Amankah Seorang Wanita Menikah dengan ODHA? Ini Penjelasan Prof Zubairi

Rabu, 07 Desember 2022 - 11:27 WIB
loading...
Amankah Seorang Wanita...
Ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban mengunggah tentang seorang wanita yang bertanya tentang keamanan menikah dengan penderita HIV. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Orang dengan HIV/AIDS atau disebut ODHA belakangan ini kembali menarik perhatian publik. Terlebih, saat ahli kesehatan Prof Zubairi Djoerban mengunggah tentang seorang wanita yang bertanya tentang keamanan menikah dengan penderita HIV.

Hal ini disampaikan Prof Zubairi Djoerban dalam akun Twitter pribadinya. Ia menjelaskan si wanita bertanya apakah akan tertular jika menikah dengan ODHA, dan akan menurunkan ke anaknya atau tidak.

Prof Zubairi menjelaskan bahwa hal itu bisa dihindari dengan kepatuhan konsumsi obat terapi Anti Retroviral (ARV) tanpa putus.

Sebab obat ARV mampu menekan virus HIV dalam tubuh pengidapnya. Sehingga virus dari calon pasangan (ODHA), tidak ditularkan saat menikah nanti, kata Prof Zubairi.



"Yang penting adalah selalu saling mengingatkan waktu minum obat untuk jangka panjang banget. Selama itu dikerjakan, maka akan aman dan tidak bakal terjadi penularan serta kegawatan," terang Prof Zubairi di akun Twitter pribadinya yang dikutip, Rabu (7/12/2022).

Sementara rencana untuk memiliki anak, Prof Zubair mengatakan tidak masalah. Selama sang suami rutin konsumsi obat ARV, dan penularan ke bayi hanya terjadi dari sang ibu.

Kendatinya, ia juga mengingatkan agar istri (si wanita) selalu mengingatkan suami Untuk minum obat. Sehingga tidak tertular virus HIV dan anaknya aman.

"Kalau kemudian menikah dan hamil, maka bayi itu hanya bisa tertular HIV dari ibunya. Artinya selama suami tidak putus obat, virus tidak muncul lagi, dia tidak lagi bisa menularkan ke Anda. Sehingga bayinya pun tidak bisa tertular HIV juga," sambung Prof Zubairi

Sehubungan dengan ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen melakukan eliminasi AIDS pada tahun 2030 mendatang. Komitmen tersebut tercermin dalam target 95-95-95 yakni 95% pertama ODHIV mengetahui status HIV, 95% kedua ODHIV mendapatkan terapi obat ARV, 95% ketiga semua ODHIV yang udah dapat obat ARV mengalami penurunan viral load.

Kemudian, juga mencanangkan Program STOP (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan). Beliau berharap, berbagai upaya yang telah dirancang untuk pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1548 seconds (0.1#10.140)