Menakar Manfaat Jamur Cordyceps untuk Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cordyceps Militaris merupakan jamur yang disinyalir memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama karena sifatnya sebagai antivirus. Jamur ini sebetulnya bersifat parasit, khususnya pada serangga dan artropoda lain.
Cordyceps yang sudah dikeringkan, sejak berabad lalu telah digunakan sebagai pengobatan tradisional China. Dari 400 spesies Cordyceps yang ditemukan, dua di antaranya menjadi fokus penelitian. Yaitu Cordyceps Sinensis dan Cordyceps Militaris. (
Suplemen dan produk yang mengandung ekstrak Cordyceps kini tengah naik daun karena manfaat kesehatannya yang beragam. Beberapa khasiat kesehatan yang dimiliki jamur ini di antaranya meningkatkan performa olahraga, antiaging, memperlambat pertumbuhan tumor, menjaga kadar gula darah, antiinflamasi, dan menjaga kesehatan jantung. Bahkan di China, Cordyceps telah disetujui dalam pengobatan aritmia (gangguan irama jantung).
Dikutip dari laman Webmd, Cordyceps dapat meningkatkan imunitas dengan menstimulasi sel dan zat kimia tertentu di dalam sistem imunitas tubuh.
Dibenarkan oleh Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D.Med.Sc dalam kajian yang ia lakukan, bahwa Cordyceps Militaris merupakan salah satu bahan natural terbaik untuk memperkuat imunitas tubuh.
“Karena mengandung cordycepin, adenosin, dan polisakarida,” ujar Prof. Widodo dakam edukasi media yang diadakan PT Kalbe Farma lewat Divisi Kalbe Consumer Health dengan produk Health & Happiness (H2).
Ketiga kandungan tersebut, sambungnya, menjadi paket komplet yang membuat jamur Cordyceps Militaris berpotensi sebagai antivirus dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien COVID-19.
“Selain itu beberapa referensi juga menyebutkan, karena kandungan adenosinenya, jamur Cordyceps memiliki potensi untuk mengurangi gejala sesak atau ganguan pernapasan,” tambah Prof. Widodo.
Medical Manager Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma dr. Helmin Agustina Silalahi mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemerintah menanggulangi COVID-19 di era new normal melalui inovasi obat herbal untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh. ( )
“Kami melakukan inovasi untuk perkembangbiakan jamur, yaitu melalui metode kultur jaringan. Dengan metode ini, jamur dapat lebih cepat dipanen, hanya 2 bulan sementara jamur liar bisa mencapai 12 bulan atau lebih, namun stabilitas kandungan bahan aktif serta hieginitas produk tetap terjamin dan bebas kontaminasi,” kata dr. Helmin.
Produk H2 Cordyceps juga bisa menjadi imunomodulator yang menjaga keseimbangan sel imun karena mengandung imunostimulan (untuk memperkuat sistem imun) sekaligus imunosupresi (untuk menekan reaksi sistem imun yang berlebih).
Kerjasama dengan berbagai pihak untuk melengkapi data efikasi dan keamanan produk H2 Cordyceps terus dilakukan. Selain bukti-bukti empiris serta penelitian yang dilakukan terhadap jamur Cordyceps di luar negeri, juga sudah dilakukan uji preklinik dan keamanan atas produk H2 Cordyceps Militaris ini.
Cordyceps yang sudah dikeringkan, sejak berabad lalu telah digunakan sebagai pengobatan tradisional China. Dari 400 spesies Cordyceps yang ditemukan, dua di antaranya menjadi fokus penelitian. Yaitu Cordyceps Sinensis dan Cordyceps Militaris. (
Suplemen dan produk yang mengandung ekstrak Cordyceps kini tengah naik daun karena manfaat kesehatannya yang beragam. Beberapa khasiat kesehatan yang dimiliki jamur ini di antaranya meningkatkan performa olahraga, antiaging, memperlambat pertumbuhan tumor, menjaga kadar gula darah, antiinflamasi, dan menjaga kesehatan jantung. Bahkan di China, Cordyceps telah disetujui dalam pengobatan aritmia (gangguan irama jantung).
Dikutip dari laman Webmd, Cordyceps dapat meningkatkan imunitas dengan menstimulasi sel dan zat kimia tertentu di dalam sistem imunitas tubuh.
Dibenarkan oleh Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D.Med.Sc dalam kajian yang ia lakukan, bahwa Cordyceps Militaris merupakan salah satu bahan natural terbaik untuk memperkuat imunitas tubuh.
“Karena mengandung cordycepin, adenosin, dan polisakarida,” ujar Prof. Widodo dakam edukasi media yang diadakan PT Kalbe Farma lewat Divisi Kalbe Consumer Health dengan produk Health & Happiness (H2).
Ketiga kandungan tersebut, sambungnya, menjadi paket komplet yang membuat jamur Cordyceps Militaris berpotensi sebagai antivirus dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien COVID-19.
“Selain itu beberapa referensi juga menyebutkan, karena kandungan adenosinenya, jamur Cordyceps memiliki potensi untuk mengurangi gejala sesak atau ganguan pernapasan,” tambah Prof. Widodo.
Medical Manager Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma dr. Helmin Agustina Silalahi mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung upaya pemerintah menanggulangi COVID-19 di era new normal melalui inovasi obat herbal untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh. ( )
“Kami melakukan inovasi untuk perkembangbiakan jamur, yaitu melalui metode kultur jaringan. Dengan metode ini, jamur dapat lebih cepat dipanen, hanya 2 bulan sementara jamur liar bisa mencapai 12 bulan atau lebih, namun stabilitas kandungan bahan aktif serta hieginitas produk tetap terjamin dan bebas kontaminasi,” kata dr. Helmin.
Produk H2 Cordyceps juga bisa menjadi imunomodulator yang menjaga keseimbangan sel imun karena mengandung imunostimulan (untuk memperkuat sistem imun) sekaligus imunosupresi (untuk menekan reaksi sistem imun yang berlebih).
Kerjasama dengan berbagai pihak untuk melengkapi data efikasi dan keamanan produk H2 Cordyceps terus dilakukan. Selain bukti-bukti empiris serta penelitian yang dilakukan terhadap jamur Cordyceps di luar negeri, juga sudah dilakukan uji preklinik dan keamanan atas produk H2 Cordyceps Militaris ini.
(tsa)