Sinopsis Razia Sultan Episode 7-9

Kamis, 11 Juni 2015 - 19:15 WIB
Sinopsis Razia Sultan Episode 7-9
Sinopsis Razia Sultan Episode 7-9
A A A
JAKARTA - Razia berbicara kepada Rehmat—anak Nizamuddin—dan memintanya membebaskan Fatima. Sebagai imbalannya, Razia berjanji memberikannya koin perak yang baru saja didapatkannya dari sang Ayah.

Rehmat merasa bingung dengan tindakan Razia yang rela berkorban begitu banyak hanya demi menyelamatkan nyawa seorang budak. Rehmat pun menyetujui tawaran Razia.

Shah Turkan menghabiskan waktu bersama Iltutmish dan berdikusi tentang putra mereka, Ruknuddin. Sementara itu, Ruknuddin sedang berada di sebuah keramaian dan membuat keributan dengan menghancurkan salah satu toko milik penduduk.

Ketika salah seorang pemuda di daerah tersebut mencoba menghentikan kekacauan itu, Ruknuddin datang menghajarnya. Razia pun tiba di tempat kejadian. Dengan kostum samarannya, Razia memberikan pelajaran kepada Ruknuddin. Dia kemudian mengungkapkan identitasnya dan Ruknuddin pun kaget tak percaya.

Shah Turkan makan bersama dengan putranya, sembari mengingat kejadian masa lalu saat Ruknuddin kecil kehilangan layang-layang karena ulah nakal seorang anak laki-laki. Shah Turkan memberi kejutan pada Ruknuddin dengan menunjukkan potongan jari anak laki-laki yang dulu pernah berani menyakiti hati putranya.

Seluruh kerajaan tengah sibuk dengan perayaan Idul Fitri. Setelah melakukan Namaaz—berdoa; umumnya dikenal dengan istilah salat, seluruh wanita di kerajaan telah mengetahui berita kedatangan Naseer, putra Qutub dan Iltutmish. Mengetahui kedatangan sang kakak, Razia begitu senang.

Di sisi lain, Qutub malah terdiam dan sibuk memikirkan hal lain. Razia dan Shazia pergi menemui Ayah mereka untuk mengucapkan salam Idul Fitri. Razia kemudian terkejut dengan hadiah dari Iltutmish. Sang raja mengumumkan kebebasan Fatima. Keterkejutan Razia tak hanya sampai disitu. Razia akhirnya tahu bahwa Ruknuddin adalah saudara tirinya.

Qutub menantang Shah Turkan dengan mengatakan bahwa Iltutmish akan merayakan Idul Fitri bersamanya. Tapi, Shah Turkan, yang merupakan seorang Raqasa (penari), yakin jika Itutmish akan lebih memilih merayakan Idul Fitri dengannya.

Sementara itu, Razia bertanya-tanya akan kelakuan licik Ruknuddin. Tapi di saat yang sama dia bersemangat akan kedatangan Fatima di kerajaannya. Qutub lalu mendatangi Razia dengan berlinang air mata.

Qutub bercerita tentang ketakutannya jika Iltutmish lebih memilih merayakan Eid dengan Shah Turkan dibanding dirinya. Qutub meminta Razia menggunakan koin perak untuk membujuk Iltutmish agar merayakan Eid dengannya.

Shamshaad Begum menyadari bahwa Shah Turkan memiliki maksud untuk meminta Iltutmish memberikan kekuasaan Delhi kepada putranya, Ruknuddin.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0082 seconds (0.1#10.140)
pixels