5 Faktor Penyebab Disfungsi Ereksi di Usia 20 Tahun, Pria Wajib Tahu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi di usia 20 tahun. Disfungsi ereksi terjadi ketika penis tidak menerima cukup darah untuk mendapatkan dan menjaga ereksi cukup kuat untuk berhubungan seks.
Kemungkinan disfungsi ereksi dapat meningkat seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya banyak orang berpikir kondisi ini hanya terjadi pada populasi yang lebih tua. Namun, pria yang lebih muda juga dapat mengalami disfungsi ereksi.
Menurut beberapa perkiraan, 8 persen pria dalam kelompok usia 20 tahun - 29 tahun mengalami disfungsi ereksi. Ini lazim terjadi pada 11 persen pria berusia 30-39 tahun.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi bahkan bagi mereka yang berusia 20-an. Berikut ulasannya dilansir dari Times of India, Senin (5/12/2022).
1. Gangguan Hormonal
Ada beberapa hormon yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi jika kadarnya tidak dalam kisaran yang sesuai. Yang paling jelas adalah testosteron. Kadar testosteron yang rendah dapat mengakibatkan dorongan seks yang rendah serta disfungsi ereksi.
Hormon lain adalah prolaktin, yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Peningkatan kadar prolaktin juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, terlepas dari usia Anda. Kadar tiroid yang tidak normal baik terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat menyebabkan kondisi ini.
2. Diabetes
Diabetes dapat berdampak negatif pada rangsangan dan ereksi seksual. Peningkatan kadar glukosa darah akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah tubuh, termasuk yang membawa darah ke jaringan ereksi. Diabetes juga dapat mempengaruhi saraf di dalam penis serta saraf di sekitarnya.
3. Merokok
Merokok dapat dengan mudah menyebabkan disfungsi ereksi. Nikotin yang ada dalam rokok dan produk tembakau lainnya menghambat sirkulasi darah di seluruh tubuh. Sirkulasi darah yang tidak tepat dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta kondisi kardiovaskular.
4. Depresi
Otak mungkin adalah organ seks terbesar. Di situlah dorongan dan stimulasi untuk seks berasal. Orang yang mengalami depresi mungkin mengalami berkurangnya gairah seks karena ketidakseimbangan bahan kimia otak.
Studi telah menemukan bahwa pria dengan depresi klinis sekitar dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Antidepresan atau obat depresi juga dapat menyulitkan pria untuk ereksi atau ejakulasi.
5. Kecemasan Kinerja Seksual
Banyak pria muda dapat mengalami kecemasan kinerja seksual di usia 20-an. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti merasa gugup dengan penampilan Anda atau kemampuan untuk menyenangkan pasangan.
Stres yang berlebihan dapat membuat sulit untuk ereksi. Sebuah studi yang dirilis pada 2005 juga menemukan bahwa kecemasan kinerja dapat menyebabkan dan mempertahankan disfungsi seksual pada pria dan wanita.
Kemungkinan disfungsi ereksi dapat meningkat seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya banyak orang berpikir kondisi ini hanya terjadi pada populasi yang lebih tua. Namun, pria yang lebih muda juga dapat mengalami disfungsi ereksi.
Menurut beberapa perkiraan, 8 persen pria dalam kelompok usia 20 tahun - 29 tahun mengalami disfungsi ereksi. Ini lazim terjadi pada 11 persen pria berusia 30-39 tahun.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi bahkan bagi mereka yang berusia 20-an. Berikut ulasannya dilansir dari Times of India, Senin (5/12/2022).
1. Gangguan Hormonal
Ada beberapa hormon yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi jika kadarnya tidak dalam kisaran yang sesuai. Yang paling jelas adalah testosteron. Kadar testosteron yang rendah dapat mengakibatkan dorongan seks yang rendah serta disfungsi ereksi.
Hormon lain adalah prolaktin, yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis. Peningkatan kadar prolaktin juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi, terlepas dari usia Anda. Kadar tiroid yang tidak normal baik terlalu tinggi atau terlalu rendah juga dapat menyebabkan kondisi ini.
2. Diabetes
Diabetes dapat berdampak negatif pada rangsangan dan ereksi seksual. Peningkatan kadar glukosa darah akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah tubuh, termasuk yang membawa darah ke jaringan ereksi. Diabetes juga dapat mempengaruhi saraf di dalam penis serta saraf di sekitarnya.
3. Merokok
Merokok dapat dengan mudah menyebabkan disfungsi ereksi. Nikotin yang ada dalam rokok dan produk tembakau lainnya menghambat sirkulasi darah di seluruh tubuh. Sirkulasi darah yang tidak tepat dapat menyebabkan disfungsi ereksi serta kondisi kardiovaskular.
4. Depresi
Otak mungkin adalah organ seks terbesar. Di situlah dorongan dan stimulasi untuk seks berasal. Orang yang mengalami depresi mungkin mengalami berkurangnya gairah seks karena ketidakseimbangan bahan kimia otak.
Studi telah menemukan bahwa pria dengan depresi klinis sekitar dua kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Antidepresan atau obat depresi juga dapat menyulitkan pria untuk ereksi atau ejakulasi.
5. Kecemasan Kinerja Seksual
Banyak pria muda dapat mengalami kecemasan kinerja seksual di usia 20-an. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti merasa gugup dengan penampilan Anda atau kemampuan untuk menyenangkan pasangan.
Stres yang berlebihan dapat membuat sulit untuk ereksi. Sebuah studi yang dirilis pada 2005 juga menemukan bahwa kecemasan kinerja dapat menyebabkan dan mempertahankan disfungsi seksual pada pria dan wanita.
(dra)