Inilah Cerita Pankhuri Awasthy Pemeran Utama Razia Sultan
A
A
A
Pankhuri Awasthy cukup terbebani saat mendapatkan kesempatan memerankan sosok Razia Sultan. Beban itu dirasakan Pankhuri karena sosok Razia Sultan yang melegenda sebagai pemimpin perempuan Muslim pertama di India.
Terlebih aktris cantik itu baru menapaki karir di dunia seni peran. Pankhuri mengaku sempat merinding ketika mengetahui dirinya terpilih memerankan perempuan setangguh Razia Sultan. Proses audisi yang harus dia jalani pun cukup berliku.
''Saya berasal dari Bangalore, sementara audisinya ada di Mumbai. Jadi awalnya saya kirim video ke Mumbai. Ternyata mereka suka dan mengajak saya untuk audisi di sana. Di Mumbai saya mengikuti 4 tahap audisi. Tentu saja di tiap audisi ada berbagai proses yang harus dilalui. Saya kembali dari Mumbai pada Juli tahun lalu, dan saya baru dikabari kalau saya mendapat peran Razia Sultan beberapa bulan kemudian tepatnya Desember. Jadi, memang memakan waktu yang cukup lama,''tutur Pankhuri saat ditemui di sela kegiatan syuting Razia Sultan di Distrik Umbergaon, India.
Meski disibukkan dengan syutingstripping,Pankhuri tetap melayani permintaan wawancara dengan ramah. Artis yang sebelumnya dikenal sebagai presenter dan VJ itu pun sangat mendalami perannya. Buktinya dia sanggup menceritakan sosok Razia Sultan dengan lengkap mulai dari sisi sejarah hingga karakter personalnya.
''Razia dikisahkan sebagai pemimpin perempuan yang berkepribadian tangguh. Dia selalu menyuarakan kesetaraan gender dan kesetaraan hak hak manusia. Ayahnya pun demikian, karena Sultan Iltutmish berasal dari kaum budak yang kemudian diangkat mnejadi raja. Namun, di satu sisi, Razia yang kala itu masih berusia 19 tahun juga mengalami masa labil. Meski tangguh bukan berarti dia tidak menangis, Jadi film seri ini memperlihatkan bagaimana perkembangan Razia dari seorang putri raja menjadi perempuan pertama pemimpin kerajaan,''kata lulusan Sastra Inggris dari University of Delhi itu.
Tak hanya itu, Razia juga tidak seperti sosok putri raja pada umumnya. Dia lebih tertarik belajar pedang dan berkuda hingga kemahirannya terkenal di seluruh negeri. Untuk itu, Pankhuri mau tak mau juga harus mempelajari kemampuan berpedang dan menunggang kuda.
''Ya, saya juga berlatih. Waktu yang saya punya memang tidak banyak. Jadi kebanyakan saya dilatih singkat agar lihai melakukan adegannya,”ujar putri dari Sapna Awasthi itu.
Di India, film seri Razia Sultan telah ditayangkan sejak beberapa bulan lalu. Pankhuri mengaku sangat senang dan bangga mengetahui film seri yang dibintanginya juga tayang di Indonesia. Dia tak menyangka jika aktingnya dapat disaksikan oleh penggemarnya di negara lain.
Terlebih aktris cantik itu baru menapaki karir di dunia seni peran. Pankhuri mengaku sempat merinding ketika mengetahui dirinya terpilih memerankan perempuan setangguh Razia Sultan. Proses audisi yang harus dia jalani pun cukup berliku.
''Saya berasal dari Bangalore, sementara audisinya ada di Mumbai. Jadi awalnya saya kirim video ke Mumbai. Ternyata mereka suka dan mengajak saya untuk audisi di sana. Di Mumbai saya mengikuti 4 tahap audisi. Tentu saja di tiap audisi ada berbagai proses yang harus dilalui. Saya kembali dari Mumbai pada Juli tahun lalu, dan saya baru dikabari kalau saya mendapat peran Razia Sultan beberapa bulan kemudian tepatnya Desember. Jadi, memang memakan waktu yang cukup lama,''tutur Pankhuri saat ditemui di sela kegiatan syuting Razia Sultan di Distrik Umbergaon, India.
Meski disibukkan dengan syutingstripping,Pankhuri tetap melayani permintaan wawancara dengan ramah. Artis yang sebelumnya dikenal sebagai presenter dan VJ itu pun sangat mendalami perannya. Buktinya dia sanggup menceritakan sosok Razia Sultan dengan lengkap mulai dari sisi sejarah hingga karakter personalnya.
''Razia dikisahkan sebagai pemimpin perempuan yang berkepribadian tangguh. Dia selalu menyuarakan kesetaraan gender dan kesetaraan hak hak manusia. Ayahnya pun demikian, karena Sultan Iltutmish berasal dari kaum budak yang kemudian diangkat mnejadi raja. Namun, di satu sisi, Razia yang kala itu masih berusia 19 tahun juga mengalami masa labil. Meski tangguh bukan berarti dia tidak menangis, Jadi film seri ini memperlihatkan bagaimana perkembangan Razia dari seorang putri raja menjadi perempuan pertama pemimpin kerajaan,''kata lulusan Sastra Inggris dari University of Delhi itu.
Tak hanya itu, Razia juga tidak seperti sosok putri raja pada umumnya. Dia lebih tertarik belajar pedang dan berkuda hingga kemahirannya terkenal di seluruh negeri. Untuk itu, Pankhuri mau tak mau juga harus mempelajari kemampuan berpedang dan menunggang kuda.
''Ya, saya juga berlatih. Waktu yang saya punya memang tidak banyak. Jadi kebanyakan saya dilatih singkat agar lihai melakukan adegannya,”ujar putri dari Sapna Awasthi itu.
Di India, film seri Razia Sultan telah ditayangkan sejak beberapa bulan lalu. Pankhuri mengaku sangat senang dan bangga mengetahui film seri yang dibintanginya juga tayang di Indonesia. Dia tak menyangka jika aktingnya dapat disaksikan oleh penggemarnya di negara lain.
(aww)