Biasakan Anak Konsumsi Buah & Sayur

Jum'at, 03 Juli 2015 - 08:54 WIB
Biasakan Anak Konsumsi Buah & Sayur
Biasakan Anak Konsumsi Buah & Sayur
A A A
KONSUMSI buah dan sayur sejak dini sangat efektif untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Kenalkan rasa buah dan sayur sejak anak usia 6 bulan .

Seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) merupakan periode emas yang berperan besar untuk kesehatan pada masa yang akan datang. Pembentukan pola makan sehat sejak dini akan membangun pola makan yang sehat di masa datang. Anak yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI) berupa sayur dan buah sejak usia 6 bulan berpengaruh pada perilaku konsumsi sayur dan buah hingga usia dewasa.

Studi yang dilakukan pada 2013 oleh D Gajewska et al dari Departemen Dietetics, Warsaw University of Life Sciences, Polandia, terhadap 366 anak dan remaja berusia 9-14 tahun menunjukkan bahwa sayursayuran merupakan salah satu jenis makanan yang paling tidak populer, tapi buahbuahan merupakan salah satu makanan ringan yang paling disukai.

Sementara di Indonesia dari hasil Riskesdas 2013 menyebutkan, secara nasional perilaku konsumsi kurang sayur dan buah penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas mencapai 93,5%. Berarti hanya sekitar 6,5% masyarakat Indonesia yang sudah cukup mengonsumsi sayur dan buah. Agar anak gemar sayuran, berikan sayuran dan buah pada saat dimulainya pemberian MPASI.

Metode ini akan mendukung konsumsi buah-buahan dan sayursayuran pada masa yang akan datang. Asupan sayur dan buah sejak dini juga memberikan manfaat kesehatan pencernaan yang memadai untuk anak demi meningkatkan daya serap terhadap nutrisi dan fungsi kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit di masa yang akan datang.

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof Dr Agus Firmansyah SpA (K) mengatakan, 1.000 hari pertama kehidupan merupakan window of opportunity . Bukan hanya untuk tumbuh kembang optimal bagi kualitas kesehatan yang baik pada masa datang, juga bagi pembentukan perilaku atau pola makan sehat dalam jangka yang panjang.

Menurut dia, setelah pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan, anak perlu diperkenalkan kepada MPASI dalam beragam tekstur, tampilan, dan rasa untuk memenuhi jenis dan jumlah nutrisi yang lebih komprehensif seiring dengan pertambahan usia.

“Pada masa tersebut perkenalkan MPASI buah dan sayur secara bertahap dan teratur. Ini tidak saja akan menyediakan serat yang dibutuhkan bagi kesehatan pencernaan, juga akan membentuk preferensi terhadap buah dan sayur yang akan mereka bawa sampai dewasa,” kata Prof Agus dalam diskusi mengenai Pembentukan Pola Makan Sehat Sejak Usia Dini bersama Sarihusada di Restoran Bebek Bengil, beberapa waktu lalu.

Angka kecukupan gizi (AKG) 2013 menunjukkan kebutuhan akan serat yang semakin meningkat dari usia ke usia. Pada usia 7-11 bulan anak membutuhkan asupan 10 gram serat per hari, yang semakin bertambah sampai usia 16-18 tahun di mana remaja perempuan dan laki-laki membutuhkan masing-masing asupan 30 dan 37 gram serat per hari.

Kecukupan serat yang semakin meningkat ini bisa dipenuhi jika anak-anak dan remaja terbiasa mengonsumsi buah dan sayur sejak dini. “Idealnya dua porsi buah, tiga porsi sayur per harinya, roti gandum juga boleh,” kata Prof Agus. Menurut Agus, konsumsi buah dan sayur akan membantu pemenuhan serat, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi pada anak untuk kesehatan saluran cerna dan imunitas yang lebih baik.

Dengan begitu, anak bisa tumbuh kembang secara optimal. Kecukupan serat sejak dini juga dapat menurunkan risiko terkena berbagai penyakit, seperti peradangan, alergi, diare, jantung, kanker, dan darah tinggi pada usia dewasa.

Serat yang dibutuhkan bagi pencernaan anak terdiri atas serat yang larut dan tidak larut. Adapun sumber serat banyak didapat dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Iman firmansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8768 seconds (0.1#10.140)