Kenali Penyebab Disfungsi Seksual pada Pria

Minggu, 01 November 2020 - 07:40 WIB
loading...
Kenali Penyebab Disfungsi Seksual pada Pria
Disfungsi seksual pria menjadi salah satu masalah yang kompleks karena berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini. Foto Ilustrasi/VGstockstudio/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Disfungsi seksual merupakan gangguan fisik atau psikologis yang membuat seseorang maupun pasangannya kesulitan mencapai kepuasan seksual. Hal ini bisa terjadi baik pada pria maupun wanita.

Disfungsi seksual pada pria dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, namun memiliki hubungan berbanding lurus dengan penambahan usia. Disfungsi seksual pria menjadi salah satu masalah yang kompleks karena berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini. Salah satu hal yang membuat masalah disfungsi seksual tidak pernah selesai adalah kurangnya pengetahuan atau kesadaran pria terhadap hal ini.

( )

Berdasarkan survei di Eropa, hanya 50% pria yang mengetahui tanda dan gejala disfungsi ereksi sebagai salah satu bentuk disfungsi seksual yang paling umum. Hal ini membuat pasien sering kali datang ke dokter dalam kondisi berat serta berpengaruh signifikan dalam penurunan kualitas hidup akibat kecemasan, rasa malu, rasa bersalah, dan depresi.

“Tidak jarang, masalah seksual menjadi pencetus konflik dengan pasangan hidup,” kata Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) dari Departemen Medik Urologi FKUI-RSCM dalam acara "Virtual Press Conference Men's Health & Couple Well-being Clinic RSCM Kencana", belum lama ini.

Disfungsi seksual pria dapat diakibatkan oleh penyebab fisik atau psikologis . Beberapa masalah penyerta yang menyebabkan disfungsi seksual adalah sebagai berikut.

Fisik: kadar hormon testosteron rendah, obat-obatan (antihipertensi, antidepresan), gangguan pembuluh darah (hipertensi, aterosklerosis/sumbatan pembuluh darah), kerusakan saraf (stroke, komplikasi diabetes), merokok, dan alkohol.

Psikologis: masalah pernikahan atau hubungan interpersonal lain, kekhawatiran terhadap performa seksual, depresi dan rasa bersalah, riwayat trauma seksual, atau stres pekerjaan atau rumah tangga.

( )

Sebelum menentukan terapi yang tepat, seseorang akan menjalani serangkaian pemeriksaan. Prosedur pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan secara pasti diagnosis pasien, serta penyebab yang mendasarinya. Hal itu disebabkan fungsi seksual melibatkan proses yang kompleks, meliputi sistem saraf, hormon, dan pembuluh darah.

Contoh pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan gula darah, tekanan darah , dan kolesterol. Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih spesifik seperti kadar hormon testosteron maupun pemeriksaan aliran darah ke genital. Bila ditemukan kelainan, maka pasien dapat berkonsultasi dengan bidang urologi, bidang endokrin penyakit dalam, bidang psikiatri, atau bidang lain yang sesuai dengan hasil temuan.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)