Menikmati Uniknya Es Krim Molecular Gastronomy di Ron's Laboratory

Jum'at, 05 Juni 2015 - 17:35 WIB
Menikmati Uniknya Es...
Menikmati Uniknya Es Krim Molecular Gastronomy di Ron's Laboratory
A A A
JAKARTA - Teknik molecular gastronomy saat ini menjamur di kalangan masyarakat ibu kota. Meski belum banyak restoran yang menyediakan makanan dengan teknik tersebut, namun beberapa pelopor restoran molecular gastronomy dapat Anda temui dengan mudah di mal terdekat.

Salah satunya lokasi yang menyediakan makanan dengan teknik molecular gastronomy itu adalah Ron’s Laboratory. Dengan teknik itu, tempat ini menyediakan kudapan es krim atau gelato.

Ron’s Lab, begitu tempat ini biasa disebut, berdiri ketika pemiliknya, Ronald, mempelajari teknik molecular gastronomy ini, yang juga merupakan cara menggabungkan makanan dengna ilmu pengetahuan atau sains. Ronald, yang sebenarnya berlatar berlakang lulusan hukum dengan passion di kopi dan masakan ini, ingin membuat masyarakat Indonesia merasakan makanan dengan teknik molecular gastronomy tapi dalam waktu yang singkat.

“Ini kan kita satu kali serving satu cup itu 3—5 menit. Kalau misalnya kita lihat di resto molecular gastronomy itu agak makan waktu lama. Karena prepare-nya memang lama,” ujar Jessica Hartanto selaku Area Manager Jakarta Ron’s Laboratory saat ditemui di bilangan Pondok Indah, Jakarta.

Jessica juga menambahkan, es krim dengan teknik satu ini memiliki hasil tektur es krim yang berbeda dengan es krim pada umumnya. “Ada perbedaannya, karena kita sistem pembekuannya menggunakan liquid nitrogen, jadi otomatis kristal airnya lebih sedikit jika dibandingkan es krim biasa. Makanya kita lebih premium. Tekturnya juga iya. Karena kristal airnya lebih minim, jadi kita jauh lebih lembut. Cuma, kontranya ya kita lebih cepat meleleh, tapi kalau dimakan teksturnya lebih lembut,” beber dia.

Sejak berdiri pertama kali di Grand Indonesia Shopping Mall pada 19 Oktober 2013 lalu, kini Ron’s Laboratory sudah memiliki enam store yang tersebar di tiga kota, yakni tiga store di Jakarta, dua store di Surabaya, dan satu store di Medan. Untuk rasa es krimnya sendiri, Jessica mengatakan Ron’s Laboratory kerap menginovasi rasa es krim buatan mereka.

“Kita tentu nggak melupakan rasa. Kita ingin menyajikan teknik molecular gastronomy tapi dengan rasa yang enak. Sekarang ini ada 10 rasa. Setiap tanggal 15 kita ganti rasa, ada dua rasa yang di-take out terus kita replace lagi dengan dua rasa baru. Dua sampai tiga bulan sekali kita usahain switch rasa,” ujar Jessica.

Untuk rasa es krim favorit di Ron’s Laboratory adalah The Breakfast. Menu yang satu ini merupakan campuran dari signature cream base, nutella, dan cornflakes. Selain menyajikan rasa yang lezat karena perpaduan krim dan nutella yang menggoyang lidah, menyantap es krim ini juga memberikan pengalaman baru.

Pasalnya, kita sebagai pengunjung diperbolehkan untuk melihat proses pembuatan es krim secara langsung. Es krim ini akan dibuat ketika kita memesannya, jadi benar-benar fresh dan menggugah selera.

Untuk proses pembuatannya, pertama-tama masukkan signature cream base ke dalam wadah mixer, masukkan liquid nitrogen, nyalakan mixer, dan tunggu hingga tingkat kepadatan yang kita inginkan, kemudian masukkan nutella, cornflakes, nyalakan mixer kembali untuk sekedar mencampur semua bahan, kemudian matikan mixer. Setelah diletakkan ke dalam wadah es krim, The Breakfast dihias dengan taburan cornflakes diatasnya.

Proses Pembuatan Es Krim Ron's Laboratory

Selain menyajikan es krim, Ron’s Laboratory juga menyediakan dragon cookie yang dibagikan secara gratis untuk pelanggan setiap hari Senin hingga Kamis. Dragon cookie merupakan pop corn biasa yang juga diletakkan di dalam wadah berisi liquid nitrogen dengan titik didih -196 derajat Celcius.

“Dragon bread, pop corn yang dikasih nitrogen, kita bagikan setiap Senin sampai dengan Kamis. Supaya customer, dia disini makan es krim, tapi juga punya pengalaman tentang molecular gastronomy. Karena masih banyak orang yang takut, ini bahaya atau tidak,” papar Jessica.

Untuk menambah variasi rasa dari es krim yang kita pesan, Ron’s Laboratory juga menyediakan injection topping yang terdiri dari rasa cream cheese, cokelat, stroberi, dan kopi. Injection ini menggunakan suntikan karena memang disesuaikan dengan konsep laboratorium dari restoran ini.

Restoran yang memiliki jam operasional mengikuti jam mall yakni 10.00—22.00 WIB ini memiliki rencana untuk menambah store baru di bilangan Pantai Indah Kapuk (PIK). Ingin mengusung konsep yang sedikit berbeda, store baru mereka di PIK nantinya akan dilengkapi dengan menu pastry dan kopi, mengingat passion dari sang owner adalah seputar kopi.

Jika The Breakfast merupakan menu favorit di Ron’s Laboratory, menu yang satu ini adalah menu lama yang hadir kembali karena permintaan pelanggan yang cukup banyak, yakni Early Bird. Es krim ini memiliki sedikit tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada The Breakfast.

Es krim berbentuk menyerupai telur mata sapi ini dibuat dengan trik sperifikasi yang akan membuat bagian kuning telur akan pecah dan lumer ketika diketuk. Perpaduan sweet coconut gelato untuk bagian putih telur dengan mango spherefication untuk bagian kuning telur dengan tambahan strawberry injection. Penggunaan suntikan ini memiliki keunikan tersendiri mulai dari cara membuatnya, cara menyantapnya, hingga rasa yang ditawarkan, semua berpadu menjadi suatu hal baru yang menyenangkan.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1938 seconds (0.1#10.140)