Mengintip Konsep Ungkea Jungle, Restoran Unik di Tengah Hutan Papua

Minggu, 15 Januari 2023 - 08:06 WIB
loading...
Mengintip Konsep Ungkea...
Ungkea Jungle Resto dibangun di tengah hutan sagu, Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Foto/Tangkapan layar YouTube Ariefpokto
A A A
JAKARTA - Biasanya seseorang membangun restoran dengan mencari tempat yang strategis. Di mana tempat-tempat tersebut memungkinkan para pembelinya, dapat melihat dan mengakses restoran dengan mudah.

Namun, bagaimana jadinya jika ada sebuah restoran yang secara sengaja dibangun di tengah-tengah hutan? Kira-kira siapa yang akan berkunjung ya?

Di tengah hutan, Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua ada sebuah restoran yang dibangun di tengah-tengah hutan, bernama Ungkea Jungle resto.

Dikelilingi Pohon Sagu
Mengintip Konsep Ungkea Jungle, Restoran Unik di Tengah Hutan Papua

Chef Charles Toto, pemilik Ungkea Jungle Resto. Foto: Tangkapan layar YouTube Ariefpokto

Untuk mencapai restoran ini, pengunjung harus menempuh waktu selama 10 menit melewati sebuah jalan setapak. Selama perjalanan, langkah kaki pengunjung akan diiringi dengan deretan pohon sagu yang tumbuh subur di kawasan tersebut.



Setibanya di lokasi, jangan mengharapkan sebuah bangunan solid yang terbuat dari batu dan semen. Bangunan restoran sangat tradisional, materialnya terbuat dari bambu dan daun sagu.

Meja dan bangku dibuat memanjang yang materialnya masih berasal dari kayu. Pada bagian sudut-sudutnya, disediakan tempat sampah yang terbuat dari anyaman daun sagu.

Eits, tak hanya bangunannya yang alami tetapi hampir semua perlengkapan makannya juga sangat eco friendly. Cangkir dan tekonya terbuat dari batok kelapa, wadah makannya pun terbuat dari sempe (tanah liat).

Bahkan penyajian menu makanan di sini dimasak secara tradisional, tanpa menggunakan minyak.

Menu Tradisional

Swamening
Mengintip Konsep Ungkea Jungle, Restoran Unik di Tengah Hutan Papua

Foto/Imaji Papua

Swamening merupakan olahan tradisional menggunakan bahan sayur lilin, dicampur dengan sagu, dan kelapa parut dibungkus dengan daun gedi kemudian dikukus. Swamening adalah makanan khas masyarakat Genyem, Kabupaten Jayapura.

Kha Ebehele
Mengintip Konsep Ungkea Jungle, Restoran Unik di Tengah Hutan Papua

Foto/Tangkapan layar YouTube Ariefpokto

Kha dalam bahasa Sentani adalah ikan gabus yang dimasak dalam ebehele (tempayan/gerabah). Dicampur dengan sayur daun sukun. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak pun sangat lama, bisa berjam – jam hingga daging dan tulang ikan pun menjadi sangat lunak, dengan rasa yang sangat nikmat.

Finukhu

Finukhu atau papeda bungkus juga salah satu makanan khas masyarakat Sentani. Sesuai dengan namanya, papeda dibungkus menggunakan sebuah daun khusus, masyarakat Sentani menyebutnya daun fothofhe.

Papeda bungkus ini lebih praktis, serta mudah dibawa baik untuk disantap langsung maupun untuk bekal. Selain itu, finukhu juga tahan hingga 1-2 minggu lho!

Ouw
Mengintip Konsep Ungkea Jungle, Restoran Unik di Tengah Hutan Papua

Foto/Tangkapan layar YouTube Ariefpokto

Menu lain yang masih terbuat dari olahan sagu, adalah Ouw. Ouw sendiri dalam bahasa Sentani berarti sagu. Makanan ini terbuat dari sagu bakar yang dibungkus dan dapat diisi berbagai macam topping, mulai dari pisang hingga ulat sagu.

Nah, jika Anda makan di sini dan masih punya banyak makanan sisa, tentu Anda bisa membawanya pulang. Tidak dibungkus menggunakan plastik, tetapi menggunakan Olong, tas yang dijalin dan terbuat dari daun pohon sagu.

Jalinannya sangat kuat, sehingga Anda tak perlu takut makanan akan jatuh.

Sangat menarik ya! Apakah Anda juga akan mengunjungi resto yang satu ini saat berkunjung ke Papua?
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3493 seconds (0.1#10.140)