Konser Penuh Kejutan Richard Clayderman
A
A
A
PIANIS asal Prancis, Richard Clayderman sukses menggelar konsernya bertajuk “Exclusive Concert: Richard Clayderman 2015” di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (5/6).
Konser tersebut merupakan salah satu rangkaian world tourRichard tahun ini dan kali kedua dirinya tampil di Jakarta setelah kesuksesan konsernya pada 2013. Richard Clayderman merupakan salah satu pianis tersukses.
Dia sempat masuk ke dalam Guinness Book of World Records setelah mengeluarkan banyak album piano pop klasik, merekam lebih dari 1.200 lagu instrumen, penjualan rekaman yang mencapai 150 juta, dan memiliki 267 album emas serta 70 platinum. Dalam konsernya di Jakarta kali ini, Richard tidak sendiri, dia diiringi string ensamblemusik dari Purwacaraka Music Studio. Richard terlihat tampil elegan dengan busana serbahitam.
Tanpa basabasi Richard yang baru naik ke atas panggung langsung memainkan pianonya dan membuka pertunjukan dengan membawakan lagu Murmure. Para penonton tampak tenang dan larut dalam konser tersebut, sangat menikmati alunan musik syahdu serta dentingan piano sang pianis. Pada usia 61 tahun Richard terlihat masih tampil semangat dan energik, jemarinya masih lincah, beberapa kali dia memainkan pianonya dan membalas tepuk tangan penonton dengan sebuah senyuman.
Setelah itu, berturut-turut Richard membawakan lagu-lagu andalannya, seperti A Comme Amour, Eleana, Adeline,Corazon de Nino, Coup Coeur,dan Root Beer Rag. Konser terlihat megah dengan tata panggung dan lightingapik ditambah pada beberapa lagu ditampilkan semacam video klip yang diputar pada layar besar yang mengisahkan arti dari alunan musik Richard. “Saya sangat senang dan bangga bisa hadir di Jakarta. Saya harap kalian enjoy dan saya ingin berterima kasih kepada teman-teman musisi di Jakarta,” ucap pria bernama asli Philippe Pages ini di sela-sela pertunjukan.
Dia sempat melemparkan candaan bahwa dirinya tidak bisa berbicara dengan bahasa Inggris dan hanya bisa berbicara dengan bahasa Prancis. Setelah berbicara cepat menggunakan bahasa Prancis, Richard mengucapkan kalimat terima kasih dalam bahasa Indonesia yang disambut dengan tepuk tangan dan tawa dari penonton. Dalam lagu Schindler’s List, alunan violin begitu mendominasi menemani dentingan piano Richard.
Setelah lagu berakhir, dia menghampiri penonton dan memberikan partitur lagunya kepada penonton barisan depan. Richard lalu memainkan lagu Spartacus, setelah lagu selesai lagi-lagi Richard memberikan partitur lagunya kepada penonton. Tidak hanya partitur, kali ini Richard memberikan sapu tangannya. Penonton diajak bertepuk tangan mengiringi lagu berjudul September, lagu yang berirama cepat, setelah mengajak penonton sedikit bergoyang, Richard kembali membawa penonton dalam suasana syahdu dengan membawakan lagu You Raise Me Up.
“Para hadirin sekalian, aku punya surpriseuntuk kalian, tunggu beberapa menit lagi,” ucap pianis yang telah aktif sejak 1976 ini sebelum jeda konser. Setelah jeda, Richard membawakan lagu New Blue Rondo.Dia juga memberikan surprisedengan membawakan lagu soundtrackdari salah satu film tersukses dunia, Titanicditambah dengan hadirnya foto-foto adegan film tersebut membuat penonton bernostalgia. Konser kali ini memang penuh kejutan, Richard tidak hanya terpaku di depan piano.
Pada lagu Dream Little Dream, dia meninggalkan pianonya dan berdiri mengajak penonton untuk bertepuk tangan sambil bersiul. Pada konser ini Richard memberikan penghormatan khusus untuk penyanyi Stevie Wonder dengan membawakan lagu-lagu milik Stevie, seperti I Just Called To Say, I Wish, Sir Duke,dan beberapa lagu lainnya secara medley.
Dua lagu We’re All Alonedan Nessun Dormadipilih sebagai penutup pertunjukan hebat dari sang pianis legendaris. Total dia membawakan 16 lagu dalam konser kali ini.
Iman firmansyah
Konser tersebut merupakan salah satu rangkaian world tourRichard tahun ini dan kali kedua dirinya tampil di Jakarta setelah kesuksesan konsernya pada 2013. Richard Clayderman merupakan salah satu pianis tersukses.
Dia sempat masuk ke dalam Guinness Book of World Records setelah mengeluarkan banyak album piano pop klasik, merekam lebih dari 1.200 lagu instrumen, penjualan rekaman yang mencapai 150 juta, dan memiliki 267 album emas serta 70 platinum. Dalam konsernya di Jakarta kali ini, Richard tidak sendiri, dia diiringi string ensamblemusik dari Purwacaraka Music Studio. Richard terlihat tampil elegan dengan busana serbahitam.
Tanpa basabasi Richard yang baru naik ke atas panggung langsung memainkan pianonya dan membuka pertunjukan dengan membawakan lagu Murmure. Para penonton tampak tenang dan larut dalam konser tersebut, sangat menikmati alunan musik syahdu serta dentingan piano sang pianis. Pada usia 61 tahun Richard terlihat masih tampil semangat dan energik, jemarinya masih lincah, beberapa kali dia memainkan pianonya dan membalas tepuk tangan penonton dengan sebuah senyuman.
Setelah itu, berturut-turut Richard membawakan lagu-lagu andalannya, seperti A Comme Amour, Eleana, Adeline,Corazon de Nino, Coup Coeur,dan Root Beer Rag. Konser terlihat megah dengan tata panggung dan lightingapik ditambah pada beberapa lagu ditampilkan semacam video klip yang diputar pada layar besar yang mengisahkan arti dari alunan musik Richard. “Saya sangat senang dan bangga bisa hadir di Jakarta. Saya harap kalian enjoy dan saya ingin berterima kasih kepada teman-teman musisi di Jakarta,” ucap pria bernama asli Philippe Pages ini di sela-sela pertunjukan.
Dia sempat melemparkan candaan bahwa dirinya tidak bisa berbicara dengan bahasa Inggris dan hanya bisa berbicara dengan bahasa Prancis. Setelah berbicara cepat menggunakan bahasa Prancis, Richard mengucapkan kalimat terima kasih dalam bahasa Indonesia yang disambut dengan tepuk tangan dan tawa dari penonton. Dalam lagu Schindler’s List, alunan violin begitu mendominasi menemani dentingan piano Richard.
Setelah lagu berakhir, dia menghampiri penonton dan memberikan partitur lagunya kepada penonton barisan depan. Richard lalu memainkan lagu Spartacus, setelah lagu selesai lagi-lagi Richard memberikan partitur lagunya kepada penonton. Tidak hanya partitur, kali ini Richard memberikan sapu tangannya. Penonton diajak bertepuk tangan mengiringi lagu berjudul September, lagu yang berirama cepat, setelah mengajak penonton sedikit bergoyang, Richard kembali membawa penonton dalam suasana syahdu dengan membawakan lagu You Raise Me Up.
“Para hadirin sekalian, aku punya surpriseuntuk kalian, tunggu beberapa menit lagi,” ucap pianis yang telah aktif sejak 1976 ini sebelum jeda konser. Setelah jeda, Richard membawakan lagu New Blue Rondo.Dia juga memberikan surprisedengan membawakan lagu soundtrackdari salah satu film tersukses dunia, Titanicditambah dengan hadirnya foto-foto adegan film tersebut membuat penonton bernostalgia. Konser kali ini memang penuh kejutan, Richard tidak hanya terpaku di depan piano.
Pada lagu Dream Little Dream, dia meninggalkan pianonya dan berdiri mengajak penonton untuk bertepuk tangan sambil bersiul. Pada konser ini Richard memberikan penghormatan khusus untuk penyanyi Stevie Wonder dengan membawakan lagu-lagu milik Stevie, seperti I Just Called To Say, I Wish, Sir Duke,dan beberapa lagu lainnya secara medley.
Dua lagu We’re All Alonedan Nessun Dormadipilih sebagai penutup pertunjukan hebat dari sang pianis legendaris. Total dia membawakan 16 lagu dalam konser kali ini.
Iman firmansyah
(ars)