatan rahim ke dokter spesialis.
Baca juga: Kemenkes Targetkan Bedah Jantung Terbuka Dapat Dilakukan di Seluruh Indonesia pada 2027
"Ada yang sakit ovarium itu saat datang ke kami atau banyak sudah masuk stadium lanjut. Enggak ada salahnya cek sebelum ada gejala, sehingga peluang untuk hidup lebih lama," pungkasnya.
(nug)