Masyarakat Indonesia Lebih Gemar Penyedap Rasa Dibandingkan Buah

Selasa, 06 Desember 2016 - 13:21 WIB
Masyarakat Indonesia Lebih Gemar Penyedap Rasa Dibandingkan Buah
Masyarakat Indonesia Lebih Gemar Penyedap Rasa Dibandingkan Buah
A A A
JAKARTA - Fakta menyebutkan, buah-buahan memiliki banyak manfaat kesehatan. Buah mengandung banyak nutrisi, serat, dan vitamin yang memainkan peran kunci dalam menjaga tubuh Anda selalu sehat dan berenergi. Sementara untuk mengonsumsinya, pastikan dalam bentuk alami. Pasalnya buah dalam bentuk alami jauh lebih baik dibandingkan buah yang sudah diawetkan atau dalam bentuk kalengan.

Sayangnya, jumlah konsumsi buah masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan) diketahui bahwa tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia hanya 34,55 kilo gram (kg) per kapita per tahun.

“Sedangkan rekomendasi dari Food and Agriculture Organization (FAO) seharusnya masyarakat Indinesia mengonsumsi buah sebesar 73 kg per kapita per tahun,” papar Tulus dalam acara Menyoal Tingkat Keamanan pada Buah, di kawasan Cikini, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Parahnya hal ini berbanding terbalik dengan jumlah konsumsi penyedap rasa. Masyarakat Indonesia diketahui lebih gemar mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap rasa. 77% masyarakat lebih menyukai makanan siap saji, 53% makanan manis, 41% makanan berlemak dan 26% makanan asin.

Lanjut Tulus menjelaskan, menurunnya tren konsumsi buah masyarakat dan meningkatnya jumlah konsumsi penyedap rasa memicu tingginya jumlah penyakit-penyakit degeneratif. Kondisi ini pun diperparah dengan minimnya jumlah konsumsi serat dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.

“Wajar kalau kemudian di Indonesia di dominasi oleh penyakit tidak menular,” pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5203 seconds (0.1#10.140)