Tarik Wisatawan, Ini yang Dilakukan Pemerintah Jepang

Kamis, 05 Februari 2015 - 11:56 WIB
Tarik Wisatawan, Ini yang Dilakukan Pemerintah Jepang
Tarik Wisatawan, Ini yang Dilakukan Pemerintah Jepang
A A A
JAKARTA - Pemerintah Jepang tengah gencar menggiatkan pariwisata. Dalam rangka menarik wisatawan mancanegara, pemerintah Jepang pun memperbaiki fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat memudahkan wisatan berlibur ke Tokyo dan kota-kota lainnya.

Tak hanya itu, pada Tahun 2020 mendatang Jepang terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade ke-32 yang nantinya akan diselenggarakan di Tokyo. Berbagai persiapan pun telah disiapkan untuk menjamu para delegasi dan wisatawan yang diperkirakan akan menyerbu Tokyo yang merupakan ibukota dari Jepang .
Berikut Persiapan yang dilakukan pemerintah Jepang dalam meningkatkan pariwisatanya, terutama dalam menyambut wisatawan dari Indonesia yang mayoritas musli. Berikut ini diuraikan oleh Kepala Divisi Pariwisata Jepang, Chieko Sugikasi saat seminar di Jakarta, Indonesia :

1. Menambah fasilitas-fasilitas untuk para muslim
Wistawa muslim yang datang ke Jepang memang terbilang banyak, mereka umumnya turis muslim yang berasa dari Indonesia. Pada tahun 2014 lalu, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang mencapai angka 150 ribu.

Hal itu membuat pemerintah Jepang untuk menambah fasilitas-fasilitas muslim seperti mendirikan masjid yang saat ini sudah berdiri di Tokyo yang cukup besar. Meskipun hanya satu, banyak tempat yang dipersiapkan sebagai tempat ibadah untuk umat muslim.

2. Memperbanyak tempat makanan halal
Seperti halnya tempat ibadah, makanan halal bagi muslim pun masih minim. Akan tetapi, beberapa restoran yang sudah menyadari pentingnya makanan halal untuk wisatawan muslim sudah mengambil lisensi halal untuk restorannya. Bagi yang belum, pemerintah Jepang menyebarkan informasi ini secara proaktif kepada restoran-restoran untuk membuat sertifikat halal .

3. Membuka fasilitas visa
Pemerintah Jepang tengah gencar menggiatkan pariwisatanya. Terbukti dengan dibukanya fasilitas bebas visa bagi para wisatawan yang bertamu ke Negeri Sakura tersebut. Akan tetapi untuk Indonesia, bebas visa dapat dipakai jika menggunak e-Paspor. Selain itu, pemerintah Jepang juga menganjurkan turis Indonesia untuk menggunakan e-Passport agar memudahkan berwisata ke Tokyo.

4. Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
Masalah terbesar masyarakat Jepang memang terkenal tidak bisa berbahasa Inggris. Banyak yang beranggapan bahwa mereka tidak banyak mempelajari bahasa Inggris, karena mereka sangat bangga dan memegang teguh budaya mereka. Oleh karena itu, untuk menjamu para delegasi dan wisatawan agar tidak tersesat maka pemerintah Jepang akan merekrut 3.000 relawan untuk membantu mereka dalam bidang pariwisata.

Selain itu, dengan meningkatkan para pelajar SMP dan SMA untuk belajar bahasa Inggris lebih giat untuk melayani wisatawan mancanegara. Nantinya mereka akan ditempatkan di tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, agar mereka dapat memandu para wisatawan.

5. Meningkatkan fasilitas umum di Tokyo
Selain belajar bahasa, Jepang pun akan memperbanyak papan informasi multi bahasa. Pemerintah Jepang telah menambah informasi wisatawan mancanegara yang banyak dikunjungi seperti di Asoka, Shinjuku. Selain itu, menambah sukarelawan yang stanby agar dapat memperjelas informasi jika para wistawan tidak mengerti dengan menampilkan, digital informasi.

6. Menambah tempat souvenir yang murah
Untuk menarik wisatawan yang ingin berkunjung, maka pemerintah Jepang akan menambah tempat oleh-oleh yang murah untuk memberikan kemudahan pada turis. Salah satunya Hakuen shop yang merupakan toko dengan harganya hanya 10 yen, jika di rupiahkan maka hanya 12 ribu. Tempat tersebut merupakan tempat populer di Tokyo untuk membeli oleh-oleh di Jepang.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4644 seconds (0.1#10.140)